Bryan Domani Ungkap Tantangan Bermain Tamtam

JAKARTA Aktor Bryan Domani mengungkapkan tantangan terbesar yang ia hadapi saat membintangi film Para Perasuk, yakni memainkan alat musik tamtam yang menjadi elemen penting dalam beberapa adegan kunci.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, Bryan menjelaskan bahwa tamtam membutuhkan tenaga, kontrol ritme, dan konsentrasi penuh. Tantangan itu semakin besar karena ia harus mengikuti alur musik yang abstrak, sambil tetap menjaga base note yang menjadi fondasi tempo.

“Itu sampai kebawa mimpi aku. Gerakannya lumayan besar, ada empat tamtam di depan dan dua cymbals. Aku ingat banget harus mulai dari 60 BPM, lalu makin naik, makin naik,” kata Bryan.

Kebiasaan menjaga tempo bahkan sempat terbawa ke aktivitas sehari-hari. Data latihan produksi menunjukkan bahwa Bryan menjalani sesi belajar tamtam intensif yang tidak hanya fokus pada teknik pukulan, tetapi juga sinkronisasi dengan dialog dan emosi adegan.

“Soalnya adegan-adeganku bukan cuma main tamtam doang, tapi sambil bercerita. Ada dramanya. Ngomong panjang sambil main tamtam itu harus pas timing-nya. Jangan tiba-tiba cymbals kenceng, suara malah enggak kedengeran. Itu benar-benar harus di luar kepala,” ujarnya.

Bryan menyampaikan bahwa proses belajar berlangsung lebih mudah berkat arahan sabar dari Mas Baga—pelatih musik dalam produksi—serta dukungan penuh dari tim departemen musik dan penyutradaraan.

Film Para Perasuk menggambarkan sebuah desa fiksi yang menjadikan tradisi kerasukan roh sebagai pesta komunal. Disutradarai Wregas Bhanuteja, film ini dibintangi Maudy Ayunda, Angga Yunanda, Bryan Domani, Chicco Kurniawan, dan Anggun C. Sasmi.

Para Perasuk dijadwalkan tayang perdana di Sundance Film Festival 2026 sebelum dirilis di jaringan bioskop Indonesia.(*)