Guru MA Al-Ittihad Malang Berdakwah di Jepang

Bahrudin, seorang guru yang aktif mengajar di Madrasah Aliyah Al-Ittihad Poncokusumo Kab. Malang, kini menjalani misi dakwah di Islamic Center Kota Toyota Prefektur Aichi Jepang.

Mei 7, 2025 - 11:00
Guru MA Al-Ittihad Malang Berdakwah di Jepang

TIMESINDONESIA, JEPANG – Bahrudin, seorang guru yang aktif mengajar di Madrasah Aliyah Al-Ittihad Poncokusumo Kab. Malang, kini menjalani misi dakwah di Islamic Center Kota Toyota Prefektur Aichi Jepang.

Kedatangannya di Jepang tidak lepas adanya dukungan dari Sariraya Halal Mart yang dikomandani CeO-nya, Teguh Wahyudi, sebagai partner penopang dari Islamic center Toyota.

Sejak tiba tiga bulan lalu, ia telah terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat Islam Indonesia di Jepang dan juga penduduk Jepang sendiri. Tugas ini tidak hanya menantang, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi Bahrudin dan komunitas muslim disekitar Kota Toyota.

Setiap harinya, mahasiswa aktif Doktoral PAI UIN Malang ini menjalani rutinitas penuh dengan semangat. Sebagai imam masjid, memimpin shalat lima waktu, memberikan khotbah yang menggugah jiwa, serta membimbing jamaah dalam menjalankan ibadah. Terlebih saat Ramadan dan Idul Fitri 2025 kemarin, ia juga aktif dalam mengisi kegiatan-kegiatan Ramadan seperti tarawih, buka bersama dan tadarrus hingga sholat Id dan halal bihalal bersama muslimin disekitar kota Toyota.

"Menjadi imam di sini adalah kehormatan besar bagi saya, terutama saat Ramadan dan Idul Fitri kemarin, yang sangat spesial di sini," ungkapnya.

Guru-MA-Al-Ittihad.jpg

Salah satu rangkaian kegiatan Ramadan adalah peringatan Nuzulul Qur’an di Islamic Center Toyota bekerjasama dengan Majelis Wakil Cabang Istimewa (MWCI) Nahdlatul Ulama Prefektur Aichi-Ken Japan. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh salah satu ketua pengurus besar Nahdlatul Ulama, KH. Ulil Absar Abdalla sebagai pemateri utama. Kegiatan tersebut terselenggara dengan meriah dan hadirin merasa tersentuh atas materi-materi yang disampaikan oleh Gus Ulil dengan gaya ceramah yang khas sebagai ‘kiai NU’ yang terkenal dengan santun dan adem.

Selain dalam hal ubudiyah, Bahrudin aktif dalam dakwah. Ia menyampaikan pesan-pesan positif tentang Islam melalui berbagai kegiatan, seperti majlis taklim dan ceramah. Dengan pendekatan yang ramah, ia berusaha menjelaskan ajaran Islam dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat Jepang. "Saya ingin mereka melihat sisi indah dari Islam," tambahnya. Kegiatan dakwah ini diharapkan dapat mengurangi kesalahpahaman tentang agama terutama agama Islam sebagai agama minoritas di Jepang.

Kegiatan pengajian, juga menjadi bagian penting dari kegiatan sehari-hari Bahrudin. Ia mengadakan tema-tema yang menarik, di mana peserta dapat belajar tentang berbagai aspek Islam, mulai dari akidah, fikih hingga etika. Peserta yang hadir tampak antusias, banyak dari mereka yang aktif bertanya dan berdiskusi.

Tidak lupa, peserta yang hadir mulai dari anak-anak (kelas TPQ) yang dibantu oleh volunteer dari remaja masjid Islamic Center Toyota, kelas remaja yang khas dengan kekiniannya, hingga kajian untuk kalangan dewasa.

Bahrudin juga menyediakan layanan konsultasi syariah bagi masyarakat yang memiliki pertanyaan tentang hukum Islam. Banyak warga setempat yang datang dengan berbagai masalah, mulai dari isu keluarga hingga keuangan. Dengan sabar, ia menjelaskan solusi berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang adil dan bijaksana. Salah satu aspek yang paling berkesan dalam tugas Bahrudin adalah membimbing mualaf. Ia menyediakan waktu khusus untuk mereka yang ingin memeluk Islam, memberikan pengajaran dasar dan menjawab setiap pertanyaan yang muncul.

Guru-Al-Ittihad.jpg

Tantangan kembali muncul saat calon mualaf bertanya-tanya seputar Islam dan ajarannya. Mereka sangat kritis dalam bertanya karena memang warga Jepang adalah orang dengan analitis rasio yang tinggi.

Dalam kaitannya dengan warga muslim yang ingin melakukan pernikahan, Bahrudin juga membantu pernikahan bagi pasangan yang ingin melangsungkan akad nikah sesuai dengan syariat Islam. Momen-momen ini menjadi sangat spesial, tidak hanya bagi pasangan, tetapi juga bagi Bahrudin yang merasa terhormat dapat menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka. "Pernikahan adalah awal yang indah, dan saya ingin membantu mewujudkannya dengan cara yang sesuai," jelasnya.

Dengan penuh dedikasi, Bahrudin berharap dapat membangun jembatan pemahaman antara dua budaya. Ia percaya bahwa melalui interaksi langsung, masyarakat Jepang dan Indonesia dapat saling menghargai dan belajar satu sama lain.

"Keragaman adalah kekuatan kita, dan saya ingin menjadi bagian dari itu," tutupnya. Dalam setiap langkahnya di Kota Toyota, Bahrudin berharap dapat meninggalkan jejak positif dan memperkuat hubungan antarbudaya. Melalui kegiatan yang ia jalani, ia tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga memperkuat rasa saling pengertian di tengah masyarakat global.

Kini sudah tiga bulan lamanya meninggalkan Malita (MA Al-Ittihad, read), Pak B (panggilan akrab di madrasah) akan segera bergabung kembali, terlebih beliau wali kelas XII yang sebentar lagi mendampingi wisuda siswa-siswinya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow