BPOLBF Dorong Labuan Bajo Jadi Destinasi Super Prioritas yang Aman dan Tangguh

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketangguhan bencana di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

November 14, 2025 - 14:30
BPOLBF Dorong Labuan Bajo Jadi Destinasi Super Prioritas yang Aman dan Tangguh

BANYUWANGI Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketangguhan bencana di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

Hal itu disampaikan dala kegiatan bertajuk “Sosialisasi dan Advokasi Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) KSPN Labuan Bajo Tahun 2025–2029” yang digeber oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Bintang Flores Hotel, Kamis (13/11/2025).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB ini menjadi langkah strategis memperkuat sinergi lintas sektor dalam membangun destinasi pariwisata yang aman, nyaman, sekaligus tangguh menghadapi potensi bencana.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Barat, Laurensius Y.A. Nabu, menegaskan bahwa penyusunan RPB merupakan wujud nyata keseriusan pemerintah daerah dalam menciptakan Labuan Bajo yang siap menghadapi berbagai risiko.

“Labuan Bajo bukan hanya kebanggaan Manggarai Barat, tetapi kebanggaan nasional. Di balik keindahannya, ada potensi risiko yang harus diantisipasi. Melalui dokumen RPB ini, kami berkomitmen mewujudkan destinasi yang aman dan nyaman bagi semua pihak,” kata Laurensius, Jumat (14/11/2025).

Senada dengan Laurensius, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menuturkan bahwa kesiapan sebuah destinasi pariwisata tidak hanya diukur dari fasilitas dan keindahannya, melainkan juga ketangguhannya dalam menghadapi situasi darurat.

“BPOLBF menjalankan mandat pengembangan kawasan Parapuar sebagai destinasi terpadu yang ramah lingkungan, aman, dan inklusif. Kami juga punya peran koordinatif dalam pengembangan pariwisata di Flores, Alor, Lembata, dan Bima. Karena itu, destinasi harus bersih, aman, dan nyaman,” ujarnya.

Marhen, sapaan akreb Dwi Marhen Yono, menyebut kesiapsiagaan terhadap bencana merupakan aspek penting dalam keberlanjutan pariwisata.

Putra daerah Kabupaten Banyuwangi itu, mencontohkan berbagai bentuk respons cepat yang telah dilakukan di Labuan Bajo, seperti penanganan tanah longsor di Wae Rebo hingga insiden kecelakaan kapal.

“Seluruh pihak telah menunjukkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana. Kolaborasi yang terus diperkuat akan membuat Labuan Bajo semakin tangguh,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Nadhirah Seha Nur, menjelaskan bahwa dokumen RPB ini disusun melalui rangkaian diskusi panjang bersama berbagai pemangku kepentingan.

Menurut Nadhirah, RPB menjadi acuan strategis bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan pembangunan ke depan, termasuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Labuan Bajo memiliki kekayaann alam dan budaya yang luar biasa, namun juga potensi risiko yang harus dikelola secara serius. RPB ini diharapkan menjadi landasan bagi pembangunan pariwisata yang aman, tangguh, dan berkelanjutan,” tegasnya.

Sekadar diketahui, kegiatan tersebut juga menghadirkan paparan teknis dari Senior Legal and Policy Specialist Program Siap Siaga, Tri Rahayu Wulansari, serta sesi diskusi interaktif yang melibatkan unsur pemerintah, lembaga, hingga pelaku industri pariwisata.

BPOLBF memastikan akan terus bersinergi dengan BNPB, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, serta seluruh pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem pariwisata yang tangguh bencana, berdaya saing, dan berkelanjutan sebagai bagian dari pilar utama penguatan destinasi super prioritas Labuan Bajo. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow