Ketua LDII Kota Kediri: Perjuangan Generasi Muda adalah Melawan Kemalasan dan Krisis Moral

Ketua LDII Kota Kediri Agung Riyanto menegaskan bahwa perjuangan generasi muda masa kini tidak lagi dengan senjata, tetapi melalui keberanian moral melawan kemalasan berpikir, perilaku korupsi, dan hi

November 11, 2025 - 09:30
Ketua LDII Kota Kediri: Perjuangan Generasi Muda adalah Melawan Kemalasan dan Krisis Moral

KEDIRI Ketua LDII Kota Kediri Agung Riyanto menegaskan bahwa perjuangan generasi muda masa kini tidak lagi dengan senjata, tetapi melalui keberanian moral melawan kemalasan berpikir, perilaku korupsi, dan hilangnya idealisme. Hal itu disampaikannya pada momentum Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025).

"Termasuk mereka yang berjuang melawan kemalasan, intoleransi, dan apatisme sosial, serta berkontribusi nyata melalui kerja keras, inovasi, dan kejujuran," kata Agung.

Ia menuturkan, LDII melalui pondok pesantren dan lembaga pendidikannya berupaya menanamkan nilai kepahlawanan modern yang mengintegrasikan agama dan nasionalisme. “Esensinya tetap sama, yakni keberanian, pengabdian, dan cinta tanah air. Hanya bentuknya yang berubah, dari mengangkat senjata menjadi perjuangan dengan pengetahuan, kreativitas, dan integritas moral,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pemuda LDII Kota Kediri Asyhari Eko Prayitno menekankan pentingnya menghidupkan semangat gotong royong yang menjadi ciri perjuangan 1945. Ia mengajak masyarakat menjadikan semangat Hari Pahlawan sebagai komitmen etika publik.

“Setiap warga negara, dalam peran sekecil apa pun, harus menjadi bagian dari perjuangan kolektif untuk membangun Indonesia yang berintegritas dan maju secara beradab,” tegasnya.

Peringatan Hari Pahlawan 2025 yang mengusung tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan” disebutnya sebagai panggilan bagi generasi muda untuk terus berjuang di era digital.

“Perjuangan hari ini adalah melawan kemalasan intelektual dan godaan untuk berpuas diri. Kita harus terus belajar, berinovasi, dan menguasai ilmu pengetahuan agar tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri,” ujarnya.

Asyhari juga mengingatkan bahwa krisis moral dan intoleransi merupakan bentuk penjajahan baru yang harus dilawan bersama. “Keberanian pahlawan hari ini adalah keberanian moral untuk menegakkan kejujuran, keadilan, dan memperkuat etika publik,” katanya.

Ia menutup dengan ajakan agar generasi muda menjaga semangat persatuan dan gotong royong. “Mari kita jaga api semangat 10 November agar tidak pernah padam, dengan mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan beradab,” pungkasnya.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow