Baznas Banjarnegara Digitalisasi 190 UPZ, Laporan Zakat Kini Real-Time Tanpa Kirim Fisik
Baznas Banjarnegara gelar Bimtek digitalisasi zakat untuk 190 pengelola UPZ se-Kabupaten. Gunakan aplikasi SIAP ZIS untuk pelaporan real-time, transparan, dan akurat tanpa kirim laporan fisik.
BANJARNEGARA Untuk meningkatkan efisiensi dalam pengumpulan dan pelaporan zakat, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banjarnegara menggelar bimbingan teknis (Bimtek) digitalisasi zakat bagi pengurus unit pengumpul zakat (UPZ) se Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Lantai 3 Sekretariat Daerah Banjarnegara selama dua hari Kamis - Jumat (20 -21/11/2025 dengan materi pengenalan dan operation software Baznas Banjarnegara
Di hari pertama diikuti oleh 100 operator Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di OPD Banjarnegara, tingkat kecamatan, kelurahan dan puskesmas dan hari kedua akan diikuti oleh 90 para pengelola zakat di sekolah.
Bintek digitalisasi zakat di buka oleh Wakil Ketua 2 Baznas Banjarnegara Suhardi Ahmad. Dengan kegiatan ini ia berharap pengelolaan zakat di tingkat OPD,kecamatan, kelurahan dan Sekolahan akan semakin efektif dan profesional, serta dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat yang membutuhkan.
Suhardi menambahkan bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi data pengelolaan zakat serta mendorong digitalisasi sistem pelaporan di tingkat OPD dan sekolah.
Disampaikan juga, bahwa penggunaan aplikasi SIAP ZIS akan mempercepat dan mempermudah proses pelaporan zakat tanpa harus dilakukan secara manual.
"Dengan sistem digital, laporan dapat diinput dan diperbarui secara real-time, sehingga tidak perlu lagi mengirim laporan secara fisik," jelasnya
Senada juga ditegaskan oleh wakil ketua 1 Baznas Banjarnegara Hj Nurul Aini SH MM. Melalui pengelolaan digital ini akan mempercepat proses pelaporan keuangan dana zakat sekaligus sebagai bentuk transparansi dan mencegah atau meminimalkan terjadi kesalahan.
“Digitalisasi ini juga berfungsi sebagai bentuk transparansi dalam pengelolaan dana zakat. Setiap transaksi akan tercatat secara sistematis, sehingga masyarakat dapat mengetahui aliran dana dengan lebih jelas,” katanya.
Sekretaris Baznas Banjarnegara, Eko Juniadi SH menyatakan digitalisasi zakat disamping untuk meningkatkan efisiensi dalam pengumpulan dan pelaporan zakat juga memperluas jangkauan muzaki (pemberi zakat) dan memudahkan masyarakat untuk menunaikan zakatnya secara digital.
Sementara itu Ramadan dari izza web menjelaskan, materi pelatihan, cara menginput data penerimaan zakat, infak dan sedekah dari UPZ yang tersebar di Kabupaten Banjarnegara dengan total sekitar 200 UPZ.
Diharapkan dengan program ini Baznas akan memiliki keakuratan data, cepat dan transparan sehingga tahu lebih awal berapa penghimpunan dana dari masing - masing UPD. Disampaikan juga bahwa software sudah banyak digunakan oleh lembaga zakat di Indonesia. (*)
Apa Reaksi Anda?