Generative AI dan Kearifan Lokal Berkolaborasi: FIP UM Hadirkan Pendidikan Bermutu dan Berkelanjutan untuk Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (FIP UM) melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) Hasil Penelitian bertema “Dongeng Digital Nusantara

Oktober 20, 2025 - 13:30
Generative AI dan Kearifan Lokal Berkolaborasi: FIP UM Hadirkan Pendidikan Bermutu dan Berkelanjutan untuk Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (FIP UM) melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) Hasil Penelitian bertema “Dongeng Digital Nusantara: Penerapan Generative AI dalam Pengenalan Budaya Lokal (Dongeng Legenda di Kediri) untuk Anak Usia 4–8 Tahun”.

Kegiatan ini sebagai wujud komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Bermutu) dan SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan).

Kegiatan yang diselenggarakan pada 2 Agustus 2025 di Balai Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, dihadiri oleh 98 peserta yang terdiri dari guru PAUD, kepala sekolah, pengawas TK, orang tua, serta pengurus HIMPAUDI dan IGTKI Kecamatan Mojo.

UM-Malang-a.jpg

Kegiatan dipimpin langsung oleh Ketua Peneliti Dr. Eny Nur Aisyah, S.Pd.I., M.Pd., bersama anggota peneliti Munaisra Tri Tirtaningsih, S.Pd., M.Pd., dan turut serta dibersamai oleh Ketua Departemen PAUD, Dr. Pramono, S.Pd., M.Or.

Riset ini berfokus pada inovasi dongeng digital berbasis teknologi Generative AI sebagai media pembelajaran interaktif untuk memperkenalkan legenda dan budaya lokal Kediri kepada anak usia dini. Pendekatan ini merupakan upaya FIP UM untuk mengintegrasikan inovasi hijau dan teknologi edukatif dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses pendidikan.

Melalui forum FGD, para peserta diajak berdiskusi mengenai manfaat dan tantangan penerapan dongeng digital di lingkungan pembelajaran PAUD. Respon positif datang dari guru dan orang tua yang menilai teknologi ini dapat memperkaya pengalaman belajar anak sekaligus melestarikan budaya daerah dalam format modern yang menarik.

Generative-AI.jpg

Menurut Dr. Eny Nur Aisyah, riset ini tidak hanya berorientasi pada hasil akademik, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial universitas untuk menjaga keberlanjutan budaya di era digital. “Teknologi seharusnya memperkuat akar budaya, bukan menghapusnya. Melalui riset ini, kami ingin menunjukkan bahwa Generative AI bisa menjadi sarana edukatif untuk anak-anak mengenal warisan lokalnya,” ujarnya.

FGD ini sekaligus menjadi langkah nyata FIP UM dalam memperkuat sinergi antara inovasi teknologi pendidikan dan pelestarian budaya, sejalan dengan semangat pembangunan berkelanjutan dan prinsip Triple Bottom Line — mengembangkan manusia (people), menjaga warisan budaya (planet), dan menciptakan nilai sosial berkelanjutan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow