Perguruan Tinggi Hadir untuk Petani, Fakultas Pertanian UWG Malang Dampingi Kelompok Tani Suka Maju
Fakultas Pertanian Universitas Widya Gama Malang (FP UWG) terus menunjukkan komitmennya dalam menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan riil masyarakat, khususnya petani

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Pertanian Universitas Widya Gama Malang (FP UWG) terus menunjukkan komitmennya dalam menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan riil masyarakat, khususnya petani, Sabtu (17/7/2025).
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, sebanyak 15 dosen dari Program Studi Agribisnis, Agroteknologi, dan Teknologi Hasil Pertanian (THP) melakukan pendampingan kepada Kelompok Tani “Suka Maju” yang berada di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Ir. Darmadji, MP., selaku Ketua Program Studi Agribisnis, ini bertujuan untuk memberikan pendampingan strategis kepada kelompok tani dalam mendukung arah baru kebijakan perberasan nasional sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan petani. Dalam sambutannya, Dr. Darmadji menegaskan pentingnya civitas akademika untuk terjun langsung ke lapangan guna mengenali tantangan nyata yang dihadapi para petani.
“Kami menggunakan pendekatan partisipatif agar semua pihak terlibat aktif dan merasa memiliki atas proses perubahan. Mahasiswa, dosen, alumni, hingga petani bersatu dalam visi pertanian berkelanjutan,” ujarnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini Bagus Krisna, SP., alumni Fakultas Pertanian UWG yang kini menjadi penyuluh pertanian wilayah Wonokoyo. Ia turut memfasilitasi pertemuan bersama Ketua Kelompok Tani Suwarno dan jajaran pengurus: Imam Hambali (Sekretaris), Mat Rifa’ai (Bendahara), dan H. Syiar Hambali (Penasehat). Kelompok Tani Suka Maju sendiri memiliki anggota aktif sebanyak 125 orang dari total 165 petani, dengan luas lahan mencapai 22 hektar—20 hektar ditanami tanaman pangan dan 2 hektar hortikultura.
Dipilihnya Kelompok Tani Suka Maju bukan tanpa alasan. Sejak tahun 2024, kelompok ini telah menjalin kerja sama strategis dengan FP UWG dan Ikatan Alumni UWG (IKAWIGA), terutama dalam bidang legalitas badan hukum dan penguatan kapasitas kelembagaan petani.
Temuan dan Rekomendasi: Dari Permasalahan Lapang hingga Arah Perubahan
Dari kegiatan pendampingan ini, tim FP UWG berhasil mengidentifikasi berbagai persoalan, baik teknis maupun non-teknis, antara lain:
-
Distribusi pupuk bersubsidi yang belum merata.
-
Keterlambatan bibit padi yang tidak sesuai dengan musim tanam.
-
Ketergantungan petani terhadap pupuk kimia.
-
Produktivitas padi yang masih berada di angka 6 ton/ha dari potensi maksimal 7 ton.
-
Jaringan irigasi yang belum sepenuhnya optimal.
-
Biaya tenaga kerja yang tinggi dan keterbatasan akses alsintan (alat mesin pertanian).
Dari diskusi intensif tersebut, disepakati sejumlah langkah konkret seperti validasi ulang data penerima pupuk bersubsidi, pendataan ulang luas lahan dan komoditas, serta dorongan untuk mulai beralih ke pupuk organik demi kesehatan tanah dan keberlanjutan usaha tani.
Dekan: “Menuju Desa Binaan, Menuju Kampus Berdampak!”
Dalam sambutan penutup, Dekan FP UWG Dr. Evi Nurifah Julitasari, SP., MP. menyampaikan harapannya agar pendampingan ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial belaka.
“Dosen harus hadir membawa solusi, bukan hanya lewat riset di laboratorium, tetapi melalui pengabdian yang menyentuh langsung denyut nadi masyarakat. Kami berharap Wonokoyo ke depan menjadi desa binaan yang mandiri dan menjadi model kerja sama triple helix: kampus–masyarakat–pemerintah,” tegasnya.
Kegiatan ini turut didokumentasikan dalam bentuk video dan artikel yang akan dipublikasikan sebagai bagian dari output pengabdian. Fakultas Pertanian UWG meyakini bahwa keberhasilan pertanian bukan hanya soal hasil panen, tetapi juga hasil kolaborasi yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. (*)
Apa Reaksi Anda?






