Mahasiswa KKN UNIPMA Dorong Budaya Literasi dan Numerasi Siswa SDN Gandri 2 lewat Lomba Mendongeng GARITA
Semangat literasi dan numerasi di SDN Gandri 2, Ngawi mendapat dorongan baru melalui kegiatan edukatif yang digelar mahasiswa KKN Tematik UNIPMA 2025 pada Rabu (12/11/2025).
MADIUN Semangat literasi dan numerasi di SDN Gandri 2, Ngawi mendapat dorongan baru melalui kegiatan edukatif yang digelar mahasiswa KKN Tematik UNIPMA 2025 pada Rabu (12/11/2025).
Program ini menghadirkan Lomba Mendongeng GARITA (Gandri Bercerita) serta praktik numerasi berbasis pengalaman. Mengusung konsep bermain sambil belajar, kegiatan tersebut disambut antusias oleh siswa, guru, dan orang tua karena dinilai mampu menjawab tantangan rendahnya minat baca serta kemampuan berhitung praktis pada anak sekolah dasar.
Lomba Mendongeng GARITA menjadi sorotan utama, di mana siswa tampil percaya diri membawakan berbagai cerita mulai dari legenda Nusantara hingga fabel bermuatan moral. Penampilan dinilai berdasarkan ekspresi, intonasi, dan kemampuan menyampaikan pesan cerita. Meski beberapa siswa tampak gugup, keberanian tampil di depan umum menunjukkan peningkatan kepercayaan diri yang signifikan.
Di sisi lain, penguatan numerasi dilakukan melalui Toko Mini Belajar dan simulasi layanan bank, yang memungkinkan siswa melakukan transaksi sederhana, memahami nominal uang, hingga mengenal konsep menabung secara langsung. Metode ini dinilai lebih efektif daripada pembelajaran teori karena menghadirkan matematika dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Pihak sekolah menyambut positif program ini karena dinilai mampu membentuk karakter siswa melalui kompetisi yang sehat, kerja sama, serta komunikasi yang sopan selama kegiatan berlangsung.
Kepala SDN Gandri 2, Muncar Saloko Aji, S.Pd., mengapresiasi mahasiswa KKN yang berhasil menghadirkan metode pembelajaran inovatif dan menyenangkan bagi siswa. Kegiatan ditutup dengan pembagian apresiasi kepada peserta lomba serta motivasi bagi siswa yang belum berani tampil, dan mahasiswa KKN berharap agar gerakan literasi dan numerasi ini dapat terus berlanjut sebagai bagian dari pembiasaan di sekolah. (*)
Apa Reaksi Anda?