UBHINUS Hadirkan Secure Gate System untuk Tingkatkan Keamanan Lingkungan Warga Blimbing
Universitas Bhinneka Nusantara/ UBHINUS Malang kembali menunjukkan kontribusinya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Melalui skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) tahun anggaran 2025

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Bhinneka Nusantara/ UBHINUS Malang kembali menunjukkan kontribusinya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Melalui skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) tahun anggaran 2025, tim dosen dan mahasiswa UBHINUS berhasil melaksanakan program peningkatan keamanan lingkungan di RW 08 Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Kegiatan ini menghasilkan sebuah inovasi aplikasi bernama Secure Gate System, sebuah sistem berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang untuk memperkuat keamanan akses keluar-masuk kawasan pemukiman warga.
Menjawab Tantangan Keamanan Perkotaan
RW 08 Kelurahan Blimbing merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi, mencapai 7.906 jiwa/km². Kondisi ini di satu sisi mendorong dinamika ekonomi dan sosial, namun di sisi lain juga meningkatkan potensi tindak kriminalitas, seperti pencurian kendaraan bermotor, perampokan, hingga penculikan anak.
Ketua Tim Pengabdian, Febry Eka Purwiantono, S.Kom., M.Kom, menjelaskan bahwa melalui kegiatan ini UBHINUS ingin menghadirkan solusi nyata yang langsung menjawab kebutuhan masyarakat.
“Permasalahan keamanan di perkotaan tidak bisa hanya mengandalkan patroli manual. Perlu ada dukungan teknologi yang membantu warga dan aparat keamanan dalam melakukan deteksi dini, pencatatan, hingga pengendalian akses lingkungan. Secure Gate System adalah jawaban kami untuk itu,” tegas Febry.
Kolaborasi Kampus dan Warga.
Kegiatan PMP ini mengusung pendekatan kolaboratif. Warga RW 08 terlibat aktif sejak tahap perencanaan, diskusi kebutuhan, uji coba sistem, hingga pelatihan penggunaan aplikasi. Ketua RW 08, Bapak Mansyur Effendi, menyambut baik kehadiran program ini.
“Selama ini kami sudah berupaya dengan sistem manual dan rencana pemasangan CCTV. Namun dengan adanya aplikasi Secure Gate System, warga merasa lebih aman karena ada pemantauan real-time dan akses yang lebih terkontrol,” ujarnya.
Selain masyarakat, program ini juga menggandeng pihak keamanan lokal untuk memastikan sistem benar-benar operasional dan sesuai kebutuhan lapangan.
Teknologi yang Mudah Digunakan
Secure Gate System mengintegrasikan perangkat barrier gate dengan sensor berbasis Internet of Things (IoT) yang terhubung ke aplikasi Android. Melalui aplikasi ini, petugas atau warga yang berwenang dapat memantau aktivitas keluar-masuk lingkungan secara langsung. Sistem juga mampu memberikan notifikasi dini bila ada aktivitas mencurigakan.
Menurut Jozua F Palandi, anggota tim dosen, aspek keberlanjutan teknologi menjadi perhatian utama.
“Kami mendesain sistem ini agar mudah dipelihara warga. Ada panduan digital, modul pelatihan, dan fitur yang bisa dioperasikan tanpa keahlian teknis tinggi. Targetnya, warga bisa mandiri mengelola dan memanfaatkan sistem ini dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Dampak Nyata Bagi Warga
Sejak tahap awal implementasi, warga RW 08 melaporkan adanya peningkatan rasa aman dan nyaman dalam beraktivitas. Data survei internal menunjukkan adanya peningkatan kepuasan hingga 20% terkait persepsi keamanan lingkungan. Waktu respon keamanan juga lebih cepat karena sistem memberikan peringatan dini.
Tidak hanya itu, mahasiswa UBHINUS juga mendapatkan manfaat besar dari keterlibatan langsung dalam program ini. Kegiatan pengabdian diakui setara dengan 3 SKS Praktek Kerja Lapangan dan Sistem Informasi Geografis, sehingga selain membantu masyarakat, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus yang aplikatif.
Mendukung SDGs dan Program Nasional
Implementasi Secure Gate System ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 11 tentang kota dan permukiman yang aman, SDG 16 tentang masyarakat damai dan inklusif serta SDG 3 yaitu mendukung kesehatan mental dan fisik masyarakat dengan menghadirkan lingkungan yang aman. Program ini juga mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, di mana hasil kerja dosen digunakan langsung oleh masyarakat, serta mahasiswa memperoleh pengalaman praktik nyata.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UBHINUS, Addin Aditya, S.Kom., M.Kom., berharap program ini menjadi model untuk daerah lainnya.
“Kami berharap program ini menjadi model bagi wilayah lain di Malang maupun daerah lain di Indonesia. Pengabdian masyarakat berbasis teknologi seperti ini menunjukkan bahwa kampus dapat hadir memberikan solusi konkret, bukan hanya teori,” ungkapnya.
Langkah Selanjutnya
Usai laporan kemajuan, tim UBHINUS Malang menargetkan untuk menyempurnakan sistem melalui uji coba lanjutan serta mendaftarkan hak cipta aplikasi Secure Gate System. Publikasi artikel di jurnal nasional dan seminar akademik juga akan dilakukan sebagai bagian dari luaran wajib hibah.
Dengan keberhasilan program ini, UBHINUS Malang tidak hanya memperkuat citra sebagai kampus yang peduli pada masyarakat, tetapi juga membuktikan perannya dalam menjawab tantangan keamanan perkotaan melalui inovasi teknologi yang berdampak. (*)
Apa Reaksi Anda?






