Dosen Universitas Nurul Jadid Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Vortex Menuju Desa Mandiri Energi

Kabupaten Probolinggo, yang terletak di Provinsi Jawa Timur pada koordinat 112°50’–113°30’ BT dan 7°40’–8°10’ LS, memiliki bentang alam yang kaya akan potensi energi air.

November 12, 2025 - 17:00
Dosen Universitas Nurul Jadid Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Vortex Menuju Desa Mandiri Energi

PROBOLINGGO Kabupaten Probolinggo, yang terletak di Provinsi Jawa Timur pada koordinat 112°50’–113°30’ BT dan 7°40’–8°10’ LS, memiliki bentang alam yang kaya akan potensi energi air. Dengan luas wilayah sekitar 169.616 hektare dan topografi pegunungan yang membentang dari Gunung Semeru hingga Gunung Tengger, kawasan ini menyimpan potensi energi baru terbarukan yang besar, khususnya di Desa Duren, Kecamatan Gading.

Meliihat Potensi tersebut dosen UNUJA melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat dengan tajuk “Rekonstruksi Pembangunan Teknologi Desa Mandiri Energi Berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Vortex (PLTHV)” sebagai upaya penerapan teknologi energi baru terbarukan di wilayah Desa Gading Kecamatan Doren.

Kegiatan ini dipimpin oleh Mohammad Hasan Basri, M.Si. sebagai ketua, dengan anggota tim M. Immirrizki Imaduddin, M.T. (Dosen Teknik Elektro Universitas Nurul Jadid) dan Drs. Bachtera Indarto, M.Si. (Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember/ITS Surabaya). Dan didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Tahun 2025.
Program ini mengusung tema

Potensi Energi Alam Desa Duren

Desa Duren dikenal sebagai wilayah pertanian yang subur dengan komoditas unggulan seperti sagu dan buah pinang. Namun, potensi sesungguhnya terletak pada aliran sungai deras yang melintasi wilayah ini. Sungai tersebut selama ini digunakan sebagai saluran irigasi, namun kini juga menjadi sumber energi air yang menjanjikan untuk pembangkit listrik.

Berdasarkan survei lapangan tim hidro vortex Universitas Nurul Jadid, kondisi debit dan kualitas air sungai di Desa Duren sangat ideal untuk penerapan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Vortex (PLTHV). Teknologi ini telah terbukti ramah lingkungan, efisien, dan cocok diterapkan di wilayah pedesaan dengan potensi air yang melimpah.

Sebelumnya, Desa Duren pernah memiliki PLTHV yang beroperasi lebih dari sepuluh tahun dan mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang belum terjangkau jaringan PLN. Namun, karena kurangnya perawatan rutin terhadap komponen seperti basin, turbin, dan generator, sistem tersebut akhirnya tidak lagi berfungsi optimal.

Melalui kegiatan PkM ini, tim berupaya merevitalisasi sistem pembangkit lama sekaligus menerapkan inovasi baru berbasis teknologi Electronic Voltage Stabilizer dan Pemutus Tenaga (PMT) untuk meningkatkan efisiensi serta keamanan sistem.

worsop.jpg

Inovasi Teknologi untuk Desa Mandiri Energi

Program pengabdian ini fokus pada dua aspek utama, yaitu:

  1. Penerapan teknologi energi baru terbarukan melalui instalasi Electronic Voltage Stabilizer yang berfungsi menjaga kestabilan tegangan listrik pada sistem PLTHV.
  2. Peningkatan keamanan sistem pembangkit dengan penerapan Pemutus Tenaga (PMT) yang melindungi sistem dari risiko korsleting dan kerusakan peralatan.

Melalui inovasi ini, tim berharap masyarakat dapat memperoleh pasokan listrik yang aman, stabil, dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, Desa Duren diharapkan menjadi model percontohan “Desa Mandiri Energi” di Kabupaten Probolinggo yang menginspirasi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi energi lokal secara berkelanjutan.

Kolaborasi Akademisi dan Masyarakat

Pelaksanaan program ini melibatkan sinergi antara akademisi dan masyarakat Desa Duren. Warga desa dilibatkan secara aktif dalam proses instalasi, perawatan, hingga pelatihan pengoperasian alat. Pendampingan dilakukan oleh tim ahli dari Universitas Nurul Jadid dan ITS untuk memastikan masyarakat mampu mengelola teknologi tersebut secara mandiri di masa depan.

Menurut ketua tim, Mohammad Hasan Basri, kegiatan ini bukan hanya tentang penerapan teknologi, tetapi juga pemberdayaan masyarakat agar memiliki kapasitas dalam mengelola sumber daya energi secara berkelanjutan.

“Kami ingin menjadikan Desa Duren bukan sekadar penerima manfaat, tetapi pelaku utama dalam pengelolaan energi terbarukan,” ujarnya.

Dengan adanya program ini, Desa Duren berpeluang besar menjadi kampung energi terbarukan pertama di Kabupaten Probolinggo, sekaligus langkah nyata menuju kemandirian energi berbasis teknologi lokal dan ramah lingkungan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow