Diskusi Rintis, Dosen FH UWG Malang Bicara Krisis Tata Ruang dan Ekologi di FMIPA UB
Dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Malang (FH UWG), Dr. Purnawan Dwikora Negara, SH., MH., menjadi pembicara dalam diskusi panel bertajuk “ANTROPOSENTRIS vs EKOSENTRIS”

TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Malang (FH UWG), Dr. Purnawan Dwikora Negara, SH., MH., menjadi pembicara dalam diskusi panel bertajuk “ANTROPOSENTRIS vs EKOSENTRIS” yang diselenggarakan oleh KASTRAT FMIPA Universitas Brawijaya, Jumat (16/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program RINTIS (Ruang Integrasi dan Telaah Isu Strategis) yang digelar pada Jumat sore di kampus FMIPA UB.
Diskusi ini mengangkat tema krisis ekologis dan disorientasi tata ruang yang semakin mencuat di Kota Malang, khususnya akibat alih fungsi lahan, degradasi ruang terbuka hijau, serta proyek infrastruktur yang abai terhadap dampak lingkungan. Dr. Purnawan mengajak para mahasiswa generasi Z untuk menggali lebih dalam hubungan antara tata ruang dan keadilan ekologis.
“Diskusi ini bukan sekadar berbicara data dan kebijakan, tapi bagaimana kita mengubah mindset, membangun karakter peduli lingkungan sejak dini,” ungkap Dr. Purnawan. Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan ekosentris dalam perencanaan kota, menggantikan dominasi paradigma antroposentris yang kerap mengabaikan keseimbangan ekosistem.
Dalam acara yang berlangsung selama dua jam ini, mahasiswa FMIPA UB aktif berdiskusi mengenai studi kasus banjir di kawasan Soekarno Hatta–Borobudur dan membandingkannya dengan krisis ekologis kronis di Kota Bekasi. Diskusi berlangsung hidup dan interaktif, menunjukkan antusiasme peserta dalam mengkritisi isu-isu lingkungan dan tata kota secara ilmiah.
Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran kritis di kalangan mahasiswa terhadap krisis ekologis, sekaligus mendorong lahirnya rekomendasi dan solusi struktural berbasis prinsip keadilan lingkungan.
“Seru banget diskusinya, terasa hidup dan menyentuh langsung problem sehari-hari yang kami lihat di Kota Malang,” ujar salah satu peserta usai acara. (*)
Apa Reaksi Anda?






