Syukuran Kemerdekaan, Warga Ngendut Utara Madiun Gelar Doa Bersama
Ratusan warga RT 18 dan 19 RW 02 Dusun Ngendut Utara, Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, menggelar malam tirakatan untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Sabtu (16/8/2025).

TIMESINDONESIA, MADIUN – Ratusan warga RT 18 dan 19 RW 02 Dusun Ngendut Utara, Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, menggelar malam tirakatan untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Sabtu (16/8/2025).
Acara berlangsung di jalan lingkungan, diikuti warga dari anak-anak hingga orang tua. Rangkaian kegiatan diawali doa tahlil bersama untuk para pahlawan dan pendahulu, dilanjutkan penampilan tari kreasi dari anak-anak setempat.
Ketua RW 02, H. Riyanto, mengatakan tirakatan ini menjadi bentuk syukur sekaligus penghormatan atas jasa pahlawan.
“Tujuannya adalah mendoakan para pahlawan. Kita juga menjadikan acara ini sebagai tasyakuran karena sudah merdeka. Jadi kita isi dengan kegiatan positif, sekaligus mengingatkan bahwa kita semua wajib mencintai tanah air,” ujarnya.
Suasana semakin hangat ketika warga membuka bekal makanan dan tumpeng yang dibawa dari rumah masing-masing untuk disantap bersama. Makan bersama menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur warga atas kemerdekaan.
“Alhamdulillah, warga begitu kompak. Dari persiapan hingga pelaksanaan, semua dilakukan dengan gotong royong. Inilah semangat kemerdekaan yang harus terus dijaga,” tambah Riyanto.
Tradisi tirakatan ini juga mendapat sambutan antusias dari warga sehingga acara ini memberi makna tersendiri.
Mereka tampak senang karena anak-anak juga mengikuti kuis dan menerima hadiah serta merasakan suasana peringatan kemerdekaan Indonesia.
Bagi warga Ngendut Utara, Pucanganom, Kabupaten Madiun, tirakatan bukan sekadar peringatan, tetapi juga pengikat persaudaraan dan sarana menanamkan semangat cinta tanah air.
"Ada doa, hiburan, dan kebersamaan yang terasa sekali," jelas Riyanto.
Kegiatan ditutup doa bersama untuk keselamatan bangsa. Sebelum tahlil, warga diingatkan pentingnya terus menjaga cinta tanah air dan bangsa. "Tidak ada alasan untuk tidak mencintai bangsa sendiri, tanah air kita, ya karena kita hidup di Indonesia, bangsa yang merdeka berbekal perjuangan pendahulu kita melawan penjajah," papar H. Bambang H Irwanto, sebelum memulai tahlil. (*)
Apa Reaksi Anda?






