Kepala LLDIKTI Jatim Sebut Kampung Pandu Kodim Lamongan Model Pertanian Terpadu yang Layak Direplikasi

Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, MM, menyebut Kampung Pandu yang dimiliki oleh Kodim 0812 Lamongan sebagai model nyata pertanian terpadu yang sangat layak untuk direplikasi…

Mei 10, 2025 - 15:30
Kepala LLDIKTI Jatim Sebut Kampung Pandu Kodim Lamongan Model Pertanian Terpadu yang Layak Direplikasi

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur (LLDIKTI Jatim), Prof. Dr. Dyah Sawitri, MM, menyebut Kampung Pandu yang dimiliki oleh Kodim 0812 Lamongan sebagai model nyata pertanian terpadu yang sangat layak untuk direplikasi di daerah lain guna mendukung ketahanan pangan nasional. Pernyataan ini disampaikan saat Prof. Dyah meninjau langsung lokasi Integrated Farming System (IFS) Kodim 0812 di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, pada Sabtu (10/5/2025). Ia didampingi oleh Dandim 0812/Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, S.I.P., M.Han.

“Ini adalah langkah strategis yang bisa menjadi contoh di tingkat nasional. Sistem ini mengintegrasikan antara tanaman, ternak, dan ikan. Dampaknya tidak hanya pada hasil produksi, tapi juga pada ekosistem dan ekonomi masyarakat,” ujar Prof. Dyah Sawitri.

Model Pertanian Terpadu di Kampung Pandu

Integrated Farming System (IFS) yang diterapkan oleh Kodim 0812 Lamongan mengintegrasikan tiga sektor utama yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu kawasan. Konsep ini memungkinkan limbah yang dihasilkan oleh ketiga sektor tersebut untuk dimanfaatkan ulang, menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Hasil dari sistem ini pun dirasakan langsung oleh petani. Produktivitas meningkat secara signifikan, dan risiko gagal panen dapat ditekan. “Dengan sistem ini, petani di daerah tersebut tidak hanya mendapatkan hasil yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi pada pemulihan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat setempat,” lanjut Prof. Dyah.

Dyah-Sawitri-a.jpg

TNI Berperan Aktif dalam Pertanian Modern

Letkol Wira Purbawan, Dandim 0812 Lamongan, menjelaskan bahwa konsep pertanian terpadu ini dijalankan secara berkelanjutan, melibatkan Babinsa untuk mendampingi petani dalam mengelola lahan. Ia menegaskan bahwa peran TNI tidak hanya terbatas pada keamanan, tetapi juga membantu masyarakat dalam pertanian modern.

“Kami ingin TNI hadir bukan hanya dalam keamanan, tapi juga membantu rakyat mengolah lahan secara modern. Dengan adanya konsep pertanian terpadu ini, kami berharap bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara lebih menyeluruh,” tegas Letkol Wira.

Peluang Kolaborasi dengan Kampus dan Riset Pertanian

Prof. Dyah Sawitri juga melihat peluang kolaborasi yang lebih jauh antara TNI dan kampus dalam program ini. Ia menyebutkan bahwa Kampung Pandu Kodim 0812 Lamongan dapat menjadi laboratorium lapangan bagi mahasiswa dan sebagai tempat riset untuk pertanian berkelanjutan.

“Program seperti ini sangat cocok menjadi tempat bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian terkait pertanian berkelanjutan. Kami berharap dapat bekerja sama lebih jauh dengan TNI untuk mendukung riset dan pengembangan sistem pertanian yang lebih modern dan ramah lingkungan,” kata Prof. Dyah.

Potensi Program untuk Ketahanan Pangan

Dengan penerapan sistem ini, Kampung Pandu diharapkan menjadi contoh nyata bagi daerah lain dalam membangun pertanian terpadu yang tidak hanya fokus pada hasil produksi, tetapi juga kelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi lokal. Sistem pertanian seperti ini diharapkan bisa mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlibat.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow