Bencana Sumbar: Anggota DPR M. Shadiq Pasadigoe Serukan Aksi Nyata dan Mitigasi Jangka Panjang
Menanggapi bencana banjir dan longsor di Sumbar, anggota DPR M. Shadiq Pasadigoe kerahkan Tim Shadiq Peduli. Ia menyerukan mitigasi jangka panjang, dan koordinasi penanganan di tengah peringatan cuaca
PADANG Hujan ekstrem yang tak henti mengguyur Sumatera Barat sejak 22 November 2025 telah memicu bencana banjir besar, tanah longsor, dan pergerakan tanah di berbagai kabupaten dan kota. Ribuan warga terpaksa mengungsi, infrastruktur vital runtuh, dan tim penyelamat berjibaku di tengah cuaca yang masih mengancam.
Menanggapi situasi darurat ini, anggota DPR RI dari Dapil Sumbar I, M. Shadiq Pasadigoe (MSP), menyuarakan keprihatinan mendalam dan mendesak semua pihak untuk bersatu dalam penanganan yang terukur dan menyeluruh.
“Duka masyarakat adalah duka kita bersama. Saudara-saudara kita sedang menghadapi ujian berat. Kita tidak boleh hanya menyaksikan, kita harus hadir, cepat, dan sigap,” tegas Shadiq pada Kamis (27/11/2025).
Tim Bergerak Cepat, Bantuan Didistribusikan
Tanpa menunggu perintah lebih lanjut, Tim Shadiq Peduli telah bergerak langsung ke sejumlah wilayah terdampak terparah. Bantuan yang dibawa mencakup logistik mendesak, paket pangan siap saji, perlengkapan kebersihan, obat-obatan dasar, serta bantuan tunai untuk keluarga yang kehilangan mata pencaharian.
“Tim sudah turun semua. Kita tidak menunggu instruksi apa pun. Yang utama adalah keselamatan warga. Ini soal kemanusiaan,” jelas Shadiq. Posko-posko relawan di kawasan Padang, Agam, dan Tanah Datar telah mulai mendistribusikan bantuan tersebut.
Shadiq memastikan dirinya akan segera turun ke lokasi bencana terdampak paling parah dalam beberapa hari ke depan. Tujuannya adalah untuk memantau kondisi langsung, memastikan bantuan tepat sasaran, berkoordinasi dengan pihak berwenang mengenai kebutuhan mendesak, dan mendengarkan keluhan masyarakat secara langsung.
“Kehadiran kami bukan sekadar formalitas. Kami ingin masyarakat benar-benar merasakan bahwa mereka tidak sendiri,” tegasnya.
Peringatan BMKG dan Seruan Mitigasi Jangka Panjang
Shadiq juga menyoroti peringatan resmi dari BMKG mengenai potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi bibit siklon tropis, yang diperkirakan berlanjut hingga 29 November.
Di samping penanganan darurat, ia menekankan pentingnya langkah mitigasi jangka panjang yang serius. “Kita tidak boleh hanya reaktif. Bencana yang terus berulang ini harus menjadi alarm keras bahwa Sumbar membutuhkan mitigasi jangka panjang yang nyata,” ujarnya.
Langkah-langkah yang dimaksud termasuk penataan ulang tata ruang, penguatan daerah aliran sungai (DAS), penghijauan kawasan rawan bencana, serta peningkatan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat.
Shadiq mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk perantau dan lembaga kemanusiaan, untuk bersatu membantu sesuai kemampuan. “Tidak ada bantuan yang terlalu kecil. Setiap tangan yang terulur sangat berarti bagi saudara kita yang kehilangan rumah, harta, bahkan keluarga,” pungkasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan menyampaikan doa, harapan, dan komitmennya untuk terus mendampingi masyarakat Sumatera Barat hingga situasi benar-benar pulih. (*)
Apa Reaksi Anda?