AQUA Keboncandi Buka Program Konservasi Air 2025 di Kecamatan Lumbang, Pasuruan: Sinergi Multipihak Menuju Ketahanan Air dan Ekosistem Berkelanjutan
AQUA Keboncandi resmikan Program Konservasi Air 2025 di Pasuruan, fokus pada kelestarian DAS Brantas melalui kolaborasi multipihak.

TIMESINDONESIA, PASURUAN – AQUA Keboncandi bersama Mitra Yayasan Elang Katulistiwa Adipavitra (YEKA) menggelar kegiatan Pembukaan Program Konservasi Air 2025 di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini menjadi titik awal pelaksanaan program konservasi terpadu yang bertujuan membangun ketahanan air dan pelestarian ekosistem hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas melalui kolaborasi lintas sektor.
Acara pembukaan dihadiri oleh sekitar 40 peserta dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, CDK Lumajang, PU SDA, Muspika Kec. Lumbang, Pemerintah desa Lumbang, Bulukandang, Pancur, Kronto dan Wonorejo, tokoh masyarakat, serta komunitas lokal. Forum diskusi multipihak (FGD) menjadi bagian utama kegiatan, untuk menyamakan persepsi, membangun komitmen bersama, dan menyusun rencana kerja konservasi yang partisipatif.
Program Konservasi Air 2025 dirancang dengan pendekatan berbasis ekosistem dan pemberdayaan masyarakat, mencakup:
- Penanaman 2.000 PohonUntuk memperkuat tutupan vegetasi, mencegah erosi, dan meningkatkan daya serap air di kawasan hulu.
- Pembangunan 500 Rorak dan 5 Sumur Resapan, sebagai solusi teknis konservasi air dan tanah untuk meningkatkan infiltrasidan menjaga ketersediaan air tanah.
- Peningkatan Kapasitas Kelompok Petani Hutan (KPH), melalui pelatihan dan pendampingan agar KPH mampu mengelola hutan secaralestari dan produktif.
- Pengembangan Usaha Berbasis Kelompok, dengan memfasilitasi usaha produktif berbasis potensi lokal seperti pertanian ramah lingkungan dan pengolahan hasil hutan bukan kayu.
- Pemeliharaan dan Monitoring Berkelanjutan, dengan melibatkan masyarakat dalam pemeliharaan vegetasi dan infrastruktur konservasi serta pemantauan dampak lingkungan.
Kegiatan pembukaan ini menandai dimulainya perjalanan panjang menuju konservasi air yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan sinergi multipihak, AQUA Keboncandi berharap program ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan memperkuat ketahanan sumber daya air untuk generasi mendatang.
Sementara itu, menurut Hari Wicaksono selaku SR-CSR Manager AQUA Keboncandi, kegiatan konservasi ini merupakan komitmen perusahan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya air yang dilaksanakan sejak tahun 2009 hingga sekarang, dengan pendekatan di Hulu terutama di daerah resapan. Selain bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan dan lahan, serta dapat meningkatkan serapan air melalui kegiatan konservasi vegetatif yaitu penanaman pohon serta sipil melalui pembuatan rorak dan sumur resapan.
Sedangkan menurut Prela Antiqa Feminia, S.Pi., M.M. Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kab. Pasuruan, kegiatan konservasi ini bisa jadi bagian Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup (PJLH) yang dilakukan perusahaan kepada masyarakat dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, serta bisa memberikan nilai manfaat ekologi, ekonomi dan sosial.
Hal senada juga disampaikan Ir. Basunando, M.M. — Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekosistem (KSDHE), Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur. "Peran sektor swasta dan masyarakat cukup siginifikan untuk menurunkan indeks tutupan lahan yang masuk kategori kritis di Jawa Timur, khususnya Kab. Pasuruan. Jadi sinergi multi pihak bisa menjadi salah satu kunci keberhasilan program pelestarian sumber daya air", urainya. (*)
Apa Reaksi Anda?






