Eratkan Hubungan Anggota, IBC Australia Laksanakan Kegiatan Networking on The Sea di Kapal Reina
Demi menguatkan hubungan satu sama lain antar anggota, Indonesia Business Council (IBC) Australia melaksanakan kegiatan Networking on The Sea di Kapal Reina. Kapal ini menuju Pulau Sepa, Kabupaten Kepulauan…

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Demi menguatkan hubungan satu sama lain antar anggota, Indonesia Business Council (IBC) Australia melaksanakan kegiatan Networking on The Sea di Kapal Reina. Kapal ini menuju Pulau Sepa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (10/5/2025).
Diketahui, IBC Australia merupakan perhimpunan pengusaha yang menjembatani komunitas bisnis di Indonesia dan Australia dalam sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Presiden IBC Australia, Josep Rustam mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 lalu, dimana terjadi penanda-tanganan kesepakatan kerja-sama antara Reina dan South East Point Group, yang merupakan salah-satu anggota IBC.
"Networking on The Sea ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan IBC Chapter Jakarta dengan mengundang seluruh anggota IBC," katanya saat diwawancarai di tempat oleh media.
"Selain mempererat hubungan antar anggota IBC, tujuan Networking on The Sea ini juga memotivasi anggota yang telah siap ekspor agar dapat memperkenalkan produk barang atau jasa mereka dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2025," jelasnya.
Josep Rustam menambahkan, setidaknya sebanyak 60 anggota IBC Australia hadir diacara ini. "Dan tujuan dari acara ini sendiri untuk mempersiapkan diri menuju Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 mendatang," katanya.
"Kita sudah bicara dengan Debindo ya untuk TEI 2025 mengenai tempat dan kita akan fokus kemudian mencari yang siap ekspor dan yang tertarik untuk ikut TEI," tambahnya.
Ia menjelaskan, dalam TEI 2025 mendatang akan diselenggarakan berbagai acara. Mulai dari seminar hingga tour ke Jawa untuk delegasi yang datang dari Australia maupun anggota yang sudah berada di Indonesia.
"Supaya obrolan bisnisnya bisa semakin akrab dan tidak monoton karena adanya tour tersebut. Karena kalau bisnis terus ini monoton, kita jalan-jalan dulu supaya semakin akrab sehingga timbul kepercayaan," harapnya.
Pengembangan Usaha
Ketua Panitia dari kegiatan Networking on The Sea, Melisa Nelwan mengatakan, kegiatan ini dibuat untuk saling berdiskusi sesama pelaku usaha, khususnya yang berencana untuk mengembangkan usahanya sampai ke Australia.
"Jadi ini lebih untuk menguatkan antar pebisnis yang ada di Indonesia dengan jumlah member mencapai 80 orang yang tersebar tidak hanya di Jakarta saja, tetapi beberapa daerah lainnnya, seperti di Denpasar, Magelang, Bandung dan Batam," katanya.
Sebagai tahap awal dari event networking ini sendiri, pihaknya berharap setelah ini akan ada tindak lanjut antara pengusaha dan ditutup dengan perjanjian kerja-sama.
"Sebagai organisasi non profit, IBC Australia hanya menjadi wadah saja bagi para member dan event ini menjadi salah satu upaya terwujudnya business matching tersebut," jelasnya.
Ia juga berharap, seluruh member bisa mendapat benefit dari kegiatan IBC ini, terutama bisa memperluas atau mengekspansi jaringan usahanya. Tidak hanya antar sesama member tetapi juga jaringan yang dimiliki tiap member tersebut.
"Contohnya saya ada bawa teman dari Hongkong dan dari sini jaringan bisnis terbuka baik yang dari Hongkong maupun internal IBC sendiri," ujarnya.
Apresiasi dari Pemerintah
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Miftah Farid mengatakan, pihaknya mengapresiasi acara yang diselenggarakan oleh IBC Australia ini.
"Kami mengapresiasi acara yang diselenggarakan IBC. Karena yang paling penting connecting people to people, tidak hanya di-level pemerintah Indonesia dan pemerintah Australia. Kita pun harus terus memperkuat hubungan di internal Indonesia," katanya.
"Inisiatif mengundang pemerintah dalam event ini sangat bagus, karena pemerintah bisa menangkap beberapa masalah riil perdagangan dari para praktisi bisnis di IBC. Bicara mengenai TEI sendiri, forum ini akan diupayakan tidak hanya bermanfaat bagi Kemendag, IBC dan ekshibitor Indonesia, tapi kita juga akan menjadikan forum ini bermanfaat bagi stakeholders yang lain, dimana akan kita sesuaikan dengan topik yang kita bahas di TEI," tambahnya.
Ia menjelaskan, saat ini potensi Indonesia di pasar Australia itu besar. Menurutnya, ini momentum yang tepat bagi IBC Australia sendiri atau pun para pelaku usaha yang lainnya.
"Tahun lalu tumbuh 50 persen dan ini perlu kita pertahankan, ada beberapa potensi yang belum kita garap mungkin salah satu penyebabnya adalah technical barrier. Tapi potensinya besar," jelasnya.
Ia juga menyampaikan, dengan IBC Australia yang memiliki banyak anggota, momentum virtual business matching sebelum gelaran TEI 2025 mendatang ini menjadi penting karena yang pemerintah rangkul bukan satu perusahaan saja, melainkan pendekatan yang dilakukan melalui komunitas supaya komunikasinya lebih terarah.
"Saya ingin sekali teman-teman IBC Australia untuk bicara lebih konkret dan mulai dari list apa saja yang dibutuhkan terkait market Australia, semoga di forum nantinya bisa diselesaikan bukan hanya di permukaan, tapi sampai ke dasarnya," ujarnya. (*)
Apa Reaksi Anda?






