12 Calon Rektor UIN Malang, Menteri Agama, dan Masa Depan Kampus
Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan mengiringi pertemuan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Zainuddin MA, bersama tim Panitia Penjaringan (Panjar) calon rektor dengan Menteri Agama RI,…

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan mengiringi pertemuan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Zainuddin MA, bersama tim Panitia Penjaringan (Panjar) calon rektor dengan Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar, MA, di kantor Kementerian Agama Jakarta, Senin pagi (26/5/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Prof. Zainuddin beserta anggota Panjar, menyerahkan secara langsung hasil pertimbangan Senat atas 12 nama calon Rektor UIN Maliki Malang periode mendatang. Pertemuan berlangsung sejak pukul 08.30 WIB di ruang kerja Menteri.
Tak sekadar penyerahan administratif, momen tersebut menjadi ajang dialog hangat antara pimpinan kampus dengan Menteri Agama yang sejak awal menyambut dengan ramah dan penuh perhatian.
"Sebelum kami melaporkan terkait hasil pertimbangan Senat, beliau menyapa dan menanyakan kabar kami semuanya. Selanjutnya beliau memulai membuka pembicaraannya dengan memberikan saran, masukan dan apresiasinya terhadap UIN Malang, yang dianggap oleh beliau sangat membanggakan," terang Prof Zainuddin.
Dalam kesempatan itu, Menag banyak membicarakan topik yang menarik, mulai dari eco-teology, green and smart campus, IT, peresmian kampus baru oleh Presiden hingga membantu pendanaan.
Menag Nazaruddin menaruh perhatian khusus terhadap pengembangan Kampus 3 UIN Malang yang dalam waktu dekat akan diresmikan oleh Presiden RI. Ia berharap sebelum peresmian dilakukan, seluruh sarana dan prasarana, termasuk akses jalan menuju kampus, area penghijauan, serta fasilitas pembelajaran indoor dan outdoor—dapat disempurnakan.
"Pesan beliau, sebelum kampus 3 diresmikan secara penuh oleh Presiden nanti, beliau ingin mengontrol sarana dan prasarananya. Mulai dari jalan menuju kampus, penghijauan, dan sarana pembelajaran baik in-door maupun out-door-nya," tuturnya.
Menag juga menyarankan agar proses belajar-mengajar (PBM) dapat dilakukan dengan blended system: in-out door, sehingga tampak semarak dan menyenangkan "seperti yang sudah menjadi tradisi di UIN Maliki Malang selama ini," kata dia.
Dalam kesempatan berharga itu, Rektor mengaku bahwa Menteri Agama juga menanyakan perkembangan mahasiswa asing di UIN Malang, yang selama ini mendapat panel PTKIN dengan mahasiswa asing terbanyak.
"Sebagaimana yang disampaikan dalam orasinya beberapa minggu lalu, beliau berharap UIN Malang menjadi buq'ah mubarakah dan majma' al-bahrain (dua arus tradisi pemikiran Timur dan Barat yang menjadi peradaban baru Islam). UIN Malang-lah tempatnya. Demikian tegas beliau," jelas Prof Zainuddin.
Usai menyerahkan dokumen dan berdiskusi hangat, rombongan rektorat UIN Malang juga menyempatkan diri untuk berdiskusi singkat bersama Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Prof. Syahiron, Ph.D. Topik pembahasan kali ini terkait pengembangan Naskah Akademik untuk Kurikulum Cinta.
"Kami bertemu Mas Direktur PTKI, Prof. Syahiron, Ph.D untuk mendiskusikan sejenak tentang Naskah Akademik Kurikulum Cinta yang ditugaskan kepada saya dan dua Profesor lainnya," ujarnya.
"Semoga silaturrahmi ini menjadi berkah dan manfaat untuk semua dan lembaga tercinta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang unggul dan bereputasi internasional, amin," pungkas Rektor UIN Maliki Malang. (*)
Apa Reaksi Anda?






