Dosen Teknologi Pendidikan UM Perkuat Kolaborasi dengan Industri Digital: Uji Model dan Prototype LMS “Inovasi Belajar”
Universitas Negeri Malang (UM) melalui dosen Teknologi Pendidikan memperkuat kemitraan strategis dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) dalam rangka hilirisasi riset pendidikan digital.

Universitas Negeri Malang (UM) melalui dosen Teknologi Pendidikan memperkuat kemitraan strategis dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) dalam rangka hilirisasi riset pendidikan digital.
Kolaborasi ini diwujudkan melalui kegiatan pengujian model dan prototipe Learning Management System (LMS) “Inovasi Belajar” — platform pembelajaran online yang dikembangkan untuk menjawab tantangan transformasi pendidikan di era digital.
Tim peneliti dari Universitas Negeri Malang terdiri dari Dr. Citra Kurniawan, S.T., M.M. dan Dr. Henry Praherdhiono, S.Si., M.Pd., yang berkolaborasi dengan PT Indiekraf Indonesia Digital Kreatif, diwakili oleh M. Ziaelfikar Albaba, S.T. Kolaborasi akademisi dan industri ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ekosistem pendidikan digital melalui program hilirisasi riset–pengujian model dan prototipe LMS Inovasi Belajar.
Platform www.inovasibelajar.id menjadi hasil nyata dari riset berkelanjutan yang sebelumnya. Melalui riset lanjutan ini, tim melakukan transformasi model menjadi produk siap pakai yang kini telah mencapai Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) 4 — tahap uji coba terbatas pada pengguna nyata.
“Inovasi Belajar kami rancang sebagai LMS yang tidak hanya memfasilitasi belajar daring, tetapi juga menyesuaikan jalur belajar (learning pathways) berdasarkan karakteristik peserta didik. Prinsipnya, setiap pengguna belajar dengan cara yang paling sesuai dengan dirinya,” jelas Dr. Citra Kurniawan, peneliti utama sekaligus dosen Teknologi Pendidikan UM.
Hingga Oktober 2025, LMS ini telah melayani 44 course dengan 544 pengguna aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Penggunanya meliputi siswa, mahasiswa, guru, dosen, serta masyarakat umum yang tertarik mengembangkan kelas berbasis online berdasarkan kompetensi digital dan pedagogis, dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi. Inovasi yang dikembangkan tidak hanya berfokus pada aspek teknologi, tetapi juga pada jalur pembelajaran sebagai katalisator pencapaian tujuan belajar. Sistem adaptif di dalamnya memungkinkan setiap peserta didik mendapatkan rekomendasi konten, media, dan aktivitas yang relevan berdasarkan data interaksi dan preferensi belajar.
Secara teknis, LMS ini dibangun di atas platform Moodle yang bersifat open source, sehingga dapat dikustomisasi dengan fleksibilitas tinggi dan mendukung integrasi konten multimedia interaktif — mulai dari teks, video, audio, hingga grafik. Desain modular dan scalable memungkinkan pengembangan fitur lanjutan serta kompatibilitas dengan berbagai segmen pengguna.
Hilirisasi ini juga berorientasi pada nilai komersial dan keberlanjutan. Model bisnis yang dikembangkan mencakup layanan pelatihan, kerja sama institusional, serta penyediaan platform LMS bagi sekolah, lembaga pelatihan, dan komunitas belajar.
Produk ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital, sekaligus mendukung pemerataan akses pendidikan berkualitas di Indonesia. “Kolaborasi dengan PT Indiekraf menjadi bentuk nyata sinergi antara perguruan tinggi dan industri kreatif digital. Harapannya, inovasi pendidikan yang lahir dari kampus dapat digunakan secara luas oleh masyarakat,” tambah Dr. Henry Praherdhiono, anggota tim peneliti UM.
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda hilirisasi riset unggulan Universitas Negeri Malang, yang menekankan pentingnya keberlanjutan hasil penelitian hingga ke tahap implementasi produk di masyarakat. Dengan pendekatan adaptif dan personalisasi belajar, LMS Inovasi Belajar menjadi contoh konkret bagaimana riset pendidikan dapat diubah menjadi solusi nyata bagi pembelajaran masa depan Indonesia. (*)
Apa Reaksi Anda?






