Peran Strategis SMK dalam Program Makan Bergizi Gratis: Dari Pengelolaan Limbah hingga Inovasi Teknologi

Direktur Sistem Pemenuhan Gizi BGN, Nurjaeni, menegaskan bahwa siswa dan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran penting dan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengelolaan sisa…

September 4, 2025 - 13:30
Peran Strategis SMK dalam Program Makan Bergizi Gratis: Dari Pengelolaan Limbah hingga Inovasi Teknologi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN), Nurjaeni, menegaskan bahwa siswa dan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran penting dan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengelolaan sisa pangan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kontribusi tersebut  tidak hanya mendukung program, tetapi juga dapat menghasilkan manfaat ekonomi.

Menurutnya, peran SMK dapat dimulai dari bagian hulu dalam rantai pasok penyelenggaraan MBG. “Sekolah SMK ini juga bisa berperan ya di dalam menyiapkan hulunya dalam rantai pasoknya program MBG. Nah ini bagaimana SMK barangkali bisa berkontribusi ya, bisa berinovasi ya misalkan membuat pupuk ya untuk petani pemasok sayur MBG,” katanya dalam webinar bertajuk "Implementasi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Jenjang SMK" di Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Nurjaeni menjelaskan bahwa inovasi pembuatan pupuk organik dapat bersumber dari limbah pangan yang dihasilkan oleh setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang saat ini berjumlah 32 ribu lokasi. Limbah ini dapat diurai dengan bantuan cacing maggot. Hasil dari proses ini tidak hanya menghasilkan pupuk organik bernilai tinggi, tetapi juga pakan ternak untuk ikan, burung, dan ayam yang memiliki nilai jual.

Selain di rantai pasok hulu, SMK juga didorong untuk berperan dalam operasional SPPG. Peran ini bisa diwujudkan melalui penciptaan inovasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi, seperti menciptakan mesin pencuci peralatan makan. “Barangkali inovasi-inovasi SMK juga bisa berkontribusi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, seperti memproduksi mesin-mesin pencuci ompreng ya karena saat ini mencucinya masih manual ya dan ini barangkali SMK ini bisa juga kontribusi ya,” ujarnya.

Nurjaeni berharap, Program MBG tidak hanya berhasil meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan murid, tetapi juga dapat memicu lahirnya kegiatan usaha dan wirausaha baru yang memberikan manfaat ekonomi langsung bagi para siswa SMK. (*)

 

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow