HUT ke-12 GNPK- RI Banjarnegara Peringati Harkordia
GNPK-RI Banjarnegara peringati Hakordia 2025 dengan bakti sosial di depan Inspektorat dan bagi 1.000 stiker “Lawan Korupsi” berkontak aduan. Juga rayakan HUT ke-12, tegaskan komitmen antikorupsi.
BANJARNEGARA Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Banjarnegara, memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 dengan menggelar aksi bakti sosial di depan Kantor Inspektorat Kabupaten Banjarnegara, Selasa (9/12/2025).
Dalam kegiatan tersebut, GNPK-RI Banjarnegara membagikan 1.000 stiker bertuliskan “Lawan Korupsi” yang dilengkapi kontak aduan. Aksi ini menjadi bagian dari komitmen dalam memperluas edukasi publik dan mendorong pelibatan masyarakat dalam pengawasan praktik-praktik koruptif.
Tak hanya itu, GNPK-RI Banjarnegara juga merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 di Surya Yudha Park 2 Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan ini dihadiri Pj Sekda Banjarnegara Tursiman S.Sos, jajaran Forkopimda dan tokoh masyarakat.
Ketua GNPK-RI Banjarnegara, Arief Ferdianto, menegaskan bahwa momentum 9 Desember merupakan hari penting karena mempertemukan dua agenda besar sekaligus, yaitu Hari Anti Korupsi Sedunia dan HUT ke-12 GNPK-RI.
“Hari ini sangat istimewa. Kami kembali menegaskan komitmen moral bahwa korupsi adalah musuh bangsa. Korupsi merusak masa depan negeri, menyengsarakan rakyat, dan memiskinkan kualitas kehidupan berbangsa,” ujar Arief.
Arief juga menyampaikan sikap tegas GNPK-RI soal penegakan hukum. Ia menyatakan dukungan penerapan hukuman mati bagi pelaku korupsi sebagai efek jera, termasuk mendorong penegakan aturan agar koruptor dapat dijatuhi hukuman maksimal.
Arief menekankan bahwa perjalanan 12 tahun GNPK-RI bukan tanpa tantangan. Berbagai tekanan, dinamika, dan risiko kerap muncul, namun semangat organisasi untuk melawan korupsi tetap tidak berubah.
Lebih lanjut, kata Arief, praktik korupsi saat ini telah berkembang lebih canggih. Jika dulu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, kini berbagai modus dilakukan secara lebih terselubung.
“Dimanapun ada penyimpangan, GNPK-RI hadir untuk menutupnya. Dan dimanapun ada keberanian melawan korupsi, GNPK-RI selalu berada di barisan terdepan,” tegasnya.
Arief juga menyampaikan bahwa peringatan Hari Anti Korupsi bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan pengingat bahwa ancaman korupsi masih nyata dan terus menggerogoti kehidupan berbangsa.
“Korupsi bukan hanya merampok uang negara, tetapi juga merampas hak rakyat, menghambat pembangunan, menggerus moral birokrasi, dan menghancurkan kepercayaan publik,” jelasnya.
Karena itu, ia menekankan bahwa perlawanan terhadap korupsi tidak boleh tebang pilih maupun tunduk pada tekanan mana pun.
Arief juga menyerukan agar perlawanan terhadap korupsi tidak hanya dibebankan kepada KPK, Kejaksaan, atau Kepolisian. Ia menegaskan bahwa pemberantasan korupsi adalah tugas bersama seluruh warga negara.
“Mari jadikan HUT ke-12 GNPK-RI sebagai panggilan untuk bergerak lebih kuat, bukan hanya memperbesar organisasi, tetapi memperbesar pengaruh kebaikan bagi negeri,” pungkasnya.
Sementara itu Pj Sekda Banjarnegara Tursiman S.Sos yang hadir mewakili Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana menyampaikan selamat kepada GNPK-RI, semoga perayaan menjadi semangat untuk bersama - sama mencegah tindak pidana korupsi di Banjarnegara.
Disampaikan juga oleh Tursiman, jika Pemkab Banjarnegara telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mencegah terjadinya potensi tindak korupsi di Banjarnegara dan penyalahgunaan kewenangan dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.
Sosialisasi anti korupsi secara berkala dilakukan oleh Inspektorat dengan pendamping oleh KPK. "Kami berharap kesadaran publik semakin meningkat dan komitmen bersama untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan Banjarnegara yang bersih," ungkapnya.
Dalam rangka efektivitas percepatan pembangunan daerah, ia berharap kepada seluruh aparat negara termasuk ormas yang ada untuk bersinergi dalam mendukung upaya percepatan pembangunan yang tengah dikerjakan.
Ia juga berpesan kepada GNPK RI Banjarnegara untuk bekerjasama yang baik dalam upaya memberantas tindak korupsi. (*)
Apa Reaksi Anda?