LAN Dorong Sekolah Rakyat Jadi Kawah Candradimuka Pembentuk Karakter Anak Bangsa
Pendidikan bukan sekadar ruang untuk mengejar nilai dan ijazah, melainkan tempat menumbuhkan karakter, disiplin, dan semangat pantang menyerah.

Pendidikan bukan sekadar ruang untuk mengejar nilai dan ijazah, melainkan tempat menumbuhkan karakter, disiplin, dan semangat pantang menyerah. Seorang pemimpin besar bangsa lahir dari berbagai keterbatasan dan kekurangan, karena dari sanalah muncul potensi untuk menggapai impian dan cita-cita.
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA, saat meninjau pelaksanaan Sekolah Rakyat Terintegrasi 2 Licin dan Sekolah Rakyat 46 Muncar di Kabupaten Banyuwangi, Selasa (8/10/2025), menegaskan bahwa pendidikan karakter adalah inti dari Sekolah Rakyat.
Melalui pendidikan karakter, anak-anak belajar untuk jujur, tangguh, dan memiliki daya juang dalam menghadapi tantangan hidup, serta memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk menggapai mimpi dan cita-cita besarnya.
“Program Sekolah Rakyat ini bukan hanya upaya pemerintah dalam memutus mata rantai kemiskinan antar generasi dan memperluas akses pendidikan, tetapi juga membangun fondasi moral dan mental bagi generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, Sekolah Rakyat ini perlu memberi perhatian besar terhadap pendidikan afektif untuk memenuhi kebutuhan emosional anak-anak agar para peserta didik tumbuh dengan rasa empati, toleransi, percaya diri, dan cinta tanah air,” tambahnya.
Muhammad Taufiq juga menyampaikan bahwa LAN hadir untuk mendukung program Sekolah Rakyat agar lebih kuat dari sisi kebijakan, tata kelola, serta kapasitas. LAN juga tengah menyiapkan program pelatihan khusus bagi tenaga pendidik, wali siswa, dan administrator sekolah.
Menurutnya, kehadiran Sekolah Rakyat menjadi ladang untuk menumbuhkan karakter dan impian besar anak-anak bangsa — tempat di mana setiap keterbatasan justru menjadi batu loncatan menuju keberhasilan.
Sementara itu, Kepala Pusdiklatbangprof Kementerian Sosial, Dr. Hasim, menyampaikan bahwa LAN memiliki peran penting dalam mengevaluasi pelaksanaan Sekolah Rakyat, mulai dari aspek tata kelola hingga administrasi, agar dapat memberikan masukan, sarana perbaikan, serta solusi untuk penyempurnaan program ini.
“Program Sekolah Rakyat ini sangat spesial karena menjadi perhatian Presiden dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan untuk menciptakan generasi pembelajar. Sekolah Rakyat memiliki tujuan mulia untuk memuliakan anak-anak dari keluarga tidak mampu dengan memberikan layanan pendidikan, sarana dan prasarana, tata laksana, serta dukungan kesehatan. Hal ini juga membuktikan kehadiran negara di tengah masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi, Henik Setyorini, AP., M.Si., menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat di Banyuwangi menjadi jembatan bagi anak-anak tidak mampu dan putus sekolah untuk meraih kesuksesan dengan pengetahuan dan karakter yang kuat dalam mewujudkan cita-citanya. (*)
Apa Reaksi Anda?






