Arsenal Gagal ke Final Liga Champions, Ditaklukkan PSG di Semifinal
Arsenal gagal ke final Liga Champions usai kalah 2-1 dari PSG di semifinal leg kedua. PSG melaju ke final lawan Inter Milan dengan agregat 3-1.

TIMES Network – dir="ltr">Paris, Prancis – Mimpi Arsenal untuk mencapai final Liga Champions pertama mereka sejak 2006 harus pupus setelah menelan kekalahan 2-1 dari Paris Saint-Germain (PSG) pada leg kedua semifinal di Parc des Princes, Rabu (7/5/2025) malam waktu setempat atau Kamis dini hari WIB. Hasil ini membuat PSG lolos ke partai puncak dengan kemenangan agregat 3-1.
Gol-gol kemenangan PSG dicetak oleh Fabián Ruiz dan Achraf Hakimi, sementara Arsenal hanya mampu membalas melalui Bukayo Saka. Kekalahan ini mengakhiri perjalanan The Gunners di kompetisi Eropa musim ini. PSG, di sisi lain, akan menantang raksasa Italia, Inter Milan, di final yang akan digelar di Allianz Arena, Munich, Jerman, pada 31 Mei 2025.
Dominasi Awal Arsenal & Peluang Terbuang
Tertinggal agregat 0-1 dari leg pertama di London, Arsenal tampil agresif sejak peluit awal dibunyikan di Paris. Pasukan Mikel Arteta langsung menekan tuan rumah dan menciptakan sejumlah peluang emas dalam sepuluh menit pertama. Declan Rice gagal mengarahkan sundulannya setelah menerima umpan silang Jurrien Timber, disusul penyelamatan reaktif kiper PSG, Gianluigi Donnarumma, terhadap upaya jarak dekat Gabriel Martinelli dari situasi lemparan ke dalam Thomas Partey.
Donnarumma kembali menjadi pahlawan PSG saat ia secara brilian menepis tendangan keras mendatar Martin Ødegaard dari tepi kotak penalti yang sepertinya akan bersarang di sudut bawah gawang.3 Penampilan gemilang kiper Italia di awal laga ini terbukti krusial dalam menjaga keunggulan agregat PSG dan secara efektif menggagalkan momentum awal Arsenal. Kegagalan Arsenal memanfaatkan periode dominasi awal ini, baik karena penyelesaian akhir maupun aksi heroik Donnarumma, memberi kesempatan PSG untuk bangkit dan pada akhirnya menetapkan nada negatif bagi tim tamu.3
PSG Membalas: Gol Ruiz & Momentum Berubah
Setelah berhasil meredam badai serangan awal Arsenal, PSG mulai menemukan ritme permainan mereka. Peringatan pertama datang ketika tendangan melengkung Khvicha Kvaratskhelia membentur tiang gawang David Raya. Akhirnya, melawan arus permainan saat itu, PSG berhasil menggandakan keunggulan agregat mereka pada menit ke-27. Berawal dari tendangan bebas yang berhasil dihalau pertahanan Arsenal, bola liar jatuh ke kaki Fabián Ruiz di luar kotak penalti. Gelandang asal Spanyol itu mengontrol bola dengan dada untuk menghindari Martinelli sebelum melepaskan tendangan voli kaki kiri yang menakjubkan, yang sempat membentur William Saliba sebelum meluncur deras ke gawang Raya. Gol ini, yang merupakan gol perdana Ruiz di Liga Champions , menjadi pukulan telak bagi Arsenal yang sebelumnya tampil dominan namun gagal mencetak gol. Efektivitas PSG dalam mengkonversi peluang pertama mereka menjadi gol sangat kontras dengan pemborosan peluang yang dilakukan Arsenal sebelumnya, mengubah momentum pertandingan secara signifikan.
Babak Kedua: Penalti Gagal & Gol Hakimi
Memasuki babak kedua, Arsenal kembali mencoba menekan, namun PSG tampil lebih disiplin. Peluang kembali didapat Arsenal melalui Bukayo Saka, namun tendangan melengkungnya lagi-lagi dimentahkan secara fantastis oleh Donnarumma.
Drama terjadi sekitar menit ke-67 ketika wasit Felix Zwayer, setelah meninjau VAR, memberikan hadiah penalti kontroversial kepada PSG menyusul handball Myles Lewis-Skelly di kotak terlarang.1 Namun, eksekusi penalti Vitinha yang lemah berhasil ditepis oleh David Raya, memberikan harapan sesaat bagi Arsenal.
Sayangnya bagi The Gunners, harapan itu sirna seketika. Hanya beberapa menit setelah penyelamatan penalti Raya, tepatnya di menit ke-72, PSG merebut bola di area pertahanan Arsenal. Pemain pengganti Ousmane Dembélé memberikan umpan matang kepada Achraf Hakimi, yang dengan tenang melepaskan tendangan melengkung ke tiang jauh untuk membawa PSG unggul 2-0 di laga ini dan 3-0 secara agregat.1 Urutan kejadian dari penalti yang diselamatkan hingga gol kedua PSG ini merangkum fluktuasi momentum pertandingan dan kemampuan PSG untuk segera merespons dan menghukum lawan, sekaligus mematahkan semangat juang Arsenal.
Gol Hiburan Saka & Peluang Emas Terakhir
Arsenal tak menyerah dan berhasil mencetak gol hiburan pada menit ke-76. Leandro Trossard, yang masuk sebagai pemain pengganti, berhasil merebut bola dari Marquinhos dan memberikan umpan silang yang kemudian diselesaikan oleh Bukayo Saka menjadi gol setelah sedikit kemelut di depan gawang.
Gol tersebut sempat membangkitkan asa tipis, dan Arsenal nyaris memperkecil ketertinggalan agregat beberapa menit kemudian. Pemain pengganti Riccardo Calafiori melepaskan umpan silang akurat yang menemui Saka dalam posisi sangat bebas di depan gawang. Namun, secara luar biasa, Saka gagal mengkonversi peluang emas tersebut dan tendangannya melambung di atas mistar. Peluang ini, yang memiliki nilai Expected Goals (xG) sangat tinggi sebesar 0.81 , menjadi simbol malam frustrasi Arsenal – menciptakan banyak peluang namun gagal dalam penyelesaian akhir di momen krusial.
Menuju Final
Dengan kemenangan agregat 3-1, PSG memastikan tempat mereka di final Liga Champions UEFA 2024-2025. Mereka akan berhadapan dengan Inter Milan, yang lolos setelah mengalahkan Barcelona dengan agregat dramatis 7-6 dalam duel semifinal lainnya yang juga berlangsung sengit.
Partai puncak akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 31 Mei 2025, di stadion megah Allianz Arena, Munich, Jerman. Ini akan menjadi penampilan final kedua bagi PSG setelah kekalahan mereka pada tahun 2020, sementara bagi Inter Milan, ini adalah final kedua mereka dalam tiga musim terakhir setelah kalah pada final 2023.
Apa Reaksi Anda?






