OMI 2025, Wamenag: Madrasah Hari ini Sudah Belajar Teknologi
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi'i mengatakan inovasi yang diciptakan dari para pelajar madrasah yang berkompetisi di Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 akan memberikan dampak da
JAKARTA Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi'i mengatakan inovasi yang diciptakan dari para pelajar madrasah yang berkompetisi di Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 akan memberikan dampak dan manfaat bagi kehidupan.
Menurut Wamenag Romo Syafi'i pada welcoming dinner grand final OMI 2025 di kantor Walikota Tangerang pada Senin (10/11/2025) malam, madrasah tidak hanya mempelajari pelajaran agama saja.
“Madrasah hari ini tidak hanya mempelajari pelajaran fikih, tauhid, akhlak, dan sebagainya, tetapi juga sudah mempelajari teknologi. Karena sesungguhnya teknologi juga bagian dari ajaran Islam,” ucap Wamenag Romo Syafi'i dikutip pada Selasa (11/11/2025).
Romo Syafi'i menegaskan bahwa pengajaran Islam tidak hanya sebatas pengetahuan untuk melakukan ibadah saja, tapi juga untuk menjalankan kehidupan di semua lini, termasuk bidang teknologi.
“Sama seperti kedokteran, pertanian, perikanan, kelautan, dan astronomi, semuanya merupakan bagian dari ajaran Islam,” tegas Romo Syafi'i pada acara tersebut didampingi Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno dan Direktur KSKK Kemenag Nyayu Khodijah.
Ia mengatakan, hadirnya OMI 2025 yang akan digelar hingga 14 November mendatang ini akan menjadi bukti para siswa madrasah berbakat baik di bidang sains maupun teknologi. “Sekali lagi, kita ingin membuktikan bahwa cerita agama juga merupakan cerita tentang teknologi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur KSKK Kemenag, Nyayu Khodijah mengatakan para pemenang dari OMI 2025 ini selain mendapat medali dan sertifikat, mereka juga diberikan rekomendasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.
“Pemenangnya akan mendapatkan medali, juga akan mendapatkan sertifikat. Kemudian, yang terbaik akan diberikan rekomendasi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri terbaik,” sebutnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Amien Suyitno mengungkapkan OMI bertujuan untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. “Tahun ini kami gabungkan menjadi Olimpiade Madrasah Indonesia. Tujuannya untuk mendukung program Asta Cita Presiden, khususnya cita keempat, yaitu menciptakan SDM unggul yang terintegrasi,” ujar Suyitno.
Mengusung tema “Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju yang Berdaya Saing Global”, OMI 2025 ini lebih dari 204.000 siswa madrasah dari seluruh Indonesia yang mengikuti seleksi dan hanya 484 peserta terbaik yang berhasil lolos ke babak final.
“Ini menunjukkan bahwa madrasah memiliki potensi besar. Anak-anak madrasah kini tidak hanya belajar kajian keislaman, tapi juga melakukan riset empiris, bahkan sampai menemukan inovasi untuk kesehatan dan teknologi,” ujarnya.
Diikuti peserta dari seluruh provinsi di Indonesia, mulai dari tingkat madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, hingga aliyah. OMI diharapkan menjadi wadah bagi siswa madrasah untuk menampilkan riset dan inovasi mereka di bidang sains dan teknologi, sekaligus memperkuat semangat kolaborasi lintas disiplin ilmu.(*)
Apa Reaksi Anda?