Hari Guru Nasional, Momen Penguatan Kembali Peran dan Posisi Guru
Guru merupakan figur penting yang tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan karakter dan nilai-nilai kebangsaan.
KEDIRI Guru merupakan figur penting yang tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan karakter dan nilai-nilai kebangsaan.
Di tengah disrupsi teknologi, peran guru dalam membentuk moralitas dan ketahanan mental anak bangsa menjadi semakin krusial. Karena itu, menurut Ketua LDII Kota Kediri H Agung Riyanto, Peringatan Hari Guru Nasional merupakan momen untuk memperkuat peran dan posisi guru sebagai sosok sentral dalam mewujudkan generasi penerus yang unggul dan berakhlak mulia
"Hari Guru ini harus dijadikan momentum untuk menguatkan kembali posisi guru sebagai profesi mulia yang membantu pemuda meraih masa depan yang baik," jelasnya, Selasa (25/11/2025).
Ditengah era digitalisasi saat ini, ditambahkan Agung, guru memiliki peran dalam penguatan karakter, untuk terus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
"Literasi Digital, artinya guru harus mampu membekali peserta didik agar tidak hanya cerdas teknologi, tetapi juga bijak dalam bermedia sosial dan terhindar dari dampak negatif dunia maya. Juga sinergi orang Tua dan sekolah, yakni menguatkan komunikasi antara guru dan orang tua agar pendidikan karakter di rumah dan sekolah berjalan selaras," imbuhnya.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap kesejahteraan serta peningkatan kompetensi guru. Menurutnya, guru yang sejahtera dan terlatih akan mampu memberikan pengajaran yang optimal.
"Peningkatan kualitas pendidikan harus diikuti dengan peningkatan kesejahteraan dan fasilitas pendukung bagi para guru. Kami berharap pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan guru, khususnya di daerah-daerah terpencil, karena mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa sejati," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno mengungkapkan tantangan dekadensi moral bagi generasi muda sangat besar dan guru memiliki peran untuk memberikan solusinya.
"Sehingga guru bukan hanya sumber ilmu, tetapi harus menjadi filter etika digital bagi santri dan siswa. Kami, pemuda LDII, sangat berterima kasih karena guru telah membekali kami agar cerdas secara teknologi, namun tetap berpegang teguh pada akhlak dan agama," ujarnya.
Menurutnya, visi Pemuda LDII adalah menjadi generasi profesional religius. Visi itu mustahil tercapai tanpa fondasi karakter kuat yang ditanamkan oleh guru.
"Bagi kami, guru adalah pahlawan terdepan dalam membentuk jati diri bangsa. Sudah selayaknya kita semua, terutama generasi muda, menempatkan guru pada posisi yang sangat tinggi dan mendukung penuh setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan mereka," pungkasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?