DPRD Jember Dukung Kebijakan Sekolah Daring dan WFH saat BBM Langka

Ketua Komisi A DPRD Jember Budi Wicaksono mengapresiasi langkah Bupati Jember Muhammad Fawait untuk meminimalisir dampak kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) terhadap perekonomian masyarakat.

Juli 29, 2025 - 19:00
DPRD Jember Dukung Kebijakan Sekolah Daring dan WFH saat BBM Langka

TIMESINDONESIA, JEMBER

Ketua Komisi A DPRD Jember Budi Wicaksono mengapresiasi langkah Bupati Jember Muhammad Fawait untuk meminimalisir dampak kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) terhadap perekonomian masyarakat.

Langkah yang dimaksud yakni pemberlakukan belajar mengajar di rumah bagi pelajar dan sistem kerja dari rumah (work from home) kepada aparatur sipil negara (ASN).

“Kebijakan ini menunjukkan keberpihakan pada rakyat, sekaligus pemanfaatan teknologi untuk menjaga pelayanan tetap berjalan. Dari sisi tugas Komisi A, kami melihat ini sebagai bentuk dinamika pemerintahan yang perlu didukung dan diawasi bersama,” kata Budi, Selasa (29/7/2025).

Menurut Budi, kebijakan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat yang kesulitan BBM, tetapi juga mencerminkan langkah solutif pemerintah daerah dalam menjaga roda layanan publik tetap berputar.

“Kami sebagai mitra kerja pemerintah daerah juga akan memastikan pelaksanaan kebijakan ini berjalan efektif, terutama dalam hal kinerja ASN dan kualitas layanan pendidikan jarak jauh,” tambahnya.

Ia berharap, pemkab melalui instansi teknis dapat memperkuat dukungan terhadap sekolah dalam menjalankan sistem daring, serta membuat sistem pemantauan bekerja dari mana saja berbasis kinerja, agar tidak menurunkan produktivitas ASN.

“Komisi A tetap pada fungsinya melakukan pengawasan. Namun dalam konteks ini, kami ingin menyampaikan apresiasi karena langkah yang diambil bupati bersifat taktis, dan sesuai kondisi di lapangan,” ungkap politisi Partai NasDem tersebut.

Sebelumnya, politisi yang akrab disapa Budi Pink ini, sempat menyampaikan seruan melalui video, agar para guru dan tenaga pendidik di sekolah memahami jika ada siswa yang terlambat atau justru absen mengikuti pembelajaran.

Sebab, saat ini para orangtua kesulitan mendapatkan BBM untuk mengantarkan anak-anak mereka ke sekolah.

“Jika memang ada yang terlambat atau tidak masuk, jangan dianggap kealpaan atau kesengajaan. Jadi mohon dipahami,” pesannya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow