Samsul Arifin: Dari Kampus Hijau UNISMA ke Ruang Strategi Perusahaan Multinasional
Berawal dari kampus teknik di Universitas Islam Malang (UNISMA), Samsul Arifin, ST., M.MT. kini menapaki puncak karier sebagai Assistant Plant General Manager di PT Widatra Bhakti, Pandaan – Pasuruan,…

TIMESINDONESIA, MALANG – Berawal dari kampus teknik di Universitas Islam Malang (UNISMA), Samsul Arifin, ST., M.MT. kini menapaki puncak karier sebagai Assistant Plant General Manager di PT Widatra Bhakti, Pandaan – Pasuruan, perusahaan farmasi nasional yang merupakan bagian dari Otsuka Group Jepang.
Alumni Teknik Mesin UNISMA angkatan 1997 ini membuktikan bahwa lulusan perguruan tinggi lokal mampu bersaing dan memimpin di tingkat global, selama memiliki komitmen, semangat belajar, dan daya juang yang kuat.
Samsul menyebut pendidikan teknik di UNISMA sebagai fondasi yang membentuk cara berpikir sistematis, analitis, dan solutif. Untuk menjawab tantangan dunia industri yang makin kompleks, ia kemudian melanjutkan studi magister di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dengan konsentrasi Supply Chain Management.
Kombinasi keahlian teknik dan manajemen tersebut menjadi kekuatan utamanya dalam mengelola proses operasional secara menyeluruh dan strategis.
Karier Samsul dimulai tahun 1997 di PT Widatra Bhakti sebagai staf produksi, PPIC, dan pengelolaan suku cadang (spare part). Berbekal ketekunan dan kemauan belajar, ia perlahan dipercaya memegang tanggung jawab lebih besar, mulai dari Purchasing Supervisor, PPIC Supervisor, hingga Production Engineering Coordinator dan Warehouse Coordinator.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Tahun 2012, ia menjabat sebagai PPIC & Warehouse Manager, kemudian menduduki posisi strategis lain seperti HRD & GA Division Head, General Operation Division Head, hingga akhirnya diangkat sebagai Assistant Plant General Manager sejak Maret 2023.
Kini, ia memimpin dan menyinergikan berbagai departemen utama: Produksi, Supply Chain, Engineering, dan R&D, dengan fokus pada efisiensi operasional, digitalisasi, dan keberlanjutan.
"Saya tumbuh dari bawah, dari teknis hingga strategis. Pengalaman di semua lini membuat saya memahami proses bisnis secara menyeluruh," ujarnya.
Meski disibukkan pekerjaan manajerial, Samsul tetap berkontribusi di bidang pendidikan. Ia terlibat sebagai praktisi mengajar di salah satu perguruan tinggi di Pasuruan, sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pengembangan SDM muda di bidang teknik dan industri.
“Saya ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tapi juga realita dan tantangan di dunia kerja,” ungkapnya.
Baginya, ini adalah bagian dari komitmen sebagai sosiopreneur, yakni berkarier sambil memberikan dampak sosial positif.
Samsul mengingatkan bahwa dunia saat ini penuh tantangan, mulai dari ekonomi, digitalisasi, hingga isu keberlanjutan lingkungan.
“Beranilah bermimpi, berpikir kreatif, dan berinovasi. Tapi jangan lupakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan alam sekitar.”
Ia juga mengajak generasi muda untuk menggunakan pendidikan sebagai alat untuk menciptakan perubahan, bukan hanya mengejar capaian materi semata.
Sebagai alumni, ia berharap UNISMA terus berkembang sebagai institusi pendidikan berkelas dunia yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan industri. Ia mendorong penguatan kurikulum yang berbasis riset, digitalisasi, dan keberlanjutan.
Kepada rekan-rekan alumni UNISMA, Samsul juga mengajak untuk tetap menjaga kebersamaan dan membangun jaringan.
“Kita punya kekuatan kolektif sebagai alumni. Mari berbagi pengalaman, saling bantu, dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” tegasnya memberikan semangat. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?






