Pameran Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025 Segera Digelar, Menandai Tonggak Penting Industri Kaca

Pameran "Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025" akan kembali digelar di Indonesia, menandai tonggak penting bagi industri kaca dan fenestrasi di kawasan ini. 

Mei 8, 2025 - 16:30
Pameran Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025 Segera Digelar, Menandai Tonggak Penting Industri Kaca

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pameran "Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025" akan kembali digelar di Indonesia, menandai tonggak penting bagi industri kaca dan fenestrasi di kawasan ini. 

Setelah sukses menyelenggarakan edisi ke-20 Glasstech Asia dan edisi ke-7 Fenestration Asia di Ho Chi Minh City, Vietnam, acara ini berhasil menarik lebih dari 4.000 pengunjung profesional dari sektor kaca dan fenestrasi serta menghadirkan lebih dari 250 peserta pameran dari lebih dari 50 negara. 

Kesuksesan ini menunjukkan bahwa industri kaca dan fenestrasi di Asia Tenggara terus berkembang dan semakin menarik perhatian dunia. Fenestrasi sendiri merujuk pada elemen desain bangunan yang berkaitan dengan bukaan seperti jendela, pintu, dan sistem fasad yang memungkinkan pencahayaan alami, ventilasi, serta konektivitas visual antara ruang dalam dan luar, komponen vital dalam arsitektur modern yang menuntut efisiensi energi dan kenyamanan penghuni.

Acara peluncuran dan konferensi pers "Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025" diselenggarakan secara bersamaan pada hari Kamis (8/5/2025) di The Westin Hotel Jakarta. 

Acara ini dihadiri oleh Reni Yanita selaku Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Michael Wilton selaku CEO & Direktur Utama MMI Asia, Rafidi Iqra Muhamad selaku Direktur PT. Debindo Global Expo, Gan Pay Yap selaku Ketua Asosiasi Kaca Singapura (SGA), Putra Narjadin selaku Dewan Penasehat Asosiasi Kaca Lembaran & Pengaman (AKLP), dan Fibra Reelianto selaku Ketua Asosiasi Fasad Indonesia (PERAFI). 

Peluncuran ini menjadi langkah awal menuju pameran berskala yang lebih besar dan berdampak luas. Seiring dengan pertumbuhan positif sektor industri yang membutuhkan produk kaca industri dan manufaktur di Indonesia dan kawasan lainnya.

Menurut Rafidi Iqra Muhammad - Direktur PT. Debindo Global Expo, pameran teknologi kaca terkemuka di Asia ini akan menjadi pendorong pertumbuhan berbagai industri dalam penggunaan produk kaca. 

Terutama di sektor konstruksi bangunan properti komersial dan residensial di Indonesia, yang secara konsisten menunjukkan pertumbuhan positif dengan dukungan dari industri kaca untuk fasad eksterior (dinding, pintu, dan jendela) serta struktur kaca interior.

"Pameran ini bukan sekadar sebuah acara, melainkan sebuah platform strategis yang mempertemukan para profesional industri untuk menjalin relasi bisnis, mendorong terobosan inovatif, serta saling menginspirasi demi mendorong pertumbuhan dan kemajuan industri kaca dan fenestrasi di kawasan Asia," kata Michael Wilton, CEO & Direktur Utama MMI Asia, dalam acara peluncuran tersebut.

Mengusung tema "Asia's Largest Network of Glass and Facades", Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025 menegaskan kembali komitmennya sebagai platform paling dinantikan bagi teknologi kaca dan fenestrasi di Asia Tenggara. 

Menyambut edisi ke-21-nya, Glasstech dan Fenestration Asia merayakan lebih dari dua dekade mendorong batas-batas industri, menciptakan peluang, dan membentuk masa depan industri kaca dan fenestrasi. 

Diselenggarakan oleh Messe Muenchen International dan Singapore Glass Association, Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025 tidak hanya menjadi platform jaringan bisnis, tetapi

juga bertujuan mempercepat kemajuan industri melalui pengembangan teknologi, peningkatan efisiensi produksi, dan mengedepankan material berkelanjutan. 

Pada penyelenggaraan tahun 2025, pameran ini akan menyoroti berbagai kategori produk unggulan, termasuk architectural glass profiles, aluminium profile, composite profiles uPVC untuk pintu dan jendela, material konstruksi untuk pintu dan jendela, serta bahan kimia dan komponen pendukung lainnya.

Sektor konstruksi Indonesia berada pada jalur pertumbuhan yang kuat, diproyeksikan mencapai Rp 2.775 triliun pada tahun 2028 dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 5,7 persen. 

Ekspansi ini, yang didorong oleh investasi dalam infrastruktur berkelanjutan dan proyek bangunan hijau, membuka peluang besar bagi solusi mutakhir dan desain masa depan. Sebagai pusat inovasi, Indonesia adalah tempat yang sempurna untuk teknologi berkelanjutan yang visioner. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow