Generasi Tani Baru Jadi Propritas, Pemkab Pasuruan Siap Lanjutkan Estafet Pembinaan
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa keterlibatan petani muda dalam pembangunan pertanian Indonesia menjadi faktor penentu keberlangsungan pangan nasional,…

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa keterlibatan petani muda dalam pembangunan pertanian Indonesia menjadi faktor penentu keberlangsungan pangan nasional, untuk itu petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya.
Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam sektor pertanian, khususnya dalam upaya regenerasi petani di beberapa daerah.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan dalam berbagai kesempatan bahwa Program YESS merupakan bentuk nyata dari komitmen Kementerian Pertanian untuk melakukan regenerasi petani.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk mencetak petani milenial yang profesional, mandiri, dan berdaya saing. Kementan berupaya mempercepat regenerasi petani dengan meningkatkan kapasitas generasi muda, baik melalui pelatihan maupun penguatan akses terhadap sumber daya, termasuk permodalan dan pasar.”
Arsanti juga menambahkan bahwa sinergi antara pusat dan daerah sangat penting dalam memastikan keberlanjutan program.
“Kami mendorong agar Pemerintah Daerah dapat mengintegrasikan keberlanjutan program ini ke dalam perencanaan pembangunan daerah, sehingga pembinaan terhadap petani milenial dapat terus berjalan meskipun proyek YESS telah selesai. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kemandirian dan ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Program YESS terus memperkuat langkahnya dalam menciptakan regenerasi petani muda di Kabupaten Pasuruan. Dalam audiensi resmi yang berlangsung di ruang kerja Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, Senin (5/5/2025). Program YESS yang diwakili oleh Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) melaporkan capaian program sekaligus membahas exit strategy menuju keberlanjutan inisiatif di tingkat daerah.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menegaskan bahwa Program YESS merupakan bagian dari strategi Kementerian Pertanian dalam menyiapkan generasi muda pertanian yang adaptif, kreatif, dan mandiri. Sejak diluncurkan pada 2019, program ini telah melakukan berbagai intervensi di Kabupaten Pasuruan sejak 2020 melalui pelatihan, fasilitasi sarana dan prasarana Business Development Services Provider (BDSP), pemagangan, hingga pemberian hibah kompetitif.
“Total nilai intervensi yang sudah digelontorkan mencapai sekitar Rp19 miliar. Sekarang, kami memasuki fase akhir proyek, dan bersinergi dengan Dinas Pertanian serta BAPPEDA Kabupaten Pasuruan dalam mengakomodasi regenerasi petani muda ke dalam RPJMD daerah,” ujar Udrayana.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi Program YESS. Ia menyebutkan bahwa intervensi yang telah dilakukan sangat strategis dalam memperkuat fondasi pertanian berbasis generasi muda di Kabupaten Pasuruan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Polbangtan Malang dan Kementerian Pertanian atas kerja nyata yang telah dilakukan. Kami ingin melanjutkan komitmen ini, terutama dengan memanfaatkan data penerima manfaat potensial agar bisa diberikan pembinaan lanjutan oleh pemerintah daerah,” ungkap Rusdi Sutejo.
Meski mengakui bahwa kemampuan anggaran pemerintah daerah tidak sebesar Program YESS, Bupati menegaskan bahwa pendampingan terhadap penerima manfaat akan tetap dilanjutkan, terutama bagi mereka yang menunjukkan potensi tinggi. Ke depan, akan diagendakan pertemuan khusus dengan para penerima manfaat untuk memantau perkembangan usaha, sekaligus menjajaki skema dukungan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).
Beberapa langkah yang disepakati dari audiensi ini antara lain Identifikasi Penerima Manfaat Potensial secara detail untuk memudahkan proses intervensi dari Pemda; Pertemuan rutin antara Pemda dan Penerima Manfaat guna memantau progres dan menyusun strategi dukungan yang relevan; Diskusi evaluatif bersama BAPPEDA dan Dinas Pertanian untuk mengidentifikasi faktor keberhasilan PM sebagai bahan pembelajaran dan replikasi.
Dengan langkah ini, Kabupaten Pasuruan menunjukkan keseriusan dalam memastikan keberlanjutan program pasca intervensi, sekaligus memperkuat posisi generasi muda sebagai aktor utama dalam pembangunan pertanian daerah. (*)
Apa Reaksi Anda?






