DPM FKIP Unwahas Semarang Gelar Dialog Parlemen Muda, Kaderisasi Demokrasi di Lingkungan Kampus

DPM FKIP Unwahas gelar Dialog Parlemen Muda dengan tema "Membangun Demokrasi dari Kampus". Kegiatan ini ajak mahasiswa pahami proses politik langsung dari praktisi untuk memperkuat literasi demokrasi.

November 21, 2025 - 20:30
DPM FKIP Unwahas Semarang Gelar Dialog Parlemen Muda, Kaderisasi Demokrasi di Lingkungan Kampus

SEMARANG Dewan Perwakilan Mahasiswa FKIP Universitas Wahid Hasyim (DPM IKIP Unwahas) Semarang menggelar Dialog Parlemen Muda dengan tema "Membangun Demokrasi dari Kampus: Parlemen Muda, Harapan Bangsa". Kegiatan yang berlangsung di Aula Kedokteran Unwahas ini dirancang sebagai ruang edukasi politik yang mendekatkan mahasiswa dengan proses demokrasi secara langsung.

DPM-FKIP-Unwahas-Semarang-b.jpg

Ketua Pelaksana, Chilmi Rifqi Ma'arif, menjelaskan bahwa dialog ini bertujuan memperluas literasi demokrasi mahasiswa. "Kami ingin mahasiswa belajar langsung dari pelaku politik dan organisasi, sehingga nilai demokrasi tidak berhenti di teori, tetapi bisa diterapkan," ujarnya kepada TIMES Indonesia pada Jumat (21/11/2025).

Tiga Narasumber Kunci Berbagi Pengalaman

Forum ini menghadirkan tiga narasumber kompeten:

  • Hanik Atul Wafiroh (Ketua FL2MI Semarang Raya)

  • Asrof Farouq Ahmad Farizzi (Ketua DPM Universitas Wahid Hasyim)

  • Bagus Suryokusumo, S.Pd (Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah)

Ketiganya menegaskan peran strategis mahasiswa sebagai motor penggerak demokrasi, mulai dari fungsi kontrol kebijakan, penyampai aspirasi publik, hingga menjadi agen perubahan dalam berbagai isu sosial.

Pentingnya Pendidikan Demokrasi bagi Calon Pendidik

Ketua DPM FKIP Unwahas, Fajar Nur Yahya, menekankan pentingnya forum semacam ini untuk mendidik mahasiswa memahami praktik demokrasi secara nyata. "Mahasiswa harus tahu bagaimana proses demokrasi berjalan dan posisi mereka di dalamnya. Forum seperti ini akan terus kami hadirkan sebagai ruang dialog yang sehat," jelasnya.

DPM-FKIP-Unwahas-Semarang-c.jpg

Dekan FKIP Unwahas, Dr. Muhlisin, M.Pd., turut mengapresiasi inisiatif ini. "Mahasiswa FKIP harus terbiasa berdialog, menyampaikan pendapat, dan mengambil keputusan secara matang. Ini karakter yang dibutuhkan seorang pendidik," tegasnya.

Bagus Suryokusumo menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa sejak dini dalam proses demokrasi dapat membentuk generasi muda yang kritis terhadap persoalan publik. "Ketika mahasiswa memahami bagaimana kebijakan dibuat, mereka bisa ikut mendorong perubahan lebih baik bagi daerah dan bangsa," tutupnya.

Kegiatan Dialog Parlemen Muda ini diharapkan dapat melahirkan mahasiswa yang kritis, memahami prinsip demokrasi, serta memiliki kepedulian sosial yang kuat, sekaligus menjadi pijakan awal untuk menghadirkan lebih banyak ruang diskusi yang inklusif di lingkungan kampus.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow