Nobar Film 'Lyora', Simbol Kolaborasi Industri Kreatif dan Inspirasi Perjuangan
Nonton bareng film Lyora sebagai bentuk dukungan terhadap karya anak bangsa kini menggema di berbagai daerah dan menjadi pembicaraan hangat

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Nonton bareng film Lyora sebagai bentuk dukungan terhadap karya anak bangsa kini menggema di berbagai daerah dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat, komunitas kreatif, hingga pelaku industri digital.
Dalam hal ini PT Padepokan Tujuh Sembilan bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta CITCOM menggelar kegiatan nonton bareng film Lyora di Empire XXI Bandung Indah Plaza.
Acara ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menjadi ruang pertemuan inspiratif yang menggabungkan unsur seni, teknologi, dan diskusi mengenai perkembangan industri kreatif digital di Indonesia.
Film Lyora menyuguhkan kisah yang sarat makna tentang perjuangan, kolaborasi, dan inovasi. Dengan memadukan kekuatan narasi serta teknologi, film ini mengajak penonton merenungkan bagaimana kreativitas mampu membawa dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Film ini menjadi pengingat bahwa kolaborasi dan semangat pantang menyerah adalah kunci dalam menghadapi tantangan zaman,” ucap Account Manager dari PT Padepokan Tujuh Sembilan, Mutya Agustin Permata, kepada TIMES Indonesia, Rabu (20/8/2025).
Kegiatan nonton bareng ini dihadirkan dengan harapan memberikan ruang interaksi yang santai, namun tetap bermakna. Para peserta tidak hanya menonton, tetapi juga mendapat kesempatan berbagi ide, memperluas jejaring, dan menemukan inspirasi baru dari kisah yang diangkat dalam film.
PT Padepokan Tujuh Sembilan menegaskan bahwa kolaborasi semacam ini penting untuk memperkuat hubungan antara pelaku industri, komunitas digital, dan generasi muda yang memiliki visi membangun masa depan berbasis teknologi serta kreativitas.
Film Lyora sendiri terinspirasi dari perjalanan hidup Ibu Menteri Komdigi, Hj. Meutya Viada Hafid, B.Eng., M.IP. Kisah perjuangan seorang perempuan untuk mendapatkan buah hatinya menjadi benang merah yang menyentuh hati banyak penonton.
“Artinya dari film ini kita banyak belajar bahwa kebahagiaan sering kali harus diperjuangkan, dan semangat itu yang ingin kami tularkan,” kata Mutya menjelaskan.
Antusiasme penonton terlihat dari kehadiran berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pelaku UMKM kreatif, komunitas digital, hingga pegiat seni. Mereka menilai acara ini bukan sekadar tontonan, melainkan wadah yang mempertemukan gagasan lintas sektor.
Lebih jauh dirinya mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut menjadi bukti nyata dukungan terhadap karya anak bangsa sekaligus pemicu semangat bagi generasi muda untuk terus berkarya.
"Dengan memadukan hiburan, nilai edukasi, dan inspirasi perjuangan, nonton bareng film Lyora menjadi momentum penting yang menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, industri, dan komunitas mampu melahirkan ekosistem kreatif yang semakin kuat di Indonesia," tandasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?






