Pastikan Hewan Kurban Terhindar PMK, Banyuwangi Genjot Vaksinasi Jelang Idul Adha
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapang) Banyuwangi, terus menggenjot upaya pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Idul Adha dengan menggencarkan…

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapang) Banyuwangi, terus menggenjot upaya pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Idul Adha dengan menggencarkan vaksinasi bagi hewan kurban.
Dispertapang Banyuwangi, telah menerima alokasi vaksin PMK sebanyak 625 botol, yang dapat diberikan kepada 15.625 ekor sapai atau 31.250 ekor kambing dan domba.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertapang Banyuwangi, drh Nanang Sugiharto, menegaskan bahwa vaksinasi ini menjadi langkah krusial dalam memastikan hewan kurban yang sehat dan bebas PMK sebelum disembelih.
“Status wabah darurat PMK di Jawa Timur kan masih belum dicabut, sehingga vaksinasi ini sekaligus sebagai langkah pemeriksaan ante mortem (sebelum disembelih) untuk ternak dan hewan kurban,” kata Nanang saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/5/2025).
Dijelaskan Nanang, pihaknya juga memperketat pengawasan di sejumlah pasar hewan seperti di Glenmore, Rogojampi, dan Wongsorejo. Hewan yang akan dijual dan dikirim keluar daerah, harus sudah mendapatkan vaksinasi serta diperiksa kesehatannya.
“Kita memastikan bahwa ternak yang keluar masuk dari pasar hewan dalam kondisi sehat, terutama untuk ternak-ternak yang dipersiapkan untuk kurban,” ujarnya.
Selain pemeriksaan ante mortem, Nanang juga menyiapkan strategi untuk memastikan keamanan konsumsi bagi daging kurban dengan menggandeng Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR serta Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
“Saat pemotongan, kami akan melakukan pemeriksaan post mortem (setelah disembelih) terhadap daging yang akan didistribusikan, sehingga benar-benar terjamin aman, sehat, utuh, dan halal,” bebernya.
Dengan kolaborasi tenaga ahli serta optimalisasi vaksinasi, Banyuwangi berkomitmen memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa hewan kurban yang mereka konsumsi telah melalui standar kesehatan yang ketat.
Sementara itu, Ketua PDHI Jatim IV Banyuwangi, drh Risa Isna Fahziar, menegaskan bahwa daging ternak yang terindikasi terjangkit PMK, tetap aman dikonsumsi asalkan diolah dengan cara yang benar.
“PMK bukan zoonosis yang bisa menular kepada manusia. Virus PMK ini tidak berbahaya bagi manusia. Meskipun demikian, masyarakat harus memastikan bahwa daging yang dikonsumsi dimasak dengan benar,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah komprehensif yang diambil, pemerintah berharap upaya vaksinasi serta pemeriksaan yang ketat dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban di Bumi Blambangan. (*)
Apa Reaksi Anda?






