Desabumi Jalin Kerja Sama Strategis dengan UNDIP untuk Akses Pendidikan Desa

Kolaborasi Desabumi, UNDIP, dan SRE memperkuat inovasi keberlanjutan melalui pemberdayaan mahasiswa dan pengembangan program ramah lingkungan.

November 14, 2025 - 13:30
Desabumi Jalin Kerja Sama Strategis dengan UNDIP untuk Akses Pendidikan Desa

JAKARTA Pendidikan tinggi menjadi salah satu kunci utama dalam membuka peluang pembangunan di pedesaan. Namun, keterbatasan akses dan ekonomi kerap menjadi penghalang bagi banyak anak muda desa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas.

Upaya memperkecil kesenjangan ini kini mulai digerakkan melalui kolaborasi berbagai pihak yang berkomitmen membangun sumber daya manusia desa secara berkelanjutan. Langkah kolaboratif antara lembaga sosial dan perguruan tinggi menjadi harapan baru bagi pemerataan pendidikan. Melalui kerja sama strategis, pendidikan tak lagi berhenti di ruang kota besar, melainkan hadir hingga ke pelosok negeri.

Dalam upaya memperluas akses pendidikan tinggi bagi putra-putri terbaik desa, Desabumi menjalin audiensi strategis dengan Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk membahas penerapan Program Beasiswa Desabumi. Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia desa dan mendorong pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Audiensi ini dihadiri oleh Gamma Thohir selaku Pendiri Desabumi dan Zagy Berian selaku SRE Indonesia, beserta jajaran pimpinan Universitas Diponegoro, yaitu  Edy Surahmad, S.Pd., M.Si selaku Direktur Kemahasiswaan dan Alumni serta Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D.selaku Wakil Direktur Kerjasama, yang menyambut baik semangat kolaborasi.

“Kami meyakini, pengembangan desa berasal dari talenta desa. Arah pengembangan ini berasal dari kemampuan berwirausaha, tentu ilmu manajemen dan ekonomi menjadi dasar keilmuan. Cita-cita Desabumi menciptakan sarjana dan kembali untuk ke desa untuk menginspirasi teman-teman lainnya," ujar Gamma Thohir.

Penerima program beasiswa Desabumi tahap awal akan berasal dari 4 (empat) desa naungan Desabumi, yakni Sukobubuk, Bangkiling, Liyu, dan Ciptagelar. Melalui program ini, Desabumi berkomitmen untuk mendukung pendanaan biaya kuliah dan biaya hidup bagi mahasiswa dari desa yang memiliki semangat belajar tinggi, namun terkendala ekonomi.

“Rancangan beasiswa ini nantinya akan dipadukan dengan organisasi SRE untuk mengasah soft-skill dan hard-skill. SRE telah ada di 53 kampus, salah satunya di Undip. Kami memiliki impian, kota Semarang ini menjadi titik pertama karena strategis berada di tengah pulau Jawa dengan sejarah perjuangan yang kuat,” ujar Zagy Berian, Pendiri SRE Indonesia.

Desabumi juga berencana bekerja sama dengan pihak UNDIP untuk menjadikan beberapa desa binaan untuk menjadi laboratorium pembelajaran bagi mahasiswa lainnya. Pengembangan desa berbasis energi baru terbarukan (EBT) menjadi ciri khas Desabumi. Hal ini dapat menjadi wadah diantaranya kuliah kerja nyata (KKN) atau pengabdian masyarakat.

Pihak Universitas Diponegoro menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah nyata memperkuat fungsi sosial perguruan tinggi.

“Universitas Diponegoro berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mahasiswa dari desa. Kami percaya, dengan adanya kerja sama seperti ini, kampus tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang untuk membangun masa depan desa,” ujar Edy Surahmad, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UNDIP.

Langkah ini menjadi tonggak penting bagi pemerataan pendidikan di wilayah pedesaan Indonesia. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow