London School of Emerging Technology (LSET): Model Baru Pendidikan Teknologi Global yang Cocok untuk Talenta Indonesia
Di tengah gelombang transformasi digital global, kebutuhan akan talenta teknologi semakin meningkat pesat. Kecerdasan buatan (AI), keamanan siber, analitik data, dan pengembangan perangkat lunak telah…

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah gelombang transformasi digital global, kebutuhan akan talenta teknologi semakin meningkat pesat. Kecerdasan buatan (AI), keamanan siber, analitik data, dan pengembangan perangkat lunak telah menjadi tulang punggung industri masa kini, bukan hanya di Silicon Valley, tetapi juga di Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga seluruh pelosok Indonesia. Namun sayangnya, banyak sistem pendidikan saat ini belum mampu mengimbangi kecepatan perubahan tersebut.
Di sinilah munculnya lembaga pendidikan non-tradisional seperti London School of Emerging Technology (LSET) menjadi sangat penting. Berbasis di pusat teknologi Eropa, yaitu London, LSET telah menempatkan dirinya sebagai institusi pelatihan teknologi yang fokus pada pengembangan keterampilan praktis, bukan sekadar teori.
LSET bukan universitas. Mereka tidak menawarkan gelar akademik. Sebaliknya, mereka menciptakan jembatan nyata antara kebutuhan industri dan pembelajaran praktis yang relevan. Bagi Indonesia, lembaga seperti ini bisa menjadi solusi penting untuk memperkuat daya saing sumber daya manusia di tingkat global.
Tantangan Dunia Pendidikan Teknologi di Era Digital
Banyak lulusan dari perguruan tinggi yang masih mengalami kesulitan memasuki dunia kerja, terutama di sektor teknologi. Latar belakang pendidikan formal seringkali tidak cukup jika tidak didampingi oleh pengalaman praktis dan pemahaman tentang kebutuhan industri terkini.
Sementara dunia bisnis bergerak cepat mengikuti tren teknologi, dunia pendidikan formal sering kali tertinggal, dengan kurikulum yang kaku dan pendekatan yang kurang kontekstual. Bahkan para profesional muda yang ingin reskill atau upskill sering merasa terjebak dengan program yang memakan waktu lama dan tidak fleksibel.
LSET hadir dengan pendekatan yang lebih dinamis, fleksibel, dan langsung menyasar kebutuhan pasar kerja global. Filosofinya sederhana: belajar tidak harus lama, tapi harus tepat sasaran.
LWIL: Inovasi Pembelajaran Terpadu yang Menyatukan Pendidikan dan Dunia Kerja
Salah satu keunggulan utama LSET adalah program Work-Integrated Learning (LWIL). Dalam program ini, peserta tidak hanya belajar di ruang kelas (baik fisik maupun virtual), tetapi juga langsung terlibat dalam dunia kerja nyata melalui skema magang yang dirancang paralel dengan kurikulum pelatihan.
Dengan sistem ini, peserta mendapatkan dua manfaat sekaligus: pelatihan keterampilan teknis dari para ahli industri dan pengalaman profesional melalui penempatan kerja. Pelatihan ini berlangsung selama enam bulan, dan dirancang untuk membekali peserta dengan kemampuan yang langsung bisa digunakan di tempat kerja, baik di perusahaan lokal maupun internasional.
Bagi masyarakat Indonesia yang ingin membangun karier global tanpa harus melalui jalur pendidikan akademik tradisional, model seperti ini bisa menjadi jalan pintas yang efektif dan efisien.
Kurikulum yang Relevan, Fleksibel, dan Responsif terhadap Perkembangan Teknologi
Kurikulum LSET disusun berdasarkan kebutuhan riil industri, dengan masukan langsung dari para praktisi dan perusahaan teknologi di Inggris dan luar negeri. Fokus utamanya adalah pada bidang-bidang yang saat ini menjadi jantung inovasi digital: Artificial Intelligence (AI), Cybersecurity, Data Science, Software Engineering, dan Cloud Computing.
Keunikan pendekatan LSET adalah bagaimana materi diajarkan dalam format berbasis proyek (project-based learning), di mana peserta menyelesaikan tantangan nyata yang akan mereka hadapi di dunia kerja. Tidak ada hafalan teori berlebihan, melainkan pembelajaran kontekstual yang memaksa peserta untuk berpikir kritis, kreatif, dan solutif.
Materi pelatihan juga selalu diperbarui agar selaras dengan tren terbaru seperti penggunaan blockchain, komputasi kuantum, hingga simulasi digital berbasis AI. Hal ini penting karena dunia teknologi berkembang dalam hitungan bulan, bahkan minggu.
Pelatihan Berbasis Pengalaman, Bukan Sekadar Sertifikasi
Berbeda dari banyak lembaga pelatihan teknologi yang hanya mengejar sertifikasi tanpa pengalaman, LSET berkomitmen pada pengalaman riil. Setiap peserta yang lulus dari program LSET tidak hanya membawa selembar sertifikat, tetapi juga portofolio proyek, pengalaman kerja nyata, dan kemampuan komunikasi profesional.
Mereka diajarkan untuk membangun sistem, mengamankan jaringan, mengembangkan produk teknologi, dan bahkan mempresentasikan ide secara profesional. Hasil akhirnya adalah individu yang tidak hanya “tahu” teknologi, tetapi bisa “melakukan” dan “menghasilkan solusi” secara mandiri.
Menjawab Kebutuhan Industri Global, Termasuk Indonesia
Dalam banyak laporan industri, termasuk dari World Economic Forum dan McKinsey, keterampilan teknologi seperti AI dan keamanan siber berada di peringkat teratas keterampilan masa depan. Namun sayangnya, kekurangan tenaga kerja di bidang ini menjadi masalah global.
LSET menjawab masalah tersebut dengan mencetak tenaga profesional yang benar-benar siap kerja, baik untuk perusahaan multinasional maupun startup digital. Bagi Indonesia, yang saat ini tengah mendorong digitalisasi nasional melalui berbagai inisiatif seperti Making Indonesia 4.0 dan transformasi ekonomi digital, ini merupakan peluang besar.
Dengan mengikuti program dari lembaga seperti LSET, talenta muda Indonesia bisa segera masuk ke pasar global tanpa harus menjalani studi panjang di luar negeri.
Fleksibilitas Belajar untuk Berbagai Kalangan
LSET menawarkan program yang bisa diikuti oleh mahasiswa, profesional muda, maupun individu yang ingin beralih karier ke sektor teknologi. Format belajarnya sangat fleksibel, dapat dilakukan secara daring dari mana saja di dunia.
Bahkan, LSET juga menawarkan skema pendampingan untuk peserta internasional yang ingin melakukan kerja praktik di Inggris melalui jalur visa yang legal dan terstruktur. Hal ini membuka akses yang sangat luas bagi warga negara berkembang seperti Indonesia untuk mendapatkan pengalaman kerja luar negeri tanpa harus menetap secara permanen.
Dukungan Inovasi dan Kewirausahaan
Salah satu keunggulan lain dari LSET adalah adanya program Startup Incubator dan Innovation Lab yang mendorong peserta untuk menjadi pengusaha teknologi. Dalam dunia digital saat ini, menjadi pencipta produk atau solusi teknologi sama pentingnya dengan menjadi pekerja.
Melalui inkubator ini, peserta mendapatkan mentor bisnis, dukungan teknis. LSET percaya bahwa pendidikan tidak hanya harus menghasilkan karyawan, tapi juga pencipta lapangan kerja.
Kesimpulan: LSET dan Masa Depan Pendidikan Teknologi Global
LSET membuktikan bahwa pendidikan masa depan tidak harus berakar pada gelar akademik, melainkan pada hasil nyata. Di saat banyak institusi masih menawarkan pendekatan lama, LSET telah melangkah jauh dengan model pembelajaran berbasis pengalaman, fleksibel, dan langsung terhubung dengan dunia kerja.
Bagi Indonesia, lembaga seperti LSET bisa menjadi mitra penting dalam menyongsong era digital. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pendidikan formal untuk mempersiapkan talenta masa depan. Diperlukan ekosistem pendidikan yang lebih adaptif, terhubung dengan industri, dan berorientasi pada keterampilan nyata.
LSET mungkin tidak menawarkan gelar, tetapi mereka menawarkan kesempatan, kesempatan untuk terlibat dalam dunia teknologi global, mengembangkan keterampilan yang relevan, dan membangun masa depan yang kompetitif.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program-program LSET, silakan kunjungi situs resmi mereka di https://lset.uk
Apa Reaksi Anda?






