PSG Ungguli Arsenal dalam Leg Pertama Semifinal Liga Champions yang Tegang

PSG mengalahkan Arsenal 1-0 di leg pertama semifinal Liga Champions 2025 berkat gol cepat Ousmane Dembele dan penampilan gemilang Gianluigi Donnarumma, menjanjikan duel sengit di leg kedua di Paris.

April 30, 2025 - 09:48
PSG Ungguli Arsenal dalam Leg Pertama Semifinal Liga Champions yang Tegang
source: detiksport.com

TIMES Network – data-sourcepos="3:1-3:769">Pertandingan leg pertama semifinal UEFA Liga Champions antara Arsenal dan Paris Saint-Germain (PSG) di Emirates Stadium pada 29 April 2025, menjadi tontonan yang sangat dinanti, mempertemukan dua klub dengan aspirasi besar untuk meraih kejayaan Eropa. Arsenal, yang kembali ke babak empat besar Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 16 tahun, berharap untuk memanfaatkan momentum kemenangan mereka atas Real Madrid di babak sebelumnya. Sementara itu, PSG, setelah menyingkirkan juara bertahan Liga Primer Liverpool dan Aston Villa, bertekad untuk mencapai final Liga Champions kedua mereka dalam sejarah klub. Pertandingan ini menjanjikan pertarungan taktis yang menarik, dengan kedua tim sama-sama haus akan gelar Eropa yang bergengsi ini.

Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, dan PSG dengan cepat memberikan kejutan kepada tuan rumah. Baru empat menit berjalan, Ousmane Dembele berhasil memecah kebuntuan, mencetak gol yang terbukti menjadi penentu kemenangan bagi tim Prancis tersebut. Gol tersebut lahir dari sebuah pergerakan apik yang melibatkan 26 operan beruntun, sebuah rekor bagi PSG dalam pertandingan Liga Champions sejak musim 2003-04. Dembele, yang sedang dalam performa impresif sepanjang tahun 2025, berhasil mengakhiri puasa golnya dengan penyelesaian akurat ke pojok bawah gawang David Raya. Gol cepat ini menunjukkan pendekatan taktis PSG dan kemampuan mereka untuk mengeksekusi di bawah tekanan, langsung membungkam riuh rendah pendukung tuan rumah dan membuat Arsenal berada dalam posisi tertinggal.

Setelah gol tersebut, PSG mendominasi jalannya pertandingan di babak pertama, menguasai bola dan menciptakan masalah bagi lini pertahanan Arsenal, terutama melalui pergerakan lincah Khvicha Kvaratskhelia. Raya dipaksa melakukan penyelamatan gemilang untuk menggagalkan peluang Desire Doue, menjaga skor tetap 1-0. Namun, menjelang akhir babak pertama, Arsenal mulai memberikan respons. Sebuah umpan silang dari Jakub Kiwior nyaris dimanfaatkan oleh Mikel Merino di depan gawang, namun Joao Neves melakukan tekel krusial untuk menggagalkan peluang tersebut. Tak lama kemudian, Raya kembali dipaksa melakukan penyelamatan penting, kali ini untuk menepis tembakan Gabriel Martinelli tepat sebelum turun minum. Meskipun PSG mendominasi awal pertandingan, Arsenal menunjukkan semangat juang mereka menjelang akhir babak pertama, menciptakan peluang yang sayangnya gagal berbuah gol berkat kehebatan kiper PSG, Gianluigi Donnarumma.

Di babak kedua, Arsenal keluar dengan intensitas yang lebih tinggi dan tampak lebih berbahaya di lini serang. Baru dua menit babak kedua berjalan, The Gunners berhasil memasukkan bola ke gawang PSG melalui sundulan Merino, memanfaatkan tendangan bebas Declan Rice. Namun, kegembiraan tuan rumah harus tertunda setelah wasit menganulir gol tersebut karena offside, menyusul tinjauan VAR yang cukup lama. Keputusan kontroversial ini menjadi pukulan bagi momentum Arsenal dan memicu frustrasi di antara para pemain dan pendukung. Beberapa menit kemudian, Donnarumma kembali menunjukkan kelasnya dengan melakukan penyelamatan gemilang untuk menepis tembakan mendatar Trossard, menjaga keunggulan tipis PSG.

Menjelang akhir pertandingan, PSG memiliki dua peluang emas untuk memperlebar keunggulan mereka. Pemain pengganti Bradley Barcola gagal memanfaatkan situasi satu lawan satu dengan Raya, melepaskan tembakan melebar dari gawang. Tak lama kemudian, Goncalo Ramos, yang juga masuk sebagai pemain pengganti, melepaskan tembakan keras yang membentur mistar gawang Raya. Arsenal patut berterima kasih kepada mistar gawang karena skor tidak berubah menjadi 2-0 untuk keunggulan tim tamu.

Beberapa pemain tampil menonjol dalam pertandingan yang menegangkan ini. Di kubu PSG, Gianluigi Donnarumma layak mendapatkan pujian atas penampilan gemilangnya di bawah mistar gawang, melakukan penyelamatan-penyelamatan krusial yang menjaga keunggulan timnya. Ousmane Dembele juga tampil impresif, tidak hanya karena gol penentunya tetapi juga karena ancaman serangan yang terus-menerus ia berikan. Khvicha Kvaratskhelia berperan penting dalam gol pembuka dan merepotkan pertahanan Arsenal sepanjang pertandingan. Joao Neves juga patut diacungi jempol atas tekel krusialnya yang menggagalkan peluang emas Arsenal. Di sisi Arsenal, meskipun timnya kalah, Declan Rice menunjukkan performa solid di lini tengah, terutama mengingat absennya Thomas Partey. Mikel Merino juga tampil ngotot di lini tengah dan sayangnya golnya dianulir karena offside. David Raya juga melakukan beberapa penyelamatan penting untuk menjaga Arsenal tetap dalam permainan. Pertandingan ini memperlihatkan performa luar biasa dari pemain-pemain kunci kedua tim, terutama para penjaga gawang yang melakukan penyelamatan penting, dan Dembele, yang golnya menjadi pembeda dalam laga ini.

Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengungkapkan kekecewaannya dengan hasil tersebut tetapi tetap yakin dengan kemampuan timnya untuk memenangkan leg kedua di Paris. Ia mengakui awal yang lambat dari timnya tetapi memuji peningkatan mereka sepanjang pertandingan. Arteta merasa gol Merino yang dianulir menjadi momen kunci dan menyoroti peluang satu lawan satu yang gagal dimanfaatkan. Ia juga menantikan kembalinya Thomas Partey untuk leg kedua, yang diyakininya akan memberikan opsi dan ancaman yang berbeda bagi tim. Reaksi Arteta mencerminkan campuran kekecewaan dan optimisme, mengakui kekurangan tim tetapi menekankan potensi mereka untuk membalikkan keadaan di leg kedua, mengacu pada keberhasilan mereka sebelumnya melawan Real Madrid.

Sementara itu, manajer PSG, Luis Enrique, menyebutnya sebagai "malam yang luar biasa" bagi PSG dan memuji kinerja timnya. Ia percaya PSG bisa mencetak lebih banyak gol tetapi puas dengan keunggulan 1-0. Enrique menekankan bahwa pertandingan belum usai dan mengharapkan pertandingan yang kuat di Paris.  Ia juga memuji penampilan Donnarumma. Reaksi Luis Enrique menyampaikan kepuasan dengan kemenangan tandang dan kinerja tim, menyoroti pentingnya penyelamatan Donnarumma dan mengakui bahwa pertandingan semifinal masih berlanjut. Komentarnya tentang PSG menjadi "tim yang lebih baik" daripada pertemuan sebelumnya dengan Arsenal menunjukkan keyakinannya pada pertumbuhan timnya dan peningkatan kemampuan untuk bersaing di level ini.

Kiper Arsenal, David Raya, mengakui bahwa PSG memulai dengan cepat tetapi merasa Arsenal mendominasi sebagian besar pertandingan setelah periode awal. Ia mengambil hal positif dari penampilan tersebut meskipun kalah dan menyatakan keyakinannya pada kemampuan Arsenal untuk menang di Paris.  Perspektif Raya berfokus pada kinerja keseluruhan Arsenal setelah gol awal, menunjukkan bahwa mereka tidak sepenuhnya kalah dan tetap percaya pada peluang mereka untuk leg kedua. Penekanannya pada peluang yang diciptakan dan penyelamatan Donnarumma mengindikasikan bahwa Arsenal merasa mereka bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dan bahwa kiper menjadi faktor kunci dalam kemenangan PSG.

Taktik PSG di awal pertandingan sangat jelas, dengan tempo tinggi dan keberhasilan mereka dalam mengeksploitasi ruang, terutama dalam build-up gol pembuka. Arsenal tampak kesulitan di lini tengah pada 15-20 menit pertama, kemungkinan karena absennya Partey, dan Arteta mungkin melakukan beberapa penyesuaian taktis untuk mengatasi hal ini. Dampak kedua penjaga gawang sangat signifikan secara taktis, dengan penyelamatan-penyelamatan mereka mencegah lebih banyak gol. Pertarungan bola mati menjadi aspek penting lainnya, dengan Arsenal memiliki gol yang dianulir dan gagal memanfaatkan kelemahan PSG yang diketahui dalam situasi ini. Pertandingan ini memperlihatkan pertarungan taktis yang menarik sejak awal, dengan awal cepat PSG dan penyesuaian Arsenal berikutnya. Para penjaga gawang memainkan peran taktis yang krusial, dan dinamika bola mati menjadi aspek penting dalam permainan.

Kini, Arsenal menghadapi tugas berat untuk membalikkan keadaan di leg kedua yang akan digelar di Parc des Princes. Mereka harus mengatasi defisit 1-0 dan statistik sejarah yang menunjukkan bahwa sangat sedikit tim yang berhasil lolos ke final setelah kalah di kandang pada leg pertama semifinal Liga Champions. Arteta menekankan perlunya "melakukan sesuatu yang istimewa" di Paris untuk mencapai final. PSG, dengan rekor kandang yang kuat dan kepercayaan diri dari kemenangan leg pertama ini, akan menjadi lawan yang tangguh. Namun, kembalinya Thomas Partey untuk Arsenal bisa memberikan dorongan besar bagi lini tengah mereka dan menawarkan ancaman yang berbeda bagi PSG. Arsenal menghadapi tantangan signifikan di leg kedua, perlu mengatasi defisit dan sejarah yang tidak memihak tim yang kalah di kandang pada leg pertama, menjadikan pertandingan mendatang sebagai laga dengan taruhan tinggi di mana segalanya masih mungkin terjadi.

Secara keseluruhan, PSG berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 dalam leg pertama semifinal yang menegangkan ini. Meskipun Arsenal menunjukkan perlawanan dan menciptakan beberapa peluang, gol cepat Dembele dan kehebatan Donnarumma di bawah mistar gawang menjadi pembeda. Pertandingan ini menjadi ajang pemanasan yang menarik untuk leg kedua yang menentukan di Paris, di mana kedua tim akan berjuang habis-habisan untuk mengamankan tempat di final Liga Champions.

Statistik Arsenal PSG
Penguasaan Bola 48% 52%
Tembakan 10 11
Tembakan ke Gawang 5 4
Sepak Pojok 3 1
Pelanggaran 15 15
Expected Goals (xG) 1.65 1.14

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow