BNPT Bangun Sinergi dengan Ulama di Pesantren Asuhan Gus Baha untuk Rawat Nilai Kebangsaan

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membangun sinergi dengan kalangan ulama dalam upaya merawat nilai kebangsaan, toleransi, dan perdamaian melalui kunjungan ke Lembaga Pembinaan, Pendidika

November 25, 2025 - 16:30
BNPT Bangun Sinergi dengan Ulama di Pesantren Asuhan Gus Baha untuk Rawat Nilai Kebangsaan

JAKARTA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membangun sinergi dengan kalangan ulama dalam upaya merawat nilai kebangsaan, toleransi, dan perdamaian melalui kunjungan ke Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3iA) Narukan, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (20/11/2025).

Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono mengatakan kunjungan ke pesantren asuhan Kiai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha itu merupakan bagian dari silaturahim negara dengan ulama serta lembaga pendidikan Islam.

“Kami menyampaikan penghargaan mendalam atas penerimaan keluarga besar pesantren serta peran besar pesantren dalam merawat nilai kebangsaan, toleransi, dan perdamaian,” ujar Komjen Eddy dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Ia menegaskan sinergi dengan ulama dan lembaga pendidikan Islam merupakan unsur penting dalam menjaga keamanan nasional, terlebih di tengah derasnya tantangan global dan dinamika sosial yang cepat berubah. Menurut dia, pesantren selama ini menjadi garda terdepan dalam menyebarkan nilai moderasi beragama.

Mewakili pihak pesantren, KH Zaimul Umam Nursalim atau Gus Umam menegaskan komitmen pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai Islam yang damai. Ia menyebut pesantren sejak dulu berperan membentuk generasi santri sebagai penjaga harmoni sosial.

“Silaturahim BNPT sungguh berarti bagi kami. Pesantren adalah rumah pendidikan akhlak dan kedamaian, dan kami siap terus bersama menjaga keutuhan bangsa,” ujar Gus Umam.

Ia menambahkan pesantren memiliki tanggung jawab moral untuk merawat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Nilai Pancasila, semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta landasan UUD 1945, kata dia, harus terus menjadi napas dalam proses pendidikan santri.

Sementara itu, Gus Baha menyampaikan pesan terkait pentingnya etika sosial dalam penyelenggaraan negara. Ia menilai pembangunan tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga pemeliharaan hubungan sosial, adab, dan kepercayaan publik.

“Etika sosial adalah fondasi pembangunan. Tanpa adab dan kepercayaan publik, pembangunan tidak akan menyeluruh,” ucapnya.

Menurutnya, kemajuan peradaban Indonesia tidak hanya ditopang kekuatan teknis, tetapi juga keberhasilan menyatukan berbagai suku dan kerajaan menjadi satu negara demokrasi yang menempatkan profesionalitas sebagai prinsip dasar. Hal itu, menurut Gus Baha, sejalan dengan pemikiran Ibnu Khaldun yang menekankan pentingnya adab dan etika dalam relasi sosial.

Kunjungan BNPT tersebut juga diisi dengan peninjauan area pesantren dan interaksi langsung dengan para santri.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow