Atasi Krisis Air, BPIP RI Bangun Sumur Pancasila di Pondok Tremas Pacitan
BPIP membangun Sumur Pancasila di Pondok Tremas Pacitan, Jawa Timur untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih.

TIMESINDONESIA, PACITAN – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) membangun Sumur Pancasila di Pondok Tremas Pacitan, Jawa Timur, Kamis (21/8/2025). Program ini digagas untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih pesantren yang selama ini menghadapi keterbatasan akibat kondisi geografis daerah Pacitan.
Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., mengatakan bahwa salah satu persoalan serius yang dihadapi Pacitan adalah krisis air. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh letak kabupaten yang berada di benteng pantai selatan dengan kontur tanah berbatu.
“Salah satu problem di Pacitan adalah krisis air. Karena ia benteng pantai selatan, kan. Makanya gunungnya itu batu,” ujar Yudian kepada TIMES Indonesia di Lokasi.
Ia menjelaskan, kebutuhan air di pesantren sangat besar. Selain untuk kebutuhan harian seperti mandi dan mencuci, air juga dibutuhkan dalam jumlah banyak untuk keperluan ibadah, terutama wudhu.
“Karena pesantren Tremas ini sangat membutuhkan banyak air untuk wudhu, mandi, dan seterusnya, karena jumlah santrinya banyak, maka kami dengan program Pancasila dalam Tindakan berupaya meringankan beban dengan cara memberikan Sumur Pancasila dalam rangka menjaga ketahanan air,” tambahnya.
Lokasi pembangunan Sumur Pancasila berada di halaman Asrama Al-Manan Pondok Tremas. Asrama ini merupakan salah satu tempat tinggal santri dengan jumlah penghuni yang cukup padat.
Kehadiran sumur baru ini diharapkan dapat mengurangi persoalan keterbatasan air bersih yang kerap dirasakan para santri, terutama di musim kemarau.
Awal pembangunan ditandai dengan prosesi simbolis pengambilan tanah menggunakan sekop oleh Prof. Yudian. Dalam kegiatan itu, ia didampingi Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP RI, Ir. Prakoso, M.M. Turut hadir Pimpinan Umum Perguruan Islam Pondok Tremas, KH Fuad Habib Dimyathi, serta Mudir Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan, KH Luqman Harits Dimyathi.
Pancasila dalam Tindakan
Program Sumur Pancasila merupakan bagian dari agenda besar BPIP untuk menghadirkan Pancasila dalam bentuk nyata. Yudian menegaskan, Pancasila tidak boleh hanya berhenti sebagai ide atau slogan, melainkan harus hadir dalam tindakan yang langsung menyentuh masyarakat.
Menurutnya, bantuan sumur di Pondok Tremas adalah contoh bagaimana nilai gotong royong, kepedulian, dan keadilan sosial diterapkan dalam bentuk nyata.
“Pancasila itu bukan hanya diajarkan di ruang kelas, tetapi juga diwujudkan melalui aksi yang memberi manfaat langsung,” kata Yudian.
Dengan adanya Sumur Pancasila, Yudian berharap kebutuhan air bersih di Pondok Tremas Pacitan bisa lebih terpenuhi. Santri tidak lagi mengalami kesulitan air saat melakukan kegiatan sehari-hari maupun ibadah.
BPIP, kata Yudian, akan terus melanjutkan program serupa di berbagai daerah dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat setempat.
“Komitmen kami adalah menghadirkan Pancasila dalam tindakan. Apa yang kami lakukan hari ini di Pacitan adalah bagian kecil dari upaya besar untuk memastikan Pancasila benar-benar hidup dalam keseharian bangsa Indonesia,” pungkasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?






