UWG BERDAMPAK: Serah Terima Bantuan Freezer untuk Penguatan Ekonomi Komunitas Tegalsari Maritim
Universitas Widya Gama/ UWG Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Pengabdian Masyarakat Mandiri UWG.

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Widya Gama/ UWG Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Pengabdian Masyarakat Mandiri UWG.
Dalam momen yang bersamaan dengan agenda rutin Gerakan Menanam 1-15 Komunitas Tegalsari Maritim (KTM), UWG secara resmi menyerahkan bantuan satu unit freezer berkapasitas 200 liter kepada mitra dampingan komunitas KTM di kawasan pesisir.
Serah terima ini sekaligus menjadi simbol awal pengembangan sayap ekonomi komunitas sebagai rintisan menuju koperasi mandiri berbasis warga. Bantuan freezer senilai lebih dari Rp 4,5 juta ini merupakan hasil kolaborasi lintas perguruan tinggi antara Dosen UWG dan Unissula Semarang.
Tim pengabdian terdiri dari para akademisi lintas disiplin, di antaranya:
-
Dr. Purnawan D. Negara, Dr. Lukman Hakim, Dr. Zahir Rusyad, Dr. Solehoddin, Dr. Sirajuddin dari Fakultas Hukum UWG,
-
Dr. Tri Wardhani dari Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UWG,
-
Prof. Dr. Widhi Handoko dari Unissula Semarang.
Mahasiswa Fakultas Hukum UWG juga turut dilibatkan, yaitu M. Ikram Ashsidiq, Yusuf Eka Putra, dan Vedico Rafif.
Freezer ini ditujukan sebagai penampung hasil tangkapan anggota KTM—baik hasil dari sungai pesisir maupun laut—seperti udang, kepiting, dan ikan. Hal ini merupakan bagian dari upaya membangun sistem distribusi dan penyimpanan hasil laut yang dapat memperkuat ketahanan ekonomi komunitas.
Tim pengabdian mendorong terbentuknya karakter ekonomi mandiri, di mana seluruh hasil tangkapan anggota komunitas dijual terlebih dahulu kepada KTM.
Komunitas kemudian memasarkan kembali hasil tersebut, baik ke anggota sendiri maupun warga sekitar, untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Sebagai dukungan awal, UWG juga memberikan modal putar sebesar Rp 1 juta agar sistem jual-beli ini dapat langsung dijalankan.
Menariknya, freezer juga dimanfaatkan untuk menampung hasil bumi seperti srikaya merah, sirsat, dan nanas—buah-buahan yang selama ini kurang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan teknik pembekuan, buah-buahan ini kini bisa diawetkan dan dipasarkan kembali, menambah diversifikasi ekonomi komunitas.
Tak hanya itu, modal juga dapat digunakan untuk membeli produk olahan rumah tangga dari ibu-ibu anggota KTM seperti Gastronomi Buntil Turi Merah Daun Pepaya Isi Udang/Teri, Minyak Klentik (kelapa), dan Telur Asin. Diharapkan, terbentuknya gerakan ekonomi 1-15 seperti halnya gerakan menanam bisa mendorong aktivitas ekonomi yang berkelanjutan.
Program ini menjadi rintisan awal pendirian koperasi komunitas dan pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi unit-unit usaha anggota. Di sisi lain, semangat kemandirian juga ditunjukkan oleh warga RT 15 yang menamakan diri sebagai Kumpulan Ibu-ibu Chef Pendopo. Berbekal bantuan peralatan pencacah daging dan pengolah bakso ikan laut dari UWG sebelumnya, produk mereka telah dipasarkan secara lokal dan kini telah memiliki NIB sebagai badan usaha sah.
Dengan semangat #UWG BERDAMPAK: Bertumbuh di Malang, Berdampak untuk Peradaban Global, Universitas Widya Gama Malang terus hadir dan berkontribusi nyata untuk penguatan ekonomi masyarakat melalui pendekatan edukatif, kolaboratif, dan berkelanjutan. (*)
Apa Reaksi Anda?






