TMMD Ke-126 Kodim 1412/Kolaka, Asa di Tengah Rimba Ueesi
Satgas TMMD Ke-126 Kodim 1412/Kolaka membangun jalan sepanjang 10,5 kilometer yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Program ini membuka akses anta
JAKARTA Warga yang tinggal di tiga desa, Alaha, Tongauna, dan Purau di Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, kini bisa tersenyum lebar. Peningkatan jalan sepanjang 10,5 kilometeryang dikerjakan Satgas TMMD Ke-126 Kodim 1412/Kolaka mampu menyatukan ketiga desa yang lama terpisah karena ketiadaan jalan penghubung antardesa.
***
POHON kopi membelah jalanan di Desa Alaha Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara. Daunnya melambai ditiup angin, seolah ingin mengabarkan bahagia. Sementara buahnya yang terlihat ranum, merah mengoda, seakan ingin mengungkapkan bahwa buahnya siap dipetik. Agar biji-bijinya cepat terolah menjadi bubuk-bubuk kopi nan nikmat.
Sementara mentari sore perlahan mulai condong ke barat. Sinarnya menghangat berusaha menghapus peluh. Angin berhembus, mengerakkan dahan-dahan, mengombang-ambingkan daunnya. Menebarkan kesejukan.
Dan aku, Letkol Inf Choky Gunawan, S.Sos., M.Han., Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1412/Kolaka, tetap bertahan dengan rasa takjub. “Duh….begitu kayanya Desa Alaka ini. Jika hasil kebun kopinya mampu dikelola dengan baik betapa kayanya mereka,” ujarku lirih nyaris tak terdengar.
Satgas TMMD ke-126 Kodim 1412/Kolaka bersama warga mengerjakakan peningkatan jalan penghubung tiga desa
Peningkatan Jalan Sepanjang 10,5 Km
Pandangannya beralih pada jalanan yang telah dipadatkan. Dari tempatnya berdiri terlihat berkelok seperti ular yang melingkari bukit. Peningkatan jalan sepanjang 10,5 kilometer ini akan menghubungkan tiga desa, yakni Desa Alaha, Tongauna, dan Purau di Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ingatanku kembali terbang saat pertama kalinya menembus hutan rimba di Kecamatan Ueesi. Dengan motor trail aku harus menaklukan medan sepanjang 20 km untuk menuju lokasi sasaran TMMD ke-126. Saat itu, jalan yang aku lalui hanya berupa jalan setapak nan sempit, dipenuhi tanjakan curam, ada sungai kecil dengan batu-batu besar, hingga jalur berlumpur yang nyaris tak bisa dilalui.
Bagi masyarakat Ueesi, TMMD ke-126 kali ini bukan sekadar deretan proyek pembangunan. Jalan yang akan dikeraskan menandakan akses mereka akan lebih cepat ke pasar. Akses yang terbuka membuat hasil kebun dan pertanian akan terjual dengan cepat.
Jangan heran keinginan kuat memiliki jalan nan mulus ini membuat warga pun bergotong-royong membantu Satgas TMMD ke-126. Dengan alat-alat sedanya yang mereka bawa, terlihat bergulat membantu pemadatan jalan.
Kulangkahkan kaki mendekat pada salah satu warga, Imran namanya. “Istirahat, sudah sore,” pintaku.
Namun Bapak Imran hanya menyunggingkan senyuman, “Sebentar lagi Komandan, tanggung,” ucapnya.
Kubalas dengan senyuman, “Boleh bekerja keras, tapi jangan lupa untuk istirahat. Karena besok masih harus kembali untuk menyelesaikan pengerjaan jalan,” nasihatku.
Lalu kubalikan badan dan kembali melangkah. Kuperhatikan lagi jalanan ini. Lalu aku berjongkok, memeriksa ketebalan, juga kekuatan jalan. “Sempurna,” bisikku.
Rehabilitasi jembatan yang menghubungkan Desa Alaaha dan Desa Tonggauna panjang 30 meter, lebar 3 meter
Buka Akses Tiga Desa
Keberadaan jalan di Kecamatan Ueesi, tepatnya di tiga desa sasaran yakni Desa Alaha, Tongauna, dan Purau memiliki banyak manfaat bagi warganya, yakni membuka dan memperbaiki akses jalan antardesa, membangun fasilitas pendidikan, serta mendukung peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Dan yang terpenting, dengan keberadaan jalan, warga di tiga desa yang mayoritas bertani dan berkebun yang meliputi penanaman dan panen hasil bumi seperti kakao, kopi, lada, kelapa, dan nilam, akan membuat warganya semakin cepat menjual hasil perkebunan dan pertanian.
Aku pun tersenyum, kali ini lebih lebar, karena tidak lama lagi pekerjaan peningkatan jalan tuntas. Kulangkagkan kaki mendekat Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK) TMMD ke-126, sekaligus Danramil 1412-02/Wundulako Kapten Inf Burhanudin. “Kerja yang sempura,” kataku sambi; menepuk pundaknya. Dia membalas dengan senyum, ”siap komandan,” ujarnya bangga.
Kuarahkan pandangan pada mentari yang condong ke barat. Warna jingganya membawa keteduhan. Kuhela napas dalam-dalam lalu membuangnya. TMMD ke-126 di Ueesi menjadi langkah strategis mengingat wilayah tersebut masih minim infrastruktur dasar. Dan aku berharap gelaran TMMD ke-126 ini aksesibilitas masyarakat Ueesi bisa lebih terbuka, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor perkebunan seperti kakao, kopi, kelapa, dan nilam yang menjadi komoditas unggulan.
Ketua Tim Wasev Mabes TNI AD, Kolonel Inf Fajar Ali Nugraha,. Meninjau kegiatan TMMD ke-126 Kodim 1412/Kolaka
Membangun Desa Mandiri
Dan kesemuannya itu, sinergi antara TNI dan pemerintah daerah merupakan kunci dalam mempercepat pembangunan daerah tertinggal. TMMD hadir bukan hanya untuk membangun fasilitas, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar mampu mengelola potensi desanya secara mandiri.
Jangan heran demi tujuan di atas, anggaran sebesar Rp 2 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Mabes TNI dikucurkan. Menurut Plt. Bupati Kolaka Timur, H. Yosep Sahaka, besarnya anggaran itu diharapkan dapat mempercepat pembangunan di desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan yang masih membutuhkan perhatian.
Alasan pembangunan pulalah yang menurut Danrem 143/HaluOleo Brigjen TNI R. Wahyu Sugiarto, pada TMMD bukan hanya membangun fisik, tetapi juga membangun semangat gotong royong dan kebersamaan. “Karena dengan kebersamaan, semua program pembangunan akan lebih mudah tercapai,” tutur Danrem.
Terkait partisipasi dan antusiasme masyarakat ini, juga diapreasiasi Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-126 Mabes TNI Angkatan Darat, Kolonel Inf Fajar Ali Nugraha,. Menurutnya, keberhasilan program ini tidak terlepas dari sinergi berbagai pihak.
“Yang terpenting dalam program TMMD ini adalah sinergitas antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan Masyarakat setempat. Dengan kebersamaan ini, pembangunan dapat berjalan efektif dan hasilnya bisa langsung dirasakan oleh warga,” ujar Fajar.
Ia berharap infrastruktur yang telah dibangun dapat dijaga dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. “Apalagi beberapa infrastruktur yang sudah dikerjakan ini dapat meningkatkan perekonomian warga di sejumlah desa,” imbuhnya.
Dansatgas 1412/Kolaka Letkol Inf Choky Gunawan, S.Sos., M.Han, bersama Ibu Hanami penerima rehab RTLH, di Desa Ueesi
Percepat Pembangunan Wilayah
Apresiasi juga dilontarkan, Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno. Ia menekankan bahwa TMMD merupakan wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta menjadi salah satu strategi untuk mempercepat pembangunan di wilayah yang masih tertinggal.
“TMMD tidak hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan kebersamaan antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat,” ungkap Pangdam.
Ia menambahkan, TMMD ke-126 Kodim 1412/Kolaka di Kecamatan Ueesi diharapkan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya dalam peningkatan taraf hidup dan pembangunan pedesaan.
Dalam penutupan TMMD 126, dilokasi yang berbeda Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., menegaskan bahwa program TMMD bukan hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga bertujuan membangun kemandirian masyarakat dan mempercepat kesejahteraan di wilayah pedesaan.
Kasad menyampaikan bahwa kegiatan TMMD merupakan bentuk nyata kontribusi TNI dalam mendukung percepatan pembangunan nasional, khususnya di daerah terpencil dan pedesaan. Melalui TMMD, TNI tidak hanya menghadirkan pembangunan fisik, tetapi juga program sosial yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Satgas TMMD Ke-126 Kodim 1412/Kolaka bersama anak-anak warga Kecamatan Ueesi
Kemanunggalan TNI-Rakyat
Kasad menjelaskan bahwa kegiatan TMMD telah memberikan dampak positif yang nyata, baik melalui pembangunan sarana fisik seperti jalan, jembatan, rumah layak huni, maupun kegiatan nonfisik seperti penyuluhan, pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ia menegaskan, keberhasilan TMMD tidak hanya diukur dari infrastruktur yang terbangun, tetapi juga dari meningkatnya semangat gotong royong dan kesadaran bela negara di tengah masyarakat.
“TMMD merupakan wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Pembangunan ini harus berkelanjutan agar benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat luas,” tegas Kasad.
Program TMMD sendiri merupakan wujud komitmen TNI dalam membantu pemerintah daerah mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan, sekaligus mempererat kemanunggalan antara.
Satgas TMMD Ke-126 Kodim 1412/Kolaka mengerjakan program unggulan KASAD TNI Manunggal Air Bersih
Sasaran Fisik dan Nonfisik
Pada TMMD ke-126 kali ini ada dua sasaran, yakni fisik dan nonfisik. Sasaran fisik berupa peningkatan jalan dan katingan dengan Panjang 10, 5 kilometer lebar 5 meter, ketebalan 15 centimeter, katingan panjang 500 meter tinggi 2 meter, kemudian pembuatan 12 unit deker, panjang 5,6 meter, lebar 2 meter, tinggi 1,5 meter, rehabilitasi jembatan yang menghubungkan Desa Alaaha dan Desa Tonggauna panjang 30 meter, lebar 3 meter
Kemudian sasaran nonfisik diantaranya, penyuluhan narkoba, penyuluhan wawasan kebangsaan, penyuluhan stunting dan KB Kesehatan, penyuluhan werving, penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis, dan penyuluhan ketahanan pangan
Serta, program unggulan KASAD, yakni TNI Manunggal Air Bersih di 5 titik, dengan rician 2 di Desa Ueesi, 1 di Desa Alaha, dan 2 di Desa Tongauna. Juga rehab rumah tidak layak huni (RTLH), 1 rumah di Desa Ueesi milik Ibu Hanami dan 1 rumah di Desa Tongauna milik Bapak Putra.
Melihat perjuangan prajurit TNI, Kepala Desa Alaha, turut memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Satgas TMMD ke-126. Ia menegaskan bahwa keberadaan TMMD bukan hanya membangun fisik, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dan harapan baru warga.
“Terima kasih Pak TNI. Kami siap menjaga semua yang telah dibangun,” janjinya.
Mengingat semua apreasiasi baik dari warga hingga pimpinan, aku kembali tersenyum. Kali ini senyum itu terasa lega dirasa. Segala yang menganjal di dada sirna seketika. Kulangkahkan kaki menuju motor trail yang ada diujung jalan. Mentari yang mulai tenggelam, mengajakku untuk segera meninggalkan jalanan ini.
Kini, dari gemuruh mesin motor trail yang aku kendarai, kurasakan ada asa yang tumbuh. Dari jalan yang kini mulus, seolah menggambarkan perjuangan panjang warga tiga desa di Kecamatan Ueesi.
Jalan ini seakan menyalakan harapan akan masa depan yang lebih sejahtera di pelosok Kolaka Timur. Senyumku pun melebar, dan semakin melebar. (*)
Oleh: Letkol Inf Choky Gunawan, S.Sos., M.Han. Dansatgas TMMD Ke-126 Kodim 1412/Kolaka
Apa Reaksi Anda?