FAI UNISMA Beri Inspirasi di Malaysia: Dekan Paparkan Pendidikan Islam Modern dan Jemput PPL-KSM Internasional
Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang (FAI UNISMA) kembali menunjukkan kiprahnya di kancah internasional. Dr. Drs. KH. Abd. Jalil, M.Pd.I, Dekan FAI UNISMA,

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang (FAI UNISMA) kembali menunjukkan kiprahnya di kancah internasional. Dr. Drs. KH. Abd. Jalil, M.Pd.I, Dekan FAI UNISMA, hadir sebagai Pembicara Utama dalam kegiatan Kuliah Tamu di Madrasah Uthmaniyah ABIM Malaysia, Rabu (3/09/2025).
Kegiatan yang mengangkat tema Pendidikan Islam di Era Modern ini diikuti sekitar 50 guru dan berlangsung penuh antusiasme.
Dalam paparannya, Dr. Abd. Jalil menegaskan bahwa pendidikan Islam tetap relevan di era modern, sebab mampu membentuk karakter individu dan masyarakat sekaligus menjawab tantangan globalisasi dan teknologi.
“Pendidikan Islam harus berlandaskan tauhid, mengintegrasikan wahyu dengan akal, dan menyeimbangkan antara ilmu serta akhlak. Dengan prinsip itu, kita dapat melahirkan insan kamil yang utuh secara iman, akhlak, dan intelektual,” ujarnya.
Beliau juga mengulas tantangan pendidikan Islam di era modern yang diwarnai derasnya arus digitalisasi. Pendidikan, katanya, tidak boleh terjebak sekadar pada aspek material, tetapi harus tetap berpijak pada nilai spiritual. Strategi yang ditawarkan antara lain mengintegrasikan nilai Islam dengan ilmu kontemporer, menumbuhkan karakter melalui pembelajaran sepanjang hayat, dan melindungi generasi dari bahaya sekularisme serta materialisme.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Dialog tentang Pola Pendidikan dengan Rotan
Dalam sesi tanya jawab, Kepala Madrasah Uthmaniyah ABIM menyinggung praktik pendidikan dengan rotan. Menjawab hal itu, Dr. Abd. Jalil merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW tentang kewajiban mendidik anak dalam shalat sejak usia tujuh tahun dan diperbolehkan merotan pada usia sepuluh tahun jika enggan melaksanakannya.
Beliau menegaskan, rotan bukanlah sarana hukuman pertama, melainkan alternatif terakhir setelah berbagai pendekatan edukatif ditempuh. “Hakikatnya, rotan dalam pendidikan adalah sarana tarbiyah, bukan pelampiasan emosi. Tujuannya mendidik jiwa, bukan menyakiti fisik. Prinsip tadarruj atau bertahap harus diperhatikan, dan rotan hanya boleh dilakukan dengan syarat-syarat tertentu, penuh kasih sayang, serta dalam batas yang diajarkan Rasulullah,” jelasnya.
Menjemput Mahasiswa PPL-KSM Internasional
Kegiatan kuliah tamu ini juga dirangkaikan dengan penjemputan mahasiswa PPL-KSM Internasional FAI UNISMA yang sejak awal Agustus ditempatkan di lembaga-lembaga pendidikan ABIM Malaysia. Sebanyak 11 mahasiswa menjalani praktik di sekolah dan taman kanak-kanak, di antaranya Choirun Nisa, Arifatus Sholehah, Nabila Ilisya Qur Atun Aini, Fuji Ulfatima, Sabrina Wulandari, Wardatus Sholehah, Salsabila Ariefah, Hafiz Udabi Ersyan S., dan Eka Wildan Hidayat di Sekolah Rendah Islam ABIM; Inestha Luna Ratu Shafa di Taman Asuhan Kanak-Kanak Islam ABIM; serta Ilmi Fatimah Az Zahra dan Sabrina Wulandari di Mahad Tahfidz ABIM.
Para mahasiswa ini memperoleh banyak pengalaman, baik dalam mengajar maupun beradaptasi dengan budaya Malaysia. Mereka juga menyaksikan secara langsung kedisiplinan dan tanggung jawab masyarakat yang menjadi inspirasi untuk kehidupan mereka kelak.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Harapan untuk Masa Depan
Pihak Madrasah Uthmaniyah ABIM menyambut positif program ini dan berharap durasinya diperpanjang menjadi tiga hingga empat bulan agar dampaknya lebih terasa, baik bagi mahasiswa maupun lembaga pendidikan. Para guru bahkan menyatakan kesediaan untuk mendukung penuh dengan menyediakan Letter of Acceptance bagi keperluan administrasi visa mahasiswa.
Program PPL-KSM Internasional FAI UNISMA ini menjadi bukti nyata upaya UNISMA dalam menyiapkan mahasiswa sebagai generasi global. Dengan pengalaman lintas negara, mereka tidak hanya mengasah keterampilan akademik, tetapi juga memperkuat karakter, membangun jejaring internasional, dan memahami nilai kehidupan yang lebih luas.
“Semoga di tahun-tahun mendatang program ini terus berlanjut, dengan antusiasme yang semakin tinggi dan manfaat yang lebih besar bagi mahasiswa serta masyarakat,” pungkas Dr. Abd. Jalil. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?






