UM memperkuat peran pendidikan di daerah melalui pelatihan Digital Citizenship di MAU Techno Scitentist
Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Negeri Malang (UM), yang dipimpin oleh Taufik Ikhsan Slamet, Ph.D.

Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Negeri Malang (UM), yang dipimpin oleh Taufik Ikhsan Slamet, Ph.D. dari Departemen Teknologi Pendidikan, sukses merampungkan program pelatihan intensif di Madrasah Aliyah Unggulan (MAU) Techno Scientists, Kabupaten Malang.
Program yang berlangsung dari Juli hingga Agustus 2025 ini berfokus pada penguatan keterampilan Kewargaan Digital (Digital Citizenship) bagi guru madrasah dengan menggunakan pendekatan inovatif Game-based Learning melalui Breakout Box Challenge.
Menjawab Tantangan Digital
Ketua tim kegiatan, Taufik Ikhsan Slamet, Ph.D., menyatakan bahwa program ini hadir untuk mengatasi tantangan minimnya integrasi kurikulum Digital Citizenship dan keterbatasan akses pelatihan digital bagi guru di wilayah pinggiran Kota Malang.
"Ditengah derasnya arus informasi, guru perlu menjadi garda terdepan dalam membimbing siswa mengenai etika online, keamanan data, dan identifikasi berita palsu (Hoax). Kami memberikan solusi praktis berupa modul Digital Citizenship yang disesuaikan dengan nilai-nilai madrasah dan metode ajar yang berbeda," ujar Taufik.
Penerapan Inovasi Breakout Box
Inovasi utama program ini terletak pada penerapan Breakout Box Challenge. Metode ini mengubah materi Digital Citizenship yang kompleks menjadi permainan teka-teki interaktif. Guru dilatih untuk merancang skenario game yang memerlukan pemecahan masalah digital dan kerja sama tim.
"Penggunaan Breakout Box terbukti meningkatkan keterlibatan (engagement) guru secara signifikan. Mereka tidak hanya memahami konsep, tetapi juga memiliki keterampilan untuk menerapkannya secara aplikatif di kelas, seperti yang terlihat dalam simulasi microteaching kami," tambah Taufik.
Dampak dan Keberlanjutan
Program ini telah menghasilkan Kurikulum Digital Citizenship yang siap pakai dan beberapa modul pembelajaran. Data awal menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman guru terhadap konsep Kewargaan Digital.
Diharapkan keberhasilan program ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di daerah non perkotaan (rural dan suburb areas) untuk mengembangkan kurikulum Digital Citizenship yang terstruktur. Mitra pelaksana, Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist, kini memiliki komunitas guru digital yang akan memastikan keberlanjutan program dan diseminasi praktik baik kepada sekolah-sekolah di sekitarnya.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat terlaksana berkat dukungan penuh dari LP2M Universitas Negeri Malang dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) KEMDIKTISAINTEK. (*)
Apa Reaksi Anda?






