Manchester United vs Aston Villa: Kemenangan Kontroversial di Akhir Musim yang Penuh Gejolak
Kemenangan 2-0 Manchester United atas Aston Villa di akhir musim Premier League 2024/25 dibayangi kontroversi wasit, menutup musim terburuk mereka di era Premier League dan menggagalkan ambisi Liga Champions Aston Villa.

TIMES Network – dir="ltr">Manchester United berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Aston Villa pada 25 Mei 2025, di Old Trafford, menandai hari terakhir musim Premier League. Meskipun kemenangan ini memberikan penutup positif bagi kampanye liga mereka, hasil tersebut dibayangi oleh insiden-insiden kontroversial yang secara signifikan memengaruhi jalannya pertandingan dan hasilnya.
Bagi Manchester United, kemenangan ini membuat mereka finis di posisi ke-15 dalam klasemen Premier League, sebuah pencapaian historis terendah yang menandai kinerja terburuk mereka di era Premier League. Kemenangan ini, meskipun secara skor terlihat meyakinkan, lebih merupakan upaya untuk menghindari posisi liga yang lebih buruk dan memberikan perpisahan simbolis bagi Christian Eriksen, daripada indikator sejati dari momentum positif atau kesimpulan musim yang sukses. Hal ini menyoroti masalah-masalah mendalam yang tidak dapat diselesaikan oleh satu kemenangan pun, bahkan dengan bantuan keputusan kontroversial, dan menggarisbawahi perjuangan berkelanjutan klub untuk kemajuan yang nyata.
Sementara itu, bagi Aston Villa, kekalahan ini berarti mereka gagal mengamankan tempat kualifikasi Liga Champions yang sangat didambakan, dan harus puas dengan tempat di Liga Europa untuk musim mendatang. Hasil ini terasa sangat pahit mengingat sifat pertandingan yang penuh perdebatan. Kemenangan yang diwarnai kontroversi ini, dan konteks finis liga yang secara historis buruk, kemungkinan besar akan meningkatkan pengawasan terhadap manajer Ruben Amorim, alih-alih meredakannya. Pernyataan publiknya sendiri mengindikasikan kesadaran yang jelas akan tekanan besar ini, menyiratkan musim panas yang penuh tantangan di depan.
Kemenangan yang sulit diraih, meskipun kontroversial, ini terjadi hanya beberapa hari setelah kekalahan menyakitkan Manchester United 1-0 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa pada 21 Mei 2025. Kekalahan tersebut, ditambah dengan posisi liga mereka, menggarisbawahi musim yang dilanda performa yang sangat buruk, ketidakstabilan manajerial, dan perjuangan yang terus-menerus untuk mencapai konsistensi.
Laporan Pertandingan: Drama di Old Trafford
Pertandingan antara Manchester United dan Aston Villa, sebagai bagian dari Matchday 38 Premier League 2024-25, berlangsung pada hari terakhir musim Premier League, 25 Mei 2025, di kandang Manchester United, Old Trafford. Pertandingan berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Manchester United.
Taruhan Pra-Pertandingan:
Aston Villa memasuki pertandingan dengan tekanan besar, karena kualifikasi Liga Champions menjadi taruhan utama. Mereka membutuhkan hasil yang menguntungkan untuk mengamankan tempat mereka di antara tim-tim elit Eropa untuk musim berikutnya. Di sisi lain, Manchester United, yang baru saja kalah di final Liga Europa beberapa hari sebelumnya dan sudah tersingkir dari kompetisi Eropa melalui posisi liga mereka, bermain terutama untuk kebanggaan, untuk menghindari finis liga yang lebih rendah, dan untuk memberikan perpisahan positif bagi para penggemar mereka di kandang.
Manchester United memulai pertandingan dengan intensitas tinggi, menciptakan beberapa peluang mencetak gol di awal. Mason Mount memiliki dua tembakan yang diselamatkan oleh kiper Aston Villa, Dibu MartÃnez, pada menit ke-4. Bruno Fernandes menyusul dengan tembakan ke gawang pada menit ke-7, juga diselamatkan oleh MartÃnez, dan Casemiro mencoba tembakan dari luar kotak penalti pada menit ke-9 yang dengan mudah ditangkap. Amad Diallo juga kehilangan peluang pada menit ke-12, setelah menerima umpan silang dari sisi kiri, namun bola meleset tipis dari tiang kanan.2
Setelah rentetan serangan awal, pertandingan memasuki periode dengan sedikit aksi menarik sekitar menit ke-30, dengan Aston Villa berhasil meredam intensitas serangan United. Pergantian pemain paksa terjadi di awal pertandingan untuk United, dengan Diogo Dalot menggantikan Noussair Mazraoui yang cedera pada menit ke-18 dan ke-20 secara berurutan.
Momen penting dan sangat kontroversial terjadi tepat sebelum jeda. Kiper Aston Villa, Dibu Martinez, menerima kartu merah langsung karena melanggar Rasmus Hojlund sebagai pemain terakhir di zona pertahanan. Keputusan ini segera mengubah lanskap taktis pertandingan, memaksa Villa bermain dengan sepuluh pemain sepanjang babak kedua dan secara signifikan mengubah strategi pertahanan dan serangan mereka. Robin Olsen kemudian masuk menggantikan Marco Asensio, mengambil alih posisi kiper.2
Babak kedua dimulai dengan pergantian pemain lain untuk United, Kobbie Mainoo menggantikan Diogo Dalot pada menit ke-45. Tak lama setelah kick-off babak kedua, Rasmus Hojlund tampaknya mencetak gol sundulan untuk United pada menit ke-49, namun gol tersebut kemudian dianulir karena offside setelah tinjauan VAR.
United terus menekan dengan keunggulan jumlah pemain mereka, mengenai tiang kiri dengan tembakan dari jarak menengah pada menit ke-54, dengan Amad Diallo tidak dapat memanfaatkan bola rebound. Hojlund memiliki peluang lain di dalam kotak penalti pada menit ke-58 setelah kesalahan pertahanan, namun tembakannya lemah dan ditangkap oleh Robin Olsen.
Pada menit ke-73, Aston Villa tampaknya mencetak gol, namun wasit secara kontroversial menganulir gol tersebut, dengan alasan pelanggaran oleh Morgan Rogers terhadap kiper Manchester United, Altay Bayindir. Unai Emery, manajer Villa, terlihat sangat frustrasi dan dengan keras memprotes keputusan tersebut.2 Keputusan ini, yang terjadi pada skor 0-0 saat Villa sudah bermain dengan satu pemain lebih sedikit, sangat krusial karena menggagalkan potensi keunggulan mereka dan sebuah kesempatan penting dalam upaya mereka meraih kualifikasi Liga Champions.
Manchester United akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-76 ketika Amad Diallo mencetak gol. Ia menyundul umpan dari Bruno Fernandes melewati pertahanan lawan, menempatkan bola ke tiang kanan, di luar jangkauan Robin Olsen. Gol ini memberikan keunggulan vital yang dibutuhkan United untuk mengamankan kemenangan.
Penalti diberikan kepada Manchester United pada menit ke-85 setelah Ian Maatsen melanggar Amad Diallo di dalam kotak penalti. Christian Eriksen maju untuk mengeksekusi tendangan penalti pada menit ke-87, dengan tenang menembak ke tengah gawang saat Robin Olsen bergerak ke kanan. Gol ini memiliki bobot emosional khusus karena dicetak dalam pertandingan perpisahan Christian Eriksen untuk Manchester United, memberikan momen yang menyentuh bagi gelandang Denmark tersebut.
Delapan menit waktu tambahan diberikan. Robin Olsen melakukan penyelamatan krusial untuk Aston Villa dari sundulan Jonny Evans pada menit ke-90+7, mencegah gol ketiga. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Manchester United 2-0.
Apa Reaksi Anda?






