Peneliti Unisma Publikasikan Studi Internasional tentang Migrasi Warga Ukraina ke Bali
Tim peneliti dari Universitas Islam Malang (Unisma) berhasil mempublikasikan hasil penelitian kolaboratif internasional di Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), sebuah jurnal bereputasi dengan
MALANG Tim peneliti dari Universitas Islam Malang (Unisma) berhasil mempublikasikan hasil penelitian kolaboratif internasional di Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), sebuah jurnal bereputasi dengan indeksasi Scopus Q1.
Publikasi berjudul "From Refugees to Tourists: The Forfeit of Ukrainians' Forced Migration Status in Bali" ini merupakan buah kolaborasi riset lintas negara yang mengangkat fenomena migrasi unik warga Ukraina ke Bali pasca invasi Rusia tahun 2022.
Penelitian yang dipublikasikan pada Agustus 2025 ini melibatkan empat peneliti dari dua institusi berbeda. Tim peneliti terdiri dari Hirshi Anadza sebagai corresponding author, Dr. Suyeno, dan Khoiriyah Trianti dari Universitas Islam Malang, serta Dr. Mohamed Fajil Bin Abd Batau dari Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia.
Hirshi Anadza, dosen Administrasi Publik dengan kompetensi Ilmu Hubungan Internasional Unisma, menjelaskan bahwa penelitian ini berangkat dari ketertarikan tim terhadap fenomena migrasi yang tidak biasa.
"Ketika kebanyakan pengungsi Ukraina memilih negara-negara Eropa yang berdekatan, ribuan warga Ukraina justru memilih Bali sebagai tujuan mereka. Ini fenomena unik yang menantang klasifikasi tradisional antara pengungsi dan turis," ungkapnya.
Melalui metodologi kualitatif yang komprehensif—mencakup analisis konten, wawancara semi-terstruktur dengan warga Ukraina di Bali, observasi lapangan, dan analisis teori migrasi—tim peneliti menemukan bahwa kehadiran warga Ukraina di Bali lebih sesuai dengan karakteristik wisatawan dibanding pengungsi perang.
Penelitian mengungkapkan bahwa pemilihan Bali sebagai destinasi—yang berjarak sekitar 10.000 kilometer dari Ukraina—didorong oleh motivasi gaya hidup (lifestyle migration) ketimbang kebutuhan keamanan mendesur. Data menunjukkan jumlah warga Ukraina yang datang ke Bali meningkat signifikan pada periode November-Januari, bertepatan dengan musim liburan musim dingin, bukan ketika eskalasi konflik memuncak. T
emuan ini menarik karena berbeda dengan pernyataan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, yang menyatakan bahwa alasan utama warga Ukraina berada di Bali adalah kondisi krisis di negara mereka dan kebutuhan untuk menampung sementara pengungsi dari pergolakan tersebut. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa pola perilaku dan aktivitas ekonomi mereka lebih mencerminkan karakteristik wisatawan dan digital nomad.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
"Kami menemukan bahwa aktivitas ekonomi dan sosial warga Ukraina di Bali lebih menyerupai pola digital nomad dan migran gaya hidup dibanding pola pengungsi pada umumnya," jelas Suyeno, pakar Administrasi Publik yang fokus pada implementasi kebijakan publik. Khoiriyah Trianti menambahkan bahwa keberadaan komunitas Ukraina di Bali juga memiliki dampak ekonomi signifikan terhadap pemulihan sektor pariwisata Bali pasca-pandemi Covid-19.
Sementara Dr. Mohamed Fajil dari UiTM Malaysia menyatakan bahwa publikasi bersama ini merepresentasikan upaya kolaboratif signifikan yang mempertemukan keahlian dan perspektif beragam untuk mengatasi isu-isu kunci, sekaligus menunjukkan kekuatan riset interdisipliner dalam memajukan pengetahuan dan memberikan dampak bermakna.
Hasil penelitian memberikan masukan penting bagi pembuat kebijakan dalam menangani kasus-kasus di mana perpindahan karena konflik bersinggungan dengan pilihan destinasi berbasis gaya hidup. Penelitian merekomendasikan agar kerangka kebijakan tetap menggunakan pendekatan berbasis pariwisata sambil mengakui kompleksitas keadaan para migran.
Publikasi di Jurnal Kajian Bali yang terindeks Scopus Q1 ini menandai pencapaian penting bagi Universitas Islam Malang dalam meningkatkan reputasi riset internasionalnya. "Publikasi ini adalah hasil kerja keras tim yang melintasi batas geografis dan disiplin ilmu. Kami berterima kasih kepada Unisma atas dukungan pendanaan dan fasilitas penelitian," kata Hirshi Anadza. Artikel lengkap dapat diakses secara terbuka melalui https://doi.org/10.24843/JKB.2025.v15.i02.p05 (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?