Ajak UMKM Balerejo Melek Digital, Mahasiswa UNIPMA Madiun Kenalkan SiDIGI
Sembilan mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Unipma Madiun (Universitas PGRI Madiun) menggelar kegiatan bertajuk SiDIGI (Sosialisasi Digitalisasi Marketing UMKM) di Desa Balerejo,…

TIMESINDONESIA, MADIUN – Sembilan mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Unipma Madiun (Universitas PGRI Madiun) menggelar kegiatan bertajuk SiDIGI (Sosialisasi Digitalisasi Marketing UMKM) di Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.
Kegiatan ini bertujuan mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar melek digital dalam memasarkan produknya.
Kesembilan mahasiswa yang terdiri atas Dianningtyas Ratri Dewanty, Fitri Setyorini Putri, Happy Dyah Ayu Riesnawati, Harum Indah Permatasari, Muhammad Hanun Hanifah, Titik Nur Hidayati, Tri Rahayu, Ulfa Lufiana, dan Wahyu Intan Sari mendapatkan bimbingan dan pengarahan langsung dari Dosen Pembimbing, Hartini, S.Sn., M.Pd.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 18 April 2025 ini menggandeng Koperasi Wanita Desa Balerejo (Kopwan) sebagai mitra utama. Berdasarkan temuan awal, sebagian besar pelaku UMKM di Balerejo masih memasarkan produknya secara konvensional, hanya 11 persen yang memanfaatkan media sosial.
“Padahal, Desa Balerejo punya potensi besar lewat produk seperti keripik, batik tulis, dan tas anyaman. Sayangnya, belum banyak yang tahu cara memasarkan lewat platform digital,” jelas Dianningtyas Ratri Dewanty, ketua tim pelaksana.
Para peserta kegiatan mendapatkan pelatihan intensif terkait digital marketing, mulai dari cara membuat akun bisnis di WhatsApp dan Instagram, teknik foto produk, hingga pembuatan konten promosi. Sebanyak 15 UMKM berhasil mengaktifkan akun bisnis dan mulai mengunggah konten orisinal. Sebagian lainnya mulai menjajaki marketplace dan grup jual beli daring.
“Kami jadi tahu cara ambil foto produk, nulis caption, dan sekarang pelanggan bisa lihat barang lewat WhatsApp,” ujar salah seorang peserta.
Sebagai wujud keberlanjutan, para peserta juga membentuk grup WhatsApp komunitas UMKM digital untuk saling berbagi informasi dan pendampingan lanjutan. Sesi gelar karya digitalisasi di akhir kegiatan menjadi penanda keberhasilan pelatihan sekaligus momen promosi awal produk secara daring.
Dari sisi manfaat, program ini membawa dampak tidak hanya bagi UMKM, tetapi juga untuk mahasiswa yang terjun langsung ke lapangan. Mereka belajar mengelola program, menjalin relasi dengan mitra, dan merancang solusi konkret berbasis kebutuhan masyarakat.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi awal dari transformasi digital di sektor UMKM pedesaan. Tim mahasiswa juga merekomendasikan agar Pemerintah Desa Balerejo menjadikan pelatihan digitalisasi sebagai program tahunan. Selain itu, usulan pendirian Pojok UMKM Digital di balai desa dinilai penting sebagai pusat konsultasi dan pelatihan lanjutan.
Dengan dukungan lintas sektor, Desa Balerejo kini tidak hanya dikenal sebagai desa produktif, tetapi juga siap menyongsong era ekonomi digital yang lebih inklusif dan berdaya saing. (*)
Apa Reaksi Anda?






