BPBD Jember Gelar Program SPAB di MA Nahdlatul Arifin untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember melaksanakan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Arifin, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Rabu

Desember 3, 2025 - 21:30
BPBD Jember Gelar Program SPAB di MA Nahdlatul Arifin untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

JEMBER Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember melaksanakan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Arifin, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Rabu (3/12/2025).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan warga sekolah terhadap potensi bencana di wilayah Ambulu yang rawan gempa bumi dan longsor.

Tim BPBD Jember berangkat pukul 07.00 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 08.15 WIB.

Sesampainya di sekolah, kegiatan langsung dimulai dengan dukungan penuh dari kepala sekolah, guru, staf, dan lebih dari 300 siswa.

Tahap awal kegiatan diawali dengan pembekalan kepada Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS).

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember, Maryani, memberikan penjelasan terkait tata laksana gladi posko, gladi bersih, serta prosedur yang harus dilakukan dalam simulasi bencana.

“TSBS adalah garda terdepan di lingkungan sekolah – mereka yang akan bertindak pertama saat bencana terjadi. Oleh karena itu, pemahaman mereka harus benar dan komprehensif,” ujar Maryani.

Usai pembekalan, kegiatan dilanjutkan dengan gladi posko yang diikuti seluruh warga sekolah.

Pada tahap ini, peserta diajarkan cara membangun posko darurat menggunakan alat sederhana, mengelola inventaris bantuan, dan melakukan koordinasi antaranggota tim.

Kepala MA Nahdlatul Arifin, Ahmad Zainuddin, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan tersebut.

“Kami sangat senang dengan program ini. Dengan gladi posko, kami merasa lebih siap membentuk posko darurat kapan saja jika ada kebutuhan,” ujarnya.

Setelah gladi posko, peserta mengikuti gladi bersih yang berfokus pada teknik membersihkan area terdampak bencana, termasuk pemilahan limbah organik dan anorganik serta pengelolaan limbah yang aman untuk mencegah risiko tambahan.

Puncak kegiatan adalah simulasi bencana yang menggambarkan skenario gempa bumi skala sedang dan ancaman longsor.

Seluruh siswa, guru, dan staf menjalankan prosedur evakuasi sesuai standar, mulai dari merespons sinyal bahaya, melindungi diri, hingga menuju titik kumpul aman dengan tertib.

Proses simulasi berlangsung kurang dari 10 menit dan berjalan lancar.

Kegiatan SPAB ini diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi kondisi darurat serta meningkatkan pemahaman seluruh warga sekolah terhadap langkah-langkah mitigasi bencana. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow