Dosen Unwaha Jombang Kembangkan Inovasi Vegan Meat dari Jantung Pisang

Dosen Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang mengembangkan inovasi produk rekayasa pangan berupa vegan meat berbahan dasar jantung pisang.

November 17, 2025 - 09:00
Dosen Unwaha Jombang Kembangkan Inovasi Vegan Meat dari Jantung Pisang

JOMBANG Dosen Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang mengembangkan inovasi produk rekayasa pangan berupa vegan meat berbahan dasar jantung pisang. Inovasi ini merupakan upaya pemanfaatan potensi lokal untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah kompetitif nasional Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Tahun 2025. Program dilaksanakan oleh tim dosen Unwaha bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.

“Penerapan inovasi ini kami lakukan bersama masyarakat Desa Sambirejo, khususnya kelompok PKK, untuk mendorong pemanfaatan potensi lokal dan kemandirian pangan,” ujar Siti Aminatuz Zuhria, M.P., ketua tim pelaksana PkM, Minggu (16/11/2025) saat diwawancarai.

Desa Sambirejo memiliki komoditas unggulan pisang yang tumbuh subur di lahan perkebunan berdampingan dengan sawah. Selama ini, masyarakat hanya memanfaatkan buah pisang sebagai sumber ekonomi, sementara bagian jantung pisang belum banyak dimanfaatkan. Vegan-Meat.jpg

Menurut Zuhria, jantung pisang memiliki kandungan gizi tinggi dan tekstur serat alami yang sangat potensial untuk diolah menjadi produk pangan inovatif seperti vegan meat atau daging nabati. “Dengan sentuhan teknologi rekayasa pangan, jantung pisang dapat diolah menjadi produk pengganti daging yang memiliki nilai jual tinggi, baik di pasar nasional maupun internasional,” jelasnya.

Inovasi ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa sekaligus menjadi langkah konkret dalam diversifikasi sumber pangan lokal.

Kegiatan pengabdian ini dikemas dalam bentuk sosialisasi, pelatihan, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Peserta tidak hanya diajarkan teknik pengolahan jantung pisang menjadi daging vegan, tetapi juga mendapatkan pelatihan pengemasan, penyimpanan, dan strategi pemasaran produk.

“Kami ingin masyarakat memiliki keterampilan komprehensif, bukan hanya dalam produksi tetapi juga dalam aspek bisnis dan keberlanjutan produk,” terang Zuhria. Inovasi-Vegan-Meat.jpg

Antusiasme warga sangat tinggi. Salah satu anggota PKK, Supiati, mengaku mendapatkan pengalaman baru dari kegiatan ini. “Selama ini kami tidak menyangka jantung pisang bisa diolah menjadi daging. Ini sangat bermanfaat karena menambah pengetahuan dan keterampilan kami dalam mengolah bahan pangan lokal,” ucapnya.

Menurut tim pelaksana, pengembangan vegan meat jantung pisang memiliki peran strategis dalam mengurangi ketergantungan terhadap daging hewani impor sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Produk ini menawarkan alternatif pangan nabati yang kaya protein, ramah lingkungan, dan sesuai tren konsumsi sehat global.

“Dengan mengembangkan inovasi dari bahan lokal, kita tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi desa, tetapi juga membangun kemandirian pangan berbasis potensi dalam negeri,” pungkas Zuhria. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow