Kiprah George Santos, Pengusaha Muda Visioner yang Bangun Bisnis dan Lapangan Kerja
George Santos, pengusaha muda asal Tanjungpinang, sukses membangun Solid Holding dari nol dengan prinsip integritas, disiplin, dan tanggung jawab sosial.
JAKARTA Dalam dunia usaha, peran generasi muda semakin menonjol. Kehadiran mereka membawa warna baru dalam pengelolaan bisnis yang sebelumnya banyak dikuasai oleh generasi pendahulu. Anak muda hadir dengan gagasan segar, pendekatan berbeda, serta keberanian untuk mengambil risiko yang kadang dihindari oleh pebisnis konvensional.
Fenomena ini menjadi salah satu bukti bahwa ruang ekonomi di Indonesia terbuka luas bagi siapa pun yang mampu membaca peluang.
Kewirausahaan di usia muda sering dipandang sebagai langkah berani. Tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi, mulai dari keterbatasan pengalaman hingga keraguan pasar terhadap kemampuan mereka. Namun, justru di sanalah letak peluang berkembang.
Banyak pengusaha muda yang memanfaatkan teknologi, jejaring sosial, serta kemampuan adaptasi mereka untuk menembus berbagai sektor industri.
Salah satu nama yang muncul dari kalangan pengusaha muda Indonesia adalah George Santos. Lahir di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada 29 Mei 1995, George membangun reputasi sebagai pemimpin bisnis yang mampu menapaki berbagai sektor industri.
Melalui perusahaannya, Solid Holding, ia berhasil mengembangkan usaha yang mencakup pertambangan, pelayaran, investasi, PLTU, hingga hilirisasi alumina.
George Santos memulai perjalanannya dengan mendirikan Solid Holding dari awal. Langkah ini kemudian melahirkan berbagai anak perusahaan yang beroperasi di sektor-sektor vital. Dengan kepemimpinan yang konsisten, perusahaannya tumbuh menjadi salah satu grup usaha yang aktif di pasar domestik maupun internasional.
“Bagi saya, bisnis bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan dampak jangka panjang,” ujarnya.
Di balik pencapaiannya, George menekankan pentingnya nilai sebagai fondasi perusahaan. Ia memperkenalkan lima prinsip utama yang menjadi dasar operasional Solid: Safety, Open-mindedness, Loyalty, Integrity, dan Discipline.
Kelima nilai ini, menurutnya, bukan sekadar jargon, melainkan panduan nyata yang diterapkan dalam setiap lini usaha. “Prinsip-prinsip ini saya pegang erat, baik dalam bisnis maupun kehidupan pribadi,” kata George.
Salah satu tonggak penting dalam kiprahnya adalah pengelolaan KEK Galang Batang di Kabupaten Bintan yang mulai beroperasi pada akhir 2018. Di bawah kepemimpinannya, kawasan ini berhasil menyerap lebih dari 10.000 tenaga kerja, mayoritas berasal dari masyarakat lokal.
“Bagi saya, pertumbuhan bisnis harus selaras dengan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar George Santos.
Dalam sebuah talkshow, George menyebut bahwa setiap pencapaian yang ia raih membutuhkan waktu, ketekunan, dan nilai-nilai dasar yang kuat. Ia mengutip pepatah terkenal: “Rome wasn’t built in a day. Great achievements take integrity, dedication & patience.”
Baginya, keberhasilan tidak hanya diukur dari sisi keuntungan finansial, tetapi juga dari kualitas lingkungan kerja dan kesempatan yang diberikan kepada semua orang.
Pencapaian George tidak hanya berhenti di dunia bisnis. Pada tahun 2015, ia dinobatkan sebagai promotor tinju termuda di dunia, sebuah pengakuan internasional yang menunjukkan keberaniannya menembus batas.
Ketika ditanya bagaimana cara menilai keberhasilan suatu proyek selain dari sisi keuntungan finansial, ia menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang sehat. Menurutnya, keberhasilan adalah ketika sebuah proyek mampu melahirkan SDM unggulan baru, sekaligus memastikan semua orang mendapat kesempatan yang sama. (*)
Apa Reaksi Anda?