Jadi Pembicara Pelatihan Dispangtan, Dosen THP UWG Malang Tekankan Pentingnya Pangan Lokal

Pangan lokal kembali menjadi sorotan dalam upaya memperkuat ketahanan pangan. Prof. Dr. Ir. Moh. Sui, MP., dosen Teknologi Hasil Pertanian Universitas Widya Gama (UWG) Malang,

September 4, 2025 - 08:30
Jadi Pembicara Pelatihan Dispangtan, Dosen THP UWG Malang Tekankan Pentingnya Pangan Lokal

TIMESINDONESIA, MALANG – Pangan lokal kembali menjadi sorotan dalam upaya memperkuat ketahanan pangan. Prof. Dr. Ir. Moh. Sui, MP., dosen Teknologi Hasil Pertanian Universitas Widya Gama (UWG) Malang, hadir sebagai narasumber dalam Pelatihan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DISPANGTAN) Kota Malang.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 27–29 Agustus 2025, di Hotel Atria Malang. Pelatihan tersebut merupakan gelombang kedua setelah sebelumnya gelombang pertama sukses digelar pada 29–31 Juli 2025, dengan Prof. Sui juga menjadi narasumber utama.

UWG-Pelatihan.jpg

Setiap harinya, pelatihan diikuti 90 peserta, sehingga total ada 270 orang perwakilan dari PKK kelurahan, organisasi pemuda, serta komunitas masyarakat di Kota Malang. Para peserta mendapatkan materi berjudul “Pemanfaatan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal” yang membedah kandungan gizi, manfaat kesehatan, serta potensi ekonomi dari bahan pangan lokal.

Prof. Sui menekankan bahwa pangan lokal seperti ketela rambat, talas, singkong, dan jagung memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan beras maupun gandum (terigu). “Pangan lokal memiliki indeks glikemik rendah sehingga cocok untuk penderita diabetes. Selain itu, kaya antioksidan untuk meningkatkan imunitas, mencegah kanker, serta melawan penuaan dini,” jelasnya. Ia juga menambahkan, pangan lokal kaya kalium (K) yang bermanfaat mengurangi risiko hipertensi dan penyakit jantung.

pelatihan-pangan.jpg

Tak hanya pengetahuan teoritis, peserta juga diajarkan cara mengolah bahan pangan lokal menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Berbagai kreasi pangan seperti cake talas, puding ketela ungu, hingga stik singkong disajikan sebagai contoh olahan yang lezat sekaligus sehat.

Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat diharapkan tidak lagi memandang sebelah mata pangan lokal. “Jika kita membiasakan konsumsi pangan lokal, maka ketergantungan terhadap beras dan terigu akan berkurang. Langkah kecil ini bisa menjadi kontribusi nyata dalam menciptakan ketahanan pangan,” pungkas Prof. Sui.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen DISPANGTAN Kota Malang untuk mendorong masyarakat lebih mencintai pangan lokal, bukan hanya dari sisi kesehatan tetapi juga sebagai peluang usaha yang menjanjikan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow