PSG Hancurkan Real Madrid 4-0 di Semifinal Piala Dunia Antarklub, Siap Hadapi Chelsea

PSG membantai Real Madrid 4-0 di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, melaju ke final lawan Chelsea dengan performa dominan dan efisien.

Juli 10, 2025 - 17:12
PSG Hancurkan Real Madrid 4-0 di Semifinal Piala Dunia Antarklub, Siap Hadapi Chelsea
source: bola.net

TIMES NetworkParis Saint-Germain (PSG) menunjukkan dominasi luar biasa dengan meraih kemenangan telak 4-0 atas Real Madrid dalam pertandingan semifinal Piala Dunia Antarklub FIFA di MetLife Stadium, East Rutherford, New Jersey. Penampilan yang sangat meyakinkan ini, ditandai dengan dua gol dari Fabian Ruiz serta masing-masing satu gol dari Ousmane Dembele dan Goncalo Ramos, memastikan langkah PSG menuju final untuk menghadapi Chelsea. Pertandingan yang berlangsung pada Rabu malam, 9 Juli 2025, ini menegaskan bentuk performa PSG yang mengesankan saat mereka terus mengejar ambisi meraih treble bersejarah musim ini, setelah sebelumnya berhasil mengamankan gelar juara Liga Prancis dan Liga Champions UEFA.

Kemenangan ini bukan sekadar hasil biasa; ini adalah pernyataan kuat dari tim Paris. Mengalahkan Real Madrid, salah satu klub paling sukses dalam sejarah sepak bola dan pemegang rekor lima gelar Piala Dunia Antarklub , dengan skor telak 4-0 di semifinal, menunjukkan adanya kesenjangan performa yang signifikan pada hari itu. Ini menyiratkan superioritas taktis dan individu yang komprehensif dari PSG, yang berada di puncak performa mereka.

Sorotan Pertandingan & Momen Kunci: Serangan Kilat di Awal Laga

PSG langsung mengambil kendali sejak peluit awal dibunyikan, dengan Fabian Ruiz dan Ousmane Dembele mencetak gol dalam sembilan menit pertama, secara efektif membungkam mayoritas 77.542 penonton di MetLife Stadium yang mendukung Real Madrid. Gol pembuka PSG tercipta pada menit keenam ketika Dembele memanfaatkan kesalahan pertahanan fatal dari Raul Asencio, bek Real Madrid. Tendangan pertama Dembele berhasil diselamatkan oleh Thibaut Courtois, namun bola muntah segera disambar oleh Ruiz yang tanpa kesulitan menceploskan bola ke gawang kosong.

Hanya tiga menit berselang, PSG menggandakan keunggulan mereka. Antonio Rudiger melakukan kesalahan kontrol umpan dari Jude Bellingham, memberikan kesempatan kepada Dembele untuk mencetak gol dengan penyelesaian rendah yang akurat. Keberhasilan PSG mencetak gol-gol cepat ini tidak hanya berasal dari kejeniusan individu, tetapi juga merupakan hasil langsung dari tekanan tinggi yang mereka terapkan, yang berhasil mengekspos kelemahan pertahanan Real Madrid. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Asencio dan Rudiger bukan sekadar insiden terisolasi, melainkan indikasi kerentanan sistemik dalam organisasi pertahanan Real Madrid atau kurangnya ketenangan individu di bawah tekanan PSG. Ini menunjukkan efektivitas taktis PSG dalam memaksa lawan membuat kesalahan dan kemampuan klinis mereka dalam memanfaatkannya.

Gol ketiga PSG pada menit ke-24 semakin menunjukkan dominasi mereka. Achraf Hakimi melakukan lari yang sangat baik di sisi kanan, memberikan umpan matang kepada Ruiz untuk gol keduanya. Proses gol ini bermula dari tembakan Kylian Mbappe yang berhasil diselamatkan, menunjukkan bagaimana PSG mampu mengubah situasi bertahan menjadi serangan balik mematikan. Mencetak dua gol dalam sembilan menit pembuka dan tiga gol dalam 24 menit melawan tim sekelas Real Madrid menunjukkan efisiensi serangan yang luar biasa dan niat jelas untuk mendominasi sejak awal. Gol-gol cepat dalam pertandingan berisiko tinggi seperti ini jarang terjadi melawan lawan elit, menandakan unit penyerang yang terlatih dengan baik yang mampu mengkonversi peluang dengan cepat dan tegas, membuat pertandingan praktis tidak terjangkau sejak dini. Hal ini mencerminkan tim yang berada dalam kondisi puncak dan penuh percaya diri.  

Serangan Real Madrid, yang menampilkan Mbappe, Vinicius Junior, dan Gonzalo Garcia, kesulitan memberikan ancaman berarti terhadap pertahanan solid PSG sepanjang pertandingan. Ketidakmampuan tim Spanyol untuk mendapatkan pijakan dalam permainan menyebabkan pelatih Xabi Alonso melakukan substitusi terhadap Bellingham dan Vinicius sesaat setelah satu jam pertandingan berjalan. Untuk tim dengan kaliber serangan Real Madrid, ketidakmampuan mereka untuk "mendapatkan pijakan" dan penggantian pemain kunci di lini serang menunjukkan adanya masalah yang lebih dalam dari sekadar hari yang buruk. Ini mengindikasikan ketidakcocokan taktis atau kurangnya kohesi yang signifikan, yang merupakan pengamatan penting untuk memahami skala kekalahan Real Madrid.  

Pemain pengganti Goncalo Ramos memastikan kemenangan telak pada menit ke-87, mengontrol umpan dari Bradley Barcola sebelum menuntaskan peluang menjadi gol, melengkapi skor 4-0.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow