Bupati Jember Fawait Sidak ke Dispendukcapil usai Ada Ratusan Aduan
Sebanyak 792 adunan yang masuk ke wadul Gus'e terkait dengan pelayanan Adminduk Capil, Bupati Jember Muhammad Fawait, turun langsung datangi Dinas Pendudukan dan pencatatan sipil (Dispendukcapil)…

TIMESINDONESIA, JEMBER –
Sebanyak 792 adunan yang masuk ke wadul Gus'e terkait dengan pelayanan Adminduk Capil, Bupati Jember Muhammad Fawait, turun langsung datangi Dinas Pendudukan dan pencatatan sipil (Dispendukcapil) Jember melakukan sidak terkait alur pelayanannya.
Tanpa sambutan protokoler, Fawait langsung menghampiri warga, menyapa dan berbincang sejenak.
Dengan ini, Fawait langsung melakukan pengecekan dan menyapa masyarakat yang sedang melakukan mengurus admindukcapilnya.
"Hari ini kami tindak lanjuti aduan yang sudah masuk ke Wadul Gus'e, Hal ini dilakukan untuk mewujudkan Jember Baru Jember Maju," ujar Fawait saat sidaknya di Dispendukcapil Jember, Kamis (28/8/2025).
Dengan adanya aduan sebanyak ini, Fawait memerintahkan kepala Dinas Dukcapil untuk melakukan perubahan besar-besaran dengan diberikan beberapa catatan terkait pelayanannya.
"jadi kami perintahkan kepada kepala dinas untuk melakukan perubahan besar terkait pelayanannya ini, dengan memasang banner alur pengurusan adminduk di depan," ungkapnya.
Dari sana, dia beranjak menuju konter loket pelayanan disdukcapil untuk mengetahui lebih jelas seputar pelayanan adminduk.
Mulai dari syarat pengajuan KK, KTP, dan Akta Kelahiran serta waktu yang dibutuhkan pemohon untuk mendapatkan cetak adminduk.
Fawait mengungkapkan, kedatangannya ke disdukcapil untuk menindaklanjuti aduan warga yang masuk ke layanan Wadul Gus'e.
Tercatat, ada 792 pengaduan dari warga soal pelayanan kependudukan.
Jumlah tersebut kata dia, merupakan aduan terbanyak dari seluruh OPD Kabupaten Jember.
"Ada 792 aduan yang masuk Wadul Gus'e, ini laporan terbanyak. Saya datang ingin melihat langsung alur pembuatan KTP baru, hilang, dan revisi," ucapnya.
Setelah mengetahui kondisi di lapangan, dia menyatakan perlu ada perubahan besar-besaran di Disdukcapil.
Sebab, administrasi kependudukan adalah pelayanan dasar yang sangat diperlukan masyarakat.
Kendati sudah banyak laporan yang ditindaklanjuti oleh disdukcapil, namun fakta di lapangan tidak bisa dipungkiri bahwa disdukcapil mendapatkan aduan paling banyak dari seluruh OPD.
Demi mendekatkan pelayanan langsung kepada masyarakat, Fawait meminta disdukcapil membuka layanan di seluruh kecamatan se-Jember.
Pasalnya, selama ini disdukcapil hanya memiliki delapan loket pelayanan kecamatan yang biasa disebut Wilayah Administrasi Kecamatan (WAK).
Sedikitnya jumlah WAK yang harus mewakili 31 kecamatan tentu akan menyulitkan masyarakat dan memperlebar jarak tempuh dari tempat tinggal.
"Nanti di kecamatan seluruh Jember ada pegawai disdukcapil melayani adminduk, tidak perlu jauh ke kota cukup ke kecamatan," imbuhnya.
Bupati Fawait mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu melapor jika ada penyalahgunaan pembuatan adminduk atau pungli.
"Ingat, pembuatan adminduk tidak dipungut biaya. Kalau ada yang minta biaya, lapor ke Wadul Gus'e. Saya berharap ke depan pelayanan Disdukcapil akan penuh dengan dengan senyuman cinta," tandasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?






