TIM PKM-RE UNISMA Berinovasi Daging Ayam Sehat Melalui Pemberian Minyak Magot dan Antioksidan Selenium

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Universitas Islam Malang (UNISMA) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) 2025 sedang melakukan penelitian inovatif di Jember, Jawa Timur. Mereka mengkaji potensi minyak maggot dan antioksidan selenium sebagai suplemen pakan alternatif untuk ayam broiler. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kualitas daging dan performa pertumbuhan ayam, serta mengurangi penggunaan antibiotik.

Penelitian yang dilakukan menggunakan 120 ekor ayam broiler. Tim ini dipimpin oleh ketua tim PKM Arjuna Adi Rahma Putra dengan anggota Nivana dewi, Muhammad Habibullah, Abdul malik sirojudin dan Ahmad haris hermansyah dibimbing langsung oleh Ir. Brahmadhita Pratama Mahardhika, S.Pt., M.Si., IPP.

Ia dikenal sebagai ahli rekayasa biosintesis nutrisi dan teknologi pakan unggas. Fokus utama riset PKM-RE ini adalah menguji efektivitas minyak maggot, yang kaya akan asam lemak esensial terutama asam laurat, dalam meningkatkan kualitas daging ayam agar menghasilkan daging tinggi asam lemak baik sepertin laurat dan rendah kolesterol.

Selain itu, penelitian ini juga mengkaji peran antioksidan selenium dalam melindungi sel-sel tubuh ayam dari stres oksidatif, yang sering kali terjadi pada sistem metabolisme yang cepat. Alasan digunakannya selenium karena penggunaan asam lemak jenuh yang tinggi dalam pakan akan beresiko menyebabkan stress oksidatif pada tubuh ternak maka perlu dicegah dengan pemberian antioksidan tutur Arjuna sebagai ketua tim pkm.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Menurut tim peneliti, hasil awal menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan. Minyak maggot dari larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau dikenal dengan lalat tentara hitam merupakan sumber nutrisi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Lalat ini dapat menjadi soluasi juga bagi lingkungan karena dapat megurai limbah rumah tangga dan limbah pertanian. Kombinasi dengan selenium diharapkan dapat menghasilkan ayam broiler yang lebih sehat, dengan daging yang lebih berkualitas tinggi dan kandungan lemak yang lebih seimbang. Penelitian ini tidak hanya berpotensi menciptakan solusi pakan alternatif yang ekonomis dan efektif bagi peternak, tetapi juga mendukung keberlanjutan sektor peternakan di Indonesia.

Diharapkan inovasi ini dapat menjadi langkah awal menuju produksi unggas yang lebih organik dan berkualitas, serta membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi pakan di masa depan. Penelitian yang dilakukan menggunakan juga sistem closed house dan kandang smart cage. Suhu dan kelembaban dapat terkontrol dengan baik sehingga memperkecil resiko error atau galat penelitian akibat factor lain selain factor perlakuan.

Ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini diberikan perlakuan pakan sejak umur 1 hari atau sejak saat hari pertama menetas. Ayam ini akan dipelihara selama 35 hari. Pemeliharaan yang cepat dengan kualitas daging yang baik menjadikan factor utama pemelihaan jenis ternak ini yang digunakan untuk penelitian. Tim peneliti akan berupaya membantu pemerintah Indonesia untuk menghasilkan inovasi yang mendukung swasembada protein hewani.

Penelitian ini kami dedikasikan untuk bangsa Indonesia. Tim peneliti sangat mendukung program ketahanan pangan pemerintah Indonesia. Kami akan terus berupaya untuk berinovasi untuk menghasilkan daging yang baik agar generasi penerus bangsa menjadi lebih sehat dan lebih cerdas karena pemenuhan proteinnya tercukupi dengan bonus adanya asam lemak pada daging yang dapat memicu kecerdasan otak manusia.

Penelitian ini akan sangat berdampak bagi Masyarakat karena akan menghasilkan daging yang sehat. Selian itu untuk bidang ilmu peternakan akan menyumbangkan sebuah kebaruan khasanah ilmu untuk meningkatkan IKU (Indikator Kinerja Utama) perguruan tinggi. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id